Mohon tunggu...
Vlar Lantang
Vlar Lantang Mohon Tunggu... wiraswasta -

Laki laki anak nagari ,di Ujung Barat Sumatera Barat (Padang ) Aia Bangih Nama Nagari nya..

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

La Nyalla dkk Sebaiknya Merubah Haluan (Potensi Besar)

19 Juni 2012   04:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:48 1454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Banyak masalah yang terjadi pada sepakbola Indonesai akhir akhir ini makin lama makin memperlihatkan betapa rapuhnya Management Klub itu sendiri.Tata kelola sebuah Klub tidak beda dengan tata kelola dibidang apapun,karena maksud dan tujuan nya sama yaitu ingin bisa lebih lama eksis dididang masing2 disamping memperoleh keuntungan tentunya.

Faktor pengawasan dalam tatakelola di semua bidang baik Industri maupun usaha Jasa dan Businis lainya amatlah dibutuhkan dan merupakan faktor penentu dalam mencapai tujuan yang dimaksud.Seperti yang sekarang sedang diterapkan oleh banyak Perusahaan yaitu Management Control yaitu "Manajer  harus merencanakan dan mengendalikan proses,  sehingga bergerak dengan lancar pada tingkat yang diperlukan dari output sekaligus memenuhi biaya dan sasaran kualitas" .

Tujuan untuk mendirikan Klub sepakbola juga sama dengan tujuan mendirikan Perusahaan karena dalam persaratan yang di isaratkan AFC bahwa Klub sepakbola haruslah dibawah atau diwadahi  oleh sebuah Perusahaan.Hanya saja system pengawasan yang belum begitu ketat membuat banyak Klub tidak bisa atau gagal dalam melaksanakan kewajibanya.Ini merupakan bukti dari kurangnya faktor Pengawasan diterapkan dan  disamping tidak bagusnya perencanaan yang dibuat atau disusun oleh Management Klub sejak dari awal berdirinya Klub atau Perusahaan yang mewadahi Klub tsb.

Disisi lain masih terdapatnya kejadian kejadian di dalam dan diluar stadion yang tidak dikehendaki oleh semua pihak apalagi kejadian itu mengakibatkan jatuhnya korban baik luka maupun ada yang meninggal.Rendahnya pengawasan yang selama ini diterapkan oleh PSSI maupun Klub,kemudian tidak adanya pengusutan yang tuntas atas semua kejadian kerusuhan yang terjadi oleh pihak yang berwenang, yang seharusnya ada yang mendorong agar semua pelaku dan penyebab dari kejadian bisa di bawa ke ranah Hukum.

Ada rumor dan gagasan untuk mendirikan atau membuat sebuah Lembaga atau Badan Pengawasan Sepakbola Indonesia,yang diarahkan untuk melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan sepakbola Indonesia, baik dari segi Managementnya maupun segi operasionalnya.Lembaga/Badan ini nanti akan bekerja sama dengan PSSI dan sebaiknya ber afiliasi dengan AFC/FIFA agar keberadaannya di akui dan diterima dalam system Pengembangan Sepakbola yang bermartabat bersih,fiar play dan terukur.Karena Pengawasan memiliki dua tujuan: pertama, untuk memastikan semua kinerja  sudah sesuai dengan rencana, dan kedua, untuk terus menerus memantau dan mengevaluasi rencana untuk melihat apakah semua nya sudah dilaksanakan dengan baik dan bisa  memenuhi kebutuhan biaya, serta kualitas, hendaknya sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan.

Mulai dari peng rekrutan semua posisi dalam kepengurusan PSSI ,Lembaga/Badan ini sudah mulai memberikan saran dan penilaian atas orang2/tenaga yang masuk dalam kepengurusan PSSI untuk dijadikan oleh PSSI sebagai bahan masukan guna memperoleh orang/tenaga yang benar benar cocok.Juga atas penilaian Klub yang bisa masuk dalam mengikuti Kompetisi PSSI di semua level,Lembaga/Badan ini harus memantau dan mengawasi semua persaratan harus bisa dipenuhi Klub.

Tugas yang tidak kalah penting untuk diawasi ialah setelah Kompetisi di gulirkan mulai dari Kondisi Stadion serta Panitia Pelaksana dan faktor keamanan tidak luput dari pengawasan Lembaga/badan Pengawas nantinya.Hal yang penting juga adalah unsur mafia dalam sepakbola harus bisa dihindari,katakanlah ada judi,pengaturan skor dan lain lain yang selama ini tidak ada yang mengawasi.

Seharusnya sebagai orang yang kuat kehendaknya untuk ikut membangun sepakbola yang bermartabat dan berkembang lebih cepat agar bisa berbicara di kancah Internasional, LaNyalla sepantasnya mempelopori berdirinya Lemabaga/Badan Pengawas Sepakbola Indonesia ini.Kemampuan dan kapabilitas LaNyalla dalam hal ini  mampu untuk berbuat.LaNyalla bisa mengkritisi dan memberikan saran,solusi kepada PSSI dan juga bisa memberikan data dan fakta atas kejadian yang terjadi pada  sepakbola Indonesia tanpa harus bersinggungan dengan PSSI.Kalau saja sejak awal LaNyalla melakukan hal ini saya rasa kemajuan yang pesat akan bisa dilihat sekarang pada sepakbola Indonesia.Dan LaNyalla akan di apresiasi oleh semua orang atas didikasi yang tinggi terhadap kemajuan sepakbola Indonesia.

Untuk ikut membangun sepakbola Indonesia yang maju dan berprestasi tidak harus jadi Ketua PSSI saja, tapi bisa juga dilakukan dari Luar dengan semangat bersama dan untuk mencapai tujuan yang sama. LaNyalla adalah orang yang pantas untuk memulai menggagas berdirinya Lembaga/Badan Pengawas Sepakbola Indonesia.Karena selama ini dia mengerti dan sudah memahami permasalahan yang terjadi di sepakbola Indonesia.Disamping punya banyak relasi yang diharapkan bisa diajak bekerja sama untuk ikut terlibat dalam mengawasi sepakbola Indonesia.Seperti ICW nyalah kalau dalam pengawasan Korupsi di Indonesia.

LaNyalla dkk diharapakan bisa merobah Haluan untuk mewujudkan Sepakbola Indonesia yang maju dan Bermartabat,dengan cara melakukan Pengawasan dan memberi solusi yang tepat.Untuk menjadi Ketua PSSI yang resmi  LaNyalla belum bisa memenuhi sarat yaitu 5 tahun aktif dalam sepakbola Indonesia.

Semoga pada Kongres PSSI september 2012 ,Lembaga/Badan ini sudah resmi berdiri.Sekali gus membubarkan APPI.

GARUDA Ku Bukan Burung Pekutut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun