[caption caption="https://assets.kompas.com/data/photo/2016/02/27/120156520160227-090259780x390.jpg"][/caption]Apa saja akan dilakukan oleh Manusia untuk mendapatkan uang. Kalimat ini lebih manis daripada kalimat yang lebih frontal tentang cara mendapatkan uang. Kalimat yang menyatakan "cara mendapatkan uang dengan jalan yang haram tinggal sedikit,apalagi mendapatkan uang dengan cara yang halal". Itulah gambaran dari bagaimana susahnya mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari.tapi slogan di atas tidak berlaku universal.
Masih banyak Manusia yang baik baik dan masih percaya, yakin untuk mendapatkan uang ada banyak cara yang tidak melanggar aturan,hukum dan norma. Rezeki setiap Manusia yang hidup di atas Bumi ini sudah di atur oleh Sang Maha Pengatur, Allah SWT dan Manusia di haruskan bekerja keras,ber doa dan tetap yakin dengan janji janji Allah SWT.
Di DKI Jakarta yang penduduk nya sangat padat dan banyak godaan serta banyak tuntutan atau sumber yang mengharuskan Manusia agar bisa mendapatkan uang sebanyak banyak nya, guna untuk tidak sekedar memenuhi kebutuhan hidup yang dasar saja.tapi lebih banyak uang di perlukan untuk hal hal yang menyangkut status sosial. Kehidupan yang dijalankan oleh sebagian Manusia yang selalu menuruti hawa nafsu, tidak lagi bisa berpikir sehat,ini juga yang jadi akibat kenapa ada Manusia yang tidak pernah puas dan merasa cukup dalam hal memiliki uang. Inilah yang disebut istilah oleh Ahok Gubernur DKI Jakarta sebagai orang jahat.
Semua apa saja yang bisa di olah untuk mendapatkan uang akan mereka olah, tanpa memikirkan resiko, akibat nya pada orang lain,karena memang tujuan nya adalah mendapatkan uang.Banjir yang sudah jadi sebuah bencana langganan tiap tahun melanda banyak kawasan di DKI Jakarta,bisa di olah untuk mendapatkan uang.
Basuki Tjahaya Purnama dalam sebuah kesempatan mengatakan "pada awal 2015, sejumlah orang mendatanginya agar segera menandatangani surat status darurat banjir. Tujuannya agar instansi yang menangani masalah banjir bisa langsung menggelontorkan dana hingga Rp 57 miliar".disini
Apa yang bisa di simpulkan dari pernyataan AHOK diatas.adalah ada pihak atau kelompok yang disebut sebuah kumupulan orang orang jahat memanfaatkan kejadian atau kondisi yang diakibatkan oleh banjir di kawasan DKI Jakarta, di gunakan untuk mendapatkan uang, besarnya Rp 57 Milyar,jumlah yang besar bisa didapat di setiap kali ada bencana banjir di DKI Jakarta. Asal ada sebuah tanda tangan Gubernur yang menyatakan bahwa keadaan banjir sudah di nilai status nya darurat banjir.
Sudah berapa kali kejadian atau status darurat banjir terjadi di DKI Jakarta sejak dulu sebelum Ahok jadi Gubernur?, maka sebanyak itu lah dana yang di gelontorkan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk dana darurat banjir. Jadi bisa dikatakan keadaan banjir di Jakarta ada by design juga.Karena setiap ada banjir maka dibuatlah suatu kondisi atau keadaan dimana semua kawasan terlihat tidak aman, rakyat resah dan pengungsi ada dimana mana,jalanan tidak bisa di lewati,air tergenang di semua wilayah dengan ketinggian yang sudah menghawatirkan, dan untuk itu diperlukan keputusan kondisi sudah dalam keadaan status darurat banjir. Di saat yang bersamaan setelah keputusan darurat banjir di tandatangani, maka keluarlah uang dari instansi yang menangani masalah banjir Negara/Daerah.
Sebagai seorang Gubernur DKI Jakarta, tentulah Ahok akan berupaya agar masyarakat atau rakyat yang tinggal di wilayah Jakarta tidak mengalami banjir yang sama dari tahun ke tahun, karena membuat rakyat menderita dan mengalami kesusahan,apalagi ada bencana bahaya penyakit yang akan datang menyusul, karena genangan air yang kotor. Untuk itu banyak kebijakan dan keputusan yang sudah di laksanakan oleh Ahok dan sampailah pada sebuah kesimpulan, bisa memetakan wilayah atau kawasan yang tidak kena bencana Banjir dan masih akan kena Banjir.
Kalaupun di wilayah yang dipetakan tidak kena Banjir, pada kenyataan nya kena Banjir juga,maka ada sesuatu yang harus di curigai,selain hujan.Itulah yang sudah dibuktikan oleh Ahok, contoh adalah kasus yang terjadi di wilayah Medan Merdeka Selatan,kawasan Medan Merdeka Selatan banjir. Ahok tidak percaaya dengan keadaan tersebut, angsung saja memanggil para anak buahnya agar segera memeriksa apa penyebab banjir itu terjadi, sebab semua saluran di sana sudah diperbaiki dan dibersihkan, kemudian disamping itu ada dua waduk yang menampung air hujan sudah di siapkan.
Apa yang ditemukan oleh anak buah Ahok di kawasan Medan Meredeka Selatan adalah tumpukan kulit kabel-kabel bekas yang luar biasa banyaknya, menyumbat saluran-saluran air di kawasan Medan Merdeka Selatan. Setelah semua di garap dan dibersikankan, air kembali mengalir lancar,banyaknya sampah yang terkumpul ada sekitar satu truk besar.
Ini adalah sebuah kegiatan dan usaha dari kelompok orang orang jahat menurut Ahok, yang tidak suka DKI Jakarta tidak banjir karena ada hubungan dengan dana sebesar Rp 57 Milyar, kalau sebuah kondisi dinyatakan dalam keadaan status Darurat Banjir.
Sekarang masyarakat dan rakyat DKI Jakarta sudah tahu, dan mengerti kenapa selama ber puluh puluh tahun banjir di DKI Jakarta tidak bisa di bereskan,dan Ahok sebagai Gubernur yang fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat DKI Jakarta sudah memberi bukti nyata tentang semua itu.Pertanyaan yang selama ini selalu mengganggu tidurnya rakyat DKI Jakarta sudah terjawab dengan bukti serta fakta dan data yang akurat.
Sekarang keadaan DKI Jakarta dalam hal banjir sudah mulai berubah,banjir memang masih ada, tapi tidak lah pake lama, hanya paling 1x 24 jam sudah mulai mengering kata Ahok.Usaha untuk membuat DKI Jakarta bebas banjir masih terus dilakukan,sekalian mempersempit permainan orang orang jahat yang hanya memikirkan dana status darurat banjir bisa beraksi.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H