Mohon tunggu...
Vlar Lantang
Vlar Lantang Mohon Tunggu... wiraswasta -

Laki laki anak nagari ,di Ujung Barat Sumatera Barat (Padang ) Aia Bangih Nama Nagari nya..

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Sekjen PSSI yang Baru, Menggertak Atau????

2 Oktober 2012   04:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:23 1581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Ini adalah kutipan kalimat yang di muat media online pada senin setelah tiba dikantornya "Timnas tetap di bawah naungan PSSI, bukan Joint Committee. Jadi, para pemain harusnya mau main di timnas. Jika pada pemanggilan pertama dan kedua ada pemain yang menolak, akan diberi peringatan. Tiga kali menolak, pemain akan kami beri sanksi. Hal itu juga berlaku untuk klub yang menghalangi pemain untuk ke timnas," ujar Halim di Kantor PT Ligra Prima Indonesia Sportindo, Senin (1/10/2012)."

Sejak adanya kisruh sepakbola Indonesia ,dan di mulai niat rekonsiliasi sudah ada  sanksi yang dikeluarkan PSSI sebagai induk olahraga sepakbola di Indonesia, kepada Klub Klub ISL yang pada waktu itu sudah melakukan kesalahan.Namun sampai sekarang tidak ada tindak lanjut dari sanksi tersebut, terhadap Klub Klub ISL yang terang terangan melawan kepada Induk Organisasinya yaitu PSSI .Jangan sampai ini terulang kembali,kelihatan nanti sanksi itu bagai harimau ompong dan tidak ada mamfaat yang dihasilkan dari sebuah sanksi.

Sanksi adalah merupakan sebuah bentuk teguran kepada pemain atau Klub yang berada dibawah kontrol PSSI,guna menegur atas kesalahan kesalahan yang sudah pernah dibuat sesuai dengan aturan dan mekanisme yang sudah ditentukan.Dengan sanksi diharapkan timbul kesadaran agar kembali taat dan mematuhi semua aturan yang sudah disepakati,serta tidak akan mengulangi nya kembali.

Sebagai pemain atau Klub yang baik dan mengerti akan ber organisasi yang baik pula, tentulah dengan cara menggunakan semua hak yang melekat kepadanya akan dipakai untuk mengupayakan banding ,kalau kalau sanksi yang diberikan tidak cocok atau tidak sesuai dengan kesalahanya yang sudah diperbuat.Ini yang dikatakan ber organisasi yang baik, atas tuduhan yang sudah di jatuhkan oleh induk organisasi,diwaktu ada kesempatan  itulah akan dijelaskan semua masalah tentang sanksi,dan disitu pula pemain atau Klub bisa minta maaf serta minta direvisi kembali semua yang sudah disanksikan pada nya.

Tidak serta merta lantas memberontak dan selalu mengatakan secara terus menerus bahwa sanksi itu salah, dan tidak tepat,di depan publik,sebagaimana yang sudah di lakukan oleh 4 ex Exco yang dipecat PSSI.Dengan alasan tersebut, berusaha menarik perhatian banyak orang untuk mendukung dan membela mereka,akhirnya terjadilah salah pengertian dan ini awal dari timbul nya konflik.

Kembali ke pernyataan Sekjen PSSI diatas,secara organisatoris memang seharusnya ada hukuman bagi pemain pemain yang tidak taat pada aturan,serta untuk menegakan disiplin organisasi kepada siapa saja yang ada dalam lingkup PSSI. Dengan alasan apapun yang tidak bisa diterima dengan akal sehat dan tidak ada dalam aturan Organisasi ,pemain atau Klub sudah dengan sengaja melanggar aturan yang ada pada PSSI,patutlah  di jatuhi atau diberikan sanksi .Hanya saja seberapa efektif kah sanksi itu akan bisa membuat pemain merasakan akibat dari perbuatan salah yang sudah dilakukan itu serta memberi efek jera kepada pemain.

Memang ada perbedaan pada pengurus PSSI sekarang yang dulu, Sekjen PSSI yang  dulu adalah Tri dan Sekjen PSSI yang  sekarang adalah  Halim,apakah akan berbeda kebijakan dan penerapan sanksi itu kepada pemain dan Klub yang menolak melepaskan pemain untuk bergabung dengan Timnas Indonesia,ini yang kita nanti kan.

Semoga kalimat dan komitmen Sekjen PSSI diatas akan bisa membuat efek jera kepada pemain serta Klub yang mendapatkan sanksi,tidak hanya sebatas retorika saja .

Namun sebaiknya yang diharapkan adalah tidak melanggar aturan aturan serta mekanisme yang sudah ditentukan sepaya tidak mendapatkan sanksi dari PSSI.Mengikuti semua aturan yang sudah pernah disepakati dalam pertemuan anggota anggtota JC di Kuala Lumpur,adalah sebuah cara yang bijak dan elok dalam usaha mencapai kedamaian dan ketenagan dalam sepakbola Indonesia saat ini.

Apalagi untuk dan atas nama Bangsa dan Negara Indonesia ,seharusnyalah kembali ke akal sehat dan hati yang bersih,mengerti tanggungjawab kepada Tanah Air,bukan untuk sebuah kelompok tapi Bagi Mu Negeri Kami Berbakti,Jiwa dan Raga Kami Indonesia,Merah Putih,Garuda di Dada anak Bangsa ..

Apakah akan berbeda setelah gebrakan Sekjen PSSI yang baru ini ???

SALAM GARUDA Ku Bukan Burung Perkutut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun