Mohon tunggu...
Vlar Lantang
Vlar Lantang Mohon Tunggu... wiraswasta -

Laki laki anak nagari ,di Ujung Barat Sumatera Barat (Padang ) Aia Bangih Nama Nagari nya..

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Apresiasi yang Tinggi Atas Demo Bonek, Aman, Tertib, Konsisten dan Kompak..

27 Januari 2014   16:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:25 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Mungkin Artikel ini di anggap sebagian orang-terutama yang masih benci sama Persebaya 1927-adalah sebuah artikel yang dibuat untuk membela Bonek-..Tapi apapun itu,Saya menulis sesuai dengan data dan berita yang pernah Saya baca di berbagai media online.Demo yang dilakukan oleh rekan rekan bonek pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 25 dan 26 Januari di Kota Surabaya,dalam usaha memperjuangkan sebuah keyakinan.Para rekan rekan bonek merasa dan itu adalah kenyataan,Klub sepakbola Persebaya 1927 telah di dzolimi oleh pengurus PSSI rasa KPSI.

Berdasarkan alasan para pengurus PSSI,Klub Persebaya 1927 sudah di keluarkan dari keanggotaan PSSI sesuai hasil Kongres Maret di Jakarta.Memang hasil Kongres adalah sebuah keputusan yang di hasilkan dari wadah tertinggi PSSI,yang melibatkan semua anggota nya dan hasil nya harus di jalankan dan di hormati.Tapi dalam perjalanan nya, ada hasil Kongres yang tidak di jalankan sebagai mana mestinya.Itu tergantung dari selera para pengurus PSSI,kalau memang hasil Kongres itu menguntungkan, bagi pengurus PSSI,maka secepatnya di eksekusi,tapi bila ada hasil Kongres yang rada rada abu abu dan kecendrungan merugikan para pengurus PSSI,maka ada jalan dan cara lain yang dilakukan oleh para pengurus PSSI,walaupun terlihat sudah mengangkangi hasil Kongres itu sendiri.Sudah banyak artikelmembahas  tentangpengangkangan hasil Kongres PSSI  ini, dan tidak perlu Saya ulangi lagi,sampai sampai banyak orang memberi istilah Organisasi Sepakbola Indonesia sekarang dilaksanakan atau di jalankan, atas dasar "suka-suka, dendam Nafsu birahi,demi sekutu".Padahal jelas dan terang benderang slogan sepakbola Indonesia diwaktu Kongres adalah "demi merah putih"

Kembali ke acara demo dari rekan rekan bonek di Kota Surabaya,suasana di saat Kongres PSSI pada hari Sabtu dan Minggu,memaksa aparat keamanan menurunkan lebih kurang 1.ooo orang dan membuat pagar kawat berduri di jarak 100 meter dari lokasi tempat Kongres.

"Sedikitnya 5.000 orang Bonek, pendukung setia klub sepak bola Persebaya 1927, saat ini (26/1) berdemonstrasi di depan Hotel Shangri-La, Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), yang saat ini menjadi tempat penyelenggaraan Kongres Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).Sumber disini.

Namun mereka mendapat penjagaan ketat dari sedikitnya 1.000 personel polisi yang bersenjata lengkap. Para polisi tersebut cukup siaga dengan beberapa lapisan.Di depan Bonek, ratusan Shabara Polrestabes Surabaya berdiri berjajar lengkap dengan tameng. Sementara di belakangnya ada 50 personil Brimob berkendara. Di belakang Brimob, ada barisan polisi dengan anjing pelacak. Di sisi depan Hotel Shangrila, ada halang rintang kawat berduri sepanjang 100 meter.Sumber disini

Sebuah suasana yang terkesan sangat amat menyeramkan dan angker,di ciptakan aparat keamanan dalam meng antisipasi aksi demo rekan rekan bonek..Rasa ketakutan yang amat sangat berlebihan, dirasakan oleh pihak penyelenggara,padahal yang di hadapi adalah anak anak Bangsa sendiri.Satu Ibu Pertiwi,Satu Tumpah Darah,dan Satu Tanah Air.

Membaca berita di atas,terlihat bagaimana situasi yang diciptkan rekan rekan bonek,memaksa polisi mengerahkan anggota sebanyak 1.000 orang dan memasang kawat berduri,itu semua untuk menjaga agar pelaksanaan Kongres PSSI bisa berjalan damai dan aman.Sekali gus memperlihatkan bahwa keadaan saat Kongres PSSI di Kota Surabaya sebenarnya tidak lah nyaman sekali.Masa iya sih,sampai sampai ada petugas yang mengamankan sebanyak 1.000 dan ditambah 50 brimob serta ada kawat berdur yang sengaja di pasang...Kok pengamanan nya, kayak nya mirip mirip dengan pelaksanaan sebuah acara Negara resmi,dengan tamu tamu kepala Negara dari anggota acara.Tapi itulah sebuah gambaran betapa besarnya rasa takut para pihak penyelenggara Kongres PSSI dan pihak keamanan dalam menghadapi  kekuatan rekan rekan bonek.

Sebenarnya untuk mengamankan sebuah Kongres sepakbola ,tidak harus dilakukan sedemikian ketat dan terkesan "angker" kalau saja,pihak PSSI memberi ruang dan kesempatan pada rekan rekan bonek untuk melakukan komunikasi dan temu bicara,yang sama sama ber niat baik ( musawarah dan mufakat ) ,sepakbola itu adalah wadah persatuan demi merah putih.Walaupun ada perbedaan pendapat antara bonek dan pihak PSSI,hanya saja cara yang terdapat dalam butir butir Pancasila, seharusnya mutlak di jalankan.Disamping itu tentu ada ranah Hukum yang bisa ditempuh,kalau tidak menghasilakan  kesepatakan bersama.

Penerapan butir butir dari isi Pancasila inilah yang sekarang tetlihat makin lama makin hilang, dari sikap dan cara hidup anak Bangsa Indonesia.Terlihat sekarang hanyalah kekuasaan yang dijadikan kekuatan dalam menentukan dan memutuskan segala sesuatu.Apalagi PSSI selalu ber patokan pada hasil dari suara terbanyak di saat Kongres,dan tidak ada kesan mempetimbangkan suara minoritas, walaupun ada sebuah kebenaran dari suara minoritas tersebut.

Pantaslah Gubernur Jawa Timur menyindir PSSI dengan kalimat ini.Ia ( Gubernur Maksudnya )  mengimbau agar peletakan dasar program PSSI nanti disepakati melalui musyawarah mufakat. "Jadi bukan berdasarkan jumlah suara terbanyak," ujarnya saat membuka kongres PSSI di Surabaya, Ahad.

Dengan berakhir nya Kongres PSSI di Kota Surabaya pada hari Minggu,maka berakhir pulalah demo rekan rekan bonek.Yang harus di apresiasi dari demo rekan rekan bonek ini adalah,kekompakan yang selalu di jaga terus menerus,semangat perjuangan yang tidak pernah luntur,walau belum ada hasil dari aksi mereka,menciptakan rasa aman bagi masyarakat Kota Surabaya di saat demo,konsisten dalam menyuarakan tuntutan,percaya diri dan tidak mudah di provokasi.Inilah yang di sebut sebuah kemenangan secara moral yang di peroleh rekan rekan bonek saat demo kemaren Sabtu dan Minggu di Kota Surabaya..Semua itu tidak lah mudah dilakukan oleh orang lain.

Tetap semangat dan selalu konsisten rekan rekan bonek dan utamakan kenyamanan dan keamanan masyarakat saat ber demo..Semoga waktu yang akan menjawab semua ini..Lakukan dengan Hati dan Jiwa yang selalu bersih untuk menopang Niat baik.

Salam Garuda Ku Bukan Burung Perkutut.

highlight tanggal 27 Januari 2014.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun