renungan ku yang panjang terusik oleh ucapanmu yang panjang
pikiranku yang tenang tercerai oleh katamu yang mengekang
pilu...
rasanya inginku meronta saja seolah bisa berkata kepada alam diluar sana
rasanya inginku meninggalkan dunia lalu menghadap kepada Sang Pencipta semesta
namun  tenang saja imajinasiku tak segila ituÂ
masih banyak yang harus kumainkan dengan hati dimuka bumi
terlalu banyak kata tak sempat terucap ya akibatnya kita tak saling ucap
terlalu banyak makna yang lari sehingga menjadi tak bermakna
air dari mata berlarian saling mengejar berlomba siapa yang jatuh sampai pipi merona terlebih dulu
tak ada tangan lembut yang mencoba menghentikannya
jangankan itu, tak satupun tatapan melihat mereka
lucu rasanya dipermainkan dengan imajinasi sendiri
sampai tak tau bagaimana caranya berhenti atau sekedar beristirahat saja
sudah lama senyum tulus tak menghiasi hari-hari
hanya drama sandiwara yang dijalankan sedemikiann rupa
bahkan makhluk diluar sana mengira bahwa semuanya biasa saja malah lebih bahagia
salah!!!
semuanya salah!
mungkin aku yang terlalu cerdas melindungi sayatan yang semoga saja nantinya tak menjadi lubang kepahitan
bukannya menyalahkan, hanya saja cuma ingin penjelasan dan sedikit senyuman ikhlas yang dilemparkan untuk ku
sampai akhirnya dengan harapan skala jiwaku bisa tenang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H