Keberadaan anak telah terbukti menunjukkan keberlangsungan suatu bangsa. Hadirnya generasi penerus ini menunjukkan bahwa bangsa itu kuat. Berlanjutnya generasi menunjukkan adanya keselarasan dan keharmonisan yang terjalin baik dari setiap keluarga, sehingga negara akan memiliki sumber daya manusia yang cukup untuk di masa yang akan datang. Sebagai bagian dari sumber daya, tentu diharapkan memiliki kualitas yang prima.
Pada tingkat masyarakat, anak perlu dibekali sebaik-baiknya agar menjadi pintar dan mampu mendukung tujuan keluarga yang diidam-idamkan. Oleh karena itu, anak sering disebut sebagai indikator kesejahteraan suatu keluarga. Kualitas yang utuh dari keluarga dapat dilihat dengan melihat bagaimana anak-anaknya. Suatu keluarga menjadi lebih diakui kemampuannya ketika anak-anaknya lincah dan bersemangat. Berawal dari lingkup keluarga, kualitas negara kemudian direfleksikan melalui para generasi penerus ini. Negara yang maju memiliki anak-anak yang sehat, kuat, dan cerdas.
Anak menjadi aset yang perlu untuk mendapatkan perhatian penuh. Untuk mencapai tujuan keluarga yang sejahtera bersama anak, tentu bukan perkara yang mudah. Dibutuhkan strategi yang optimal untuk menggapainya.
Anak membutuhkan fondasi yang kuat. Fondasi apakah yang dimaksud? Aspek-aspek yang menjadi perhatian dalam fondasi ini menciptakan seorang anak menjadi pribadi anak yang seutuhnya. Fondasi ini adalah aspek-aspek pembentukan eksistensi anak. Seseorang akan disebut sebagai anak apabila memiliki poin-poin ini.
 Anak beserta Fondasinya
Kita telah mengetahui bersama. Pendidikan adalah syarat wajib bagi anak. Negara menentukan wajib sekolah 12 tahun. Hal ini penting untuk dihadapi bersama bahwa persaingan di dunia telah berkembang pesat. Melalui sekolah, anak diberikan bekal ketrampilan yang sangat berarti untuk mendukungnya bekerja kelak. Istilah pendidikan sangat kuat melekat kepada anak daripada orang dewasa. Anak-anak pasti menempuh pendidikan atau bersekolah, sedangkan orang dewasa atau yang tua mungkin sudah tidak sekolah lagi.
Lalu, kesehatan juga menjadi hal yang perlu diperhatikan juga. Tidak ada yang lebih baik daripada memiliki badan yang sehat. Dengan kesehatan, kita dapat melakukan banyak hal dan beraktifitas optimal. Mengonsumsi makanan bergizi, hidup alami, dan menjaga kebersihan menghadirkan hidup yang sehat. Hal ini juga menjadi esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam menjalani usianya, anak menjalani proses belajar dari yang mereka temui dalam keseharian maupun dari bangku sekolah. Tentunya, waktu ini adalah momen yang berharga agar anak memperoleh wawasan yang luas di usia mudanya.
Oleh karena itu, pendidikan dan kesehatan menjadi sumber kekuatan anak bangsa. Kedua hal ini membuat seseorang merasakan makna menjadi anak yang sebenarnya. Sebagai kekuatan anak bangsa, pendidikan dan kesehatan membuatnya mampu untuk menjalani proses belajar itu. Selain itu, dua hal ini yang menghantarkannya pada  keberlangsungan hidupnya untuk kualitas yang lebih baik. Pendidikan dan kesehatan dipercaya mampu mencetak generasi bangsa yang produktif. Tentu saja, banyak hal yang dapat memberikannya manfaat dengan tubuh yang kuat, gesit, apalagi dibarengi dengan pengetahuan. Ini membuat anak memiliki karakter yang cerdas dan terampil.
Harapan itu tentu menjadi tujuan yang patut dipersiapkan oleh setiap keluarga Indonesia. Setiap keluarga perlu menyadari pentingnya perlindungan dan perencanaan pendidikan bagi generasi muda, begitu juga dengan kesehatan. Keduanya harus direncanakan dengan baik. Mengapa? Karena kedua poin kekuatan anak bangsa ini memiliki manfaat jangka panjang. Bayangkan, berapa banyak hal yang dapat dilakukan seorang anak sehat untuk meningkatkan wawasan dan pengalamannya. Dengan usia yang masih panjang itu, mereka sedang menghadapi masa emas, yaitu di saat mereka menjalani masa yang prima dalam produktivitas, sehingga akan lebih baik jika waktu ini dioptimalkan sebaik-baiknya.  Berprestasi di sekolah, mengikuti lomba, memperoleh penghargaan, dan  memiliki banyak teman adalah kebanggaan bagi orangtua dan anak itu sendiri.
Membuat Perencanaan
Karena pentingnya dua poin kekuatan anak bangsa ini, penting untuk menyusun perencanaan. Ada berbagai cara. Menyisihkan pos keuangan untuk kesehatan dan pendidikan mungkin cara yang gampang, tetapi rawan untuk tidak konsisten. Dengan begitu banyaknya kebutuhan rumah tangga, terkadang mengambil bagian dari kedua pos ini jadi solusi, apalagi bila keduanya belum terasa terlalu urgent atau mendesak. Tetapi dengan melakukan demikian, kita telah tega mengorbankan keberlangsungan hidup anak kelak.
Agar aman dan terkendali, asuransi menjadi pilihan yang lebih bijak. Pos kesehatan dan pendidikan dapat diperketat, tentu akan menghadirkan manfaat di waktu yang tepat. Hal ini terjadi karena sudah ada dana yang siap untuk memfasilitasi anak untuk memperoleh jaminan kesehatan dan pendidikannya.
Di balik manfaat dari asuransi tersebut, terdapat juga tanggung jawab dari orangtua untuk menjamin anaknya agar sejahtera, terpenuhi kebutuhannya, hingga pada akhirnya menghadirkan anak yang berbakti.
Akhirnya, kita telah menemukan bahwa kekuatan anak bangsa diimplementasikan melalui fondasi yang dibutuhkan untuk membuatnya hidup dan menjadi anak yang sesungguhnya. Jalannya masih panjang. Jangan sia-siakan masa ini, agar dirinya tumbuh dalam jaminan kesejahteraannya kelak baik untuk dirinya, keluarga, hingga kontribusinya bagi bangsa dan negara.
Foto: Dokumen Pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H