Mohon tunggu...
Vlar Lantang
Vlar Lantang Mohon Tunggu... wiraswasta -

Laki laki anak nagari ,di Ujung Barat Sumatera Barat (Padang ) Aia Bangih Nama Nagari nya..

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Oh, Klub Klub ISL Kembalilah ke Rumah,Kami Menunggu !!

21 Mei 2012   05:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:01 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Klub Klub yang mengikuti Kompetisi Indonesia Super Leangue ( ISL ) sudah lama berjalan di Indonesia dan sudah banyak para pemain yang di hasilkan untuk mengisi skuad TIMNA Indonesia.Selama 4-5 tahun sejak pertama kali bergulir tahun 2008/2009 mempunyai banyak penggemar di seluruh wilayah Indonesia.Kemampuan dari masing masing pemain ditambah dengan hadirnya para pemain asing menambah kwalitas kompetisi ISL, makin lama makin di gemari oleh pencinta dan pecandu bola di seluruh Indonesia.Dimasa kepemimpinan PSSI dibawah Ketum Nurdin Halid ,ISL  sudah menjelma menjadi kebanggaan sepakbola Indonesia, walaupun di tingkat Asia Tenggara belum bisa memberi satupun gelar.Namun pernah masuk Liga terbaik peringkat 8 Asia pada tahun musim kompetisi 2010/2011 ISL di gulirkan.

Potensi besar yang ada di Klub Klub ISL  seharusnya bisa memberi manfaat pada perkembangan sepakbola Indonesia kalau di kelola dengan baik dan benar sesuai dengan tujuanya menjadi Liga Professional,dimana semua kegiatan di jalankan dengan Prof dan bisa berdiri sendiri tanpa bantuan dana dari Pemerintah.Inilah yang kurang disadari oleh semua Klub Klub ISL tersebut karena sampai saat ini mereka tidak memiliki Induk Organisasi.Katakanlah KPSI atau pun Pengurus hasil KLB Ancol yang dijadikan Induk Organisasi, akan jadi aneh karena Klub Klub ISL sudah berkompetisi sedangkan Induknya Lahir belakangan.Ini lah yang terjadi mereka sudah mengatakan secara terang benderang bahwa Hasil KLB Ancol adalah Induk Organisasi mereka.Pemaksaan  ini menunjukan betapa tidak kuatnya hubungan/tidak kompaknyahubungan  sesama Klub Klub ISL serta tidak Mandirinya Pengurus Klub.

Keikutsertaan Klub Klub ISL pada KLB Ancol adalah hal yang wajar karena mereka sudah memutuskan tidak bernaung di bawah PSSI kepemimpinan Djohar Arifin.Yang membuat saya tidak habis pikir adalah begitu mudahnya La Nyalla mempengaruhi Klub Klub ISL tersebut untuk menyetujui sekali gus mengangkat La Nyalla sebagai ketua PSSI Tandingan,termasuk hasil KLB salah satunya Manifesto poin 7(menghendaki sangsi dari FIFA).Apakah begitu mudahnya Klub Klub ISL di pengaruhi oleh seorang La Nyalla yang notabene nya tidak memenuhi persyaratan untuk jadi Ketum ? Apa yang terjadi dalam Kongres tidak satupun yang tahu.Hanya saja begitu Potensinya Klub Klub ISL kok bisa bisa tidak berdaya menghadapi KPSI dan La Nyalla.Kenapa harus ikut melanggar STATUTA PSSI ? kenapa tidak berdayanya Klub Klub ISL memberi pertimbangan dan pemikiran dalam Kongres Luar Biasa di Ancol?.Pertanyaan ini sampai sekarang tidak satupun bisa dijelaskan oleh para Pengurus Klub Klub ISL.

Sekarang makin terlihat tidak berdayanya Klub Klub ISL bisa dilihat dari tidak adanya wadah yang mengatur dan menyelesaikan persoalan persoalan di Lapangan saat pertandingan.Banyak kejadian yang seharusnya tidak  terjadi pada saat laga ISL berlangsung, tapi tidak ada penyelesaian secara Organisasi.Bukankah ini tidak membuat Klub Klub ISL merasa dirugikan dan akan bisa menjatuhkan kwalitas Klub Klub ?

Untuk itu cobalah renungkan kembali supaya semua Potensi yang ada pada klub Klub ISL bisa di implementasikan pada system pembinaan pemain sebagai bagian dari sikap Professionalis.Kembalilah Klub Klub ISL ke jalur semula saat pembentukan Klub dan mengakui PSSI sebagai Institusi satu satunya di Indonesia yang sah menurut AFC dan menurut FIFA.Kembali ke jati diri semula dan tidak terombang ambing ditengah ketidak pastian arah dan tujuan Klub,untuk apa Klub berkompetisi kalau hanya sebatas Lokal saja,bukankah Klub didirikan agar bisa berlaga di tingkat yang lebih tinggi Asia Tenggara dan Asia kalau bisa tingkat Dunia ?.Bukankan Mufakat dan Bermusyawarah adalah bagian dari butir butir Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia.Kenapa tidak ada niat untuk kembali menerapkan butir butir isi Pancasila itu sebagai jalan keluar yang baik.Tidak ada masalah yang tidak selesasi kalau ada keinginan untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan lapang dada dan hati yang jernih.Tumbuhkanlah rasa cinta sesama Anak Bangsa Indonesia,maka akan selesailah semua persoalan.Gunakanlah kesempatan yang diberikan PSSI untuk rekonsiliasi dengan sebaik baiknya sebelum kwalitas Klub Klub menurun dimata masyarakat.

SALAM GARUDA Ku Bukan burung Perkutut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun