termenung dalam lamunan yang dalam
entah ini yang namanya berbicara dalam diam
ingatku samar tentangmu
seakan ingin kembali sepeti dulu
saat kita menjadi satu
bukan inginku kembali atau ingin bersamamu lagi
hanya saja rindu dengan situasi yang pernah kita lalui
ya, memang dahulu rasa kita tepat
kuat dalam satu ikat
mengapa tak dilanjutkan saja?Â
Begitu katamu...
keyakinanku belum sepenuhnya berlabuh padamu
terlalu banyak tembok yang harus kuraihÂ
sampai pada suatu titik
kesadaranku muncul bahwa sebenarnya kita beda
memang rasa kita tepat adanya
sayangnya, kita berada diwaktu yang salah
terimakasih sudah memberi waktu diruang rindu
jangan lupa tegur sapa jika bertemu
atau sekedar senyum saja tak apa
 untukmu, yang pernah singgah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H