Pelatih Timnas U-19 Indonesia,Indra Syafri , pernah ber kata,bahwa level permainan,kondisi phisik dan kemampuan individu pemain Timnas U-19 Indonesia,sudah berada di tingkat Asia dan lawan uji coba untuk Timnas U-19 Indonesia,harusnya berada di level Eropa.Inilah inti dari tulisan ini.
Apa yang sudah di putuskan oleh BTN dan PSSI sewaktu menyusun jadwal Timnas U-19 Indonesia,dalam rangka persiapan menuju ajang Piala Asia 2014 di Myanmar dan target masuk 4 besar agar bisa lolos masuk ikut ajang Piala Dunia U-20 ,2015 di Selandia Baru. Sesuai rencana akan di ikutkan di ajang COTIF L’ Alcudia Tournament Valencia Spanyol pada tanggal 10 -20 Agustus 2014, sebenar nya sudah tepat dan sesuai dengan program pelatih Indra Syafri serta untuk menguji sejauh mana kemampuan Timnas U-19 Indonesia.Ini bisa dilihat dari apa yang pernah dikatakan oleh Indra Syafri sang Kepala pelatih pada tanggal 16 Januari 2014 yang dimuat di media online,bola.net.
Disaat itu Kepala Pelatih Timnas U-19 Indonesia,Indra Syafri mengatakan "ISL? Lah ngapain dari ISL? Kita yang berat Eropa lah. ISL kan bukan level kita, tim-tim ISL kan umurnya sudah 30-an tahun. Yah ke tim-tim yang sepadan dengan kita yang umurnya 21 tahun atau 23 tahun, masak ISL," ujar Indra kepada para wartawan.Sumber disini .
Karena kesebelasan kesebelasan yang ikut di ajang Cotif Valencia tersebut memang sesuai dengan apa yang di kehendaki dan di maui oleh Indra Syafri.Dengan campuran kesebelasan dari Klub dan Negara yang ikut di ajang Contif Tournamen Valencia,tepatlah dan cocok bagi nya Timnas U-19 Indonesia,mendapatkan kesebelasan latih tanding yang sangat berkualitas,disamping juga sesuai dengan tingkat umur pemain Timnas U-19.Para peserta ajang Cotif Tournamen Valencia, adalah sebagai berikut;
1. Timnas Indonesia U-19
2. Barcelona FC U-20
3. Argentina U-20
4. Mauritania U-20
5. Arab Saudi U-20
6.. Qatar U-20
7.. Tiongkok U-20
8. Ekuador U-20
9. Brasil U-20
10. Valencia CF U-20
Memang seperti yang sudah diketahui dari semu hasil pertandingan uji coba, yang sudah dijalankan oleh Timnas U-19 Indonesia,di semua ajang uji coba baik di Tur Nusantara maupun Tur Timur Tengah ,hanya mengalami satu kali kekalahan 2 -1 dari Oman pada bulan April 2014, dan dua hari kemudian Timnas U-19 Indonesia .berhasil membalas kekalahan tersebut dan berhasil meraih kemenangan 1-2 dari Oman.Selebihnya Timnas U-19 Indonesia , belum pernah menelan kekalahan paling banter bermain seri,amat lah disayangkan,keputusan BTN dan PSSI untuk membatalkan ke ikut sertaan di ajang Cotif Tourname tersebut,karena sangat cocok sekali untuk mengukur kemampuan yang sebenarnya dari Timnas U-19 Indonesia.
BTN dan PSSI memutuskan ,berdasarkan hasil rapat Exco yang digelar pada Rabu ,23 Juli 2014 malam, di Hotel Sultan, Jakarta. Selanjutnya, tim besutan Indra Sjafrie tersebut akan diikutsertakan dalam turnamen Hassanal Bolkiah Trophy ( BHT ) yang akan digelar pada 9-23 Agustus 2014.Dengan alasan yang sebenar nya masih bisa diperdebatkan,bukan karena alasan mengukur kemampuan Timnas U-19 Indonesia yang sebenarnya,tapi lebih pada tingkat kedekatan pada konfederasi Asia dan Brunei.Lihat lah alasan PSSI sebagai berikut " ada dorongan dari negara sahabat, AFF, AFC, dan KBRI di Brunei untuk Indonesia berpartisipasi," jelas Joko Driyono, Sekjen PSSI. "Menyangkut teknis, di Brunei kita bertanding melawan seluruh negara, berbeda dengan di Cotif yang ada negara dan beberapa klub. Kedua, di HBT terkonfirmasi kami akan main dengan lima negara lantaran masuk di grup B yang dihuni enam negara. Itu juga pertimbangan dari pelatih sekalipun akan melawan tim yang usianya berada di atas," papar Joko.Jelas bukan karena peserta Turnamen BHT adalah merupakan calon lawan levelnya memang layak untuk persiapan Timnas U-19 Indonesia,dalam rangka mencapai target yang akan capai di ajang Piala Asia U-19 di Myanmar nantinya.
Kalau dilihat dari segi kualitas peserta ajang Cotif Turnamen Valencia ,lebih tinggi level nya dari pada peserta Turnamen BHT di Brunei,baik dari segi phisik, tekhnik penguasaan bola, tekhnik kemampuan meguasai permainan,kerjasama pemain dan mental dan kemampuan transisi dari bertahan ke meyerang,dan sebagai nya.Bisa dikatakan bahwa peserta ajang Cotif Tiurnamen adalah sesuai dengan kehendak pelatih Indra Syafri yang di beri tugas membawa Indonesia masuk dalam empat besar di ajang Piala Asia 2014 dan sekaligus ikut serta di ajang Piala Dunia U-20 tahun 2015 nanti di Selandia Baru.
Dengan keputusan BTN dan PSSI, masyarakat bola Indonesia hanya bisa mendapatkan bahan untuk menilai sejauh mana persiapan dan kemampuan yang sudah di peroleh oleh Timnas U-19 Indonesia,tidak dari lawan lawan yang tingkat Eropa,tapi hanya tingkat Asia Tenggara.Padahal seperti yang juga pernah di katakan oleh pelatih Indra Syafri tingkat permainan Timnas U-19 Indonesia,sudah mencapai tingkat Asia.Inilah yang di sayangkan,saat mana Timnas U-19 Indonesia sudah mencapai kemampuan tingkat Asia,tapi malah turun kelas ke tingkat Asia Tenggara.Lihat lah peserta di ajang BHT yang semuanya berasal dari kawasan Asia Tenggara yaitu , Vietnam, Malaysia, Kamboja, Singapura, dan Brunei Darussalam. Laos, Myanmar, Thailand, Timor Leste, dan Filipina.Artinya Level Timnas U-19 Indonesia,terjun bebas kembali ke level Asia Tenggara.
Inilah fakta dan kenyataan di sepakbola Indonesia, yang tidak bisa di pungkiri,dimana ada saat keinginan pelatih yang dibebani target berat,tapi di saat itu pula ada kewenangan BTN dan PSSI yang perlu di patuhi,di dukung,ini memang dilema yang sudah lama terjadi di sepakbola Indonesia,padahal dengan memberi kebebasan dan menghormati kewenangan dan mendukung penuh program program pelatih Timnas Usia Muda,adalah mutlak di laksanakan oleh BTN dan PSSI.Karena dengan rekrutmen pemain dan persiapan dan latihan ,kemudian program yang sudah di susun sedemikian rupa,sesuai dengan target yang akan dicapai,melibatkan banyak bidang para pakar di banyak bidang ilmu pengetahuan,seharusnya kepercayaan pada Tim Pelatih Timnas U-19 Indonesia,lebih di utamakan.
Kalau melihat lawan lawan yang akan di hadapi nantinya di ajang BHT,tidak ada bedanya dengan ajang Piala AFF dan babak Kualifikasi Piala Asia yang pernah di gelar di Indonesia dan Timnas U-19 Indonesia,keluar sebagai Juara.Kini hal tersebut terulang kembali, walaupun pada kontens yang berbeda dan persiapan Timnas U-19 Indonesia yang sudah pada level Eropa,kembali terjun bebas ke level Asia Tenggara.Memang hanya PSSI lah yang punya kewenangan untuk membentuk dan menentukan Kesebelasan Nasional Sepakbola Indonesia,sesuai dengan bunyi Statuta,tapi tentulah sebuha komitmen untuk memajukan sepakbola Indonesia harus tetap di pegang teguh.
Timnas U-19 Indonesia,berkaca dan melihat dari hasil di ajang AFF dan babak Kualifikasi Piala Asia,seharusnya tidak mengalami kesulitan keluar sebagai Juara di ajang BHT di Brunei nantinya,dan kalau tidak berhasil keluar sebagai Juara,maka BTN dan PSSI harus bersedia bertanggung jawab.
Ajang yang berkualitas di tingkat Eropa seakan akan di remehkan oleh BTN dan PSSI,dengan mengirim Timnas U-21 Indonesia yang dipersiapkan secara singkat,sedangka ajang Turnamen BHT yang level nya Asia Tenggara di nilai penting oleh BTN dan PSSI.Sesat pikir kah ???
Semoga apapun hasi yang di capai oleh Timnas U-19 di gelar Turnamen BHT,kecintaan dan dukungan semua masyarakat bola Indonesia tidak akan pernah luntur dan dorongan semangat serta moril harus di tetap terus di berikan pada mereka mereka semua pemain dan offical Timnas U-19 Indonesia,karena inilah cikal bakal pemain yang nanti akan jadi kekuatan Kesebelasan Nasional Indonesia sesungguhnya.
Salam Garuda Ku Bukan Burung Perkutut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H