Mohon tunggu...
Vilda Ratih
Vilda Ratih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Kalau malas belajar, bayangkan saja kamu lagi kejar-kejaran sama tugas deadline.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Semiotika menurut Charles William Morris

6 November 2024   17:42 Diperbarui: 6 November 2024   17:44 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

William Morris: literature and book design · V&A

Charles William Morris (1901-1979) merupakan "tokoh besar semiotika", yang pengaruhnya terhadap perkembangan sejarah semiotik sangat menentukan di tahun 1930-an dan 1940-an. Dengan bersumber pada semiotik Peirce, teori interaksi simbolik dan behaviorisme sosialnya M. George H. Mead (1934). 

Pragmatisme Amerika (cf. Morris 1970) dan (Essbach 1977), empirisme dan positivisme logis, Morris mengembangkan suatu teori umum tentang tanda yang ingin dia sumbangkan kepada proyek "Unified Science" (cf. Morris 1938). 

Definisi yang luas yang dikemukakan Morris tentang lingkup semiotik dan tiga sub pembagian pendekatan pada semiotik tetap merupakan tonggak fondasi semiotik. Dalam semiotik penerapan, teori tanda Morris sangat berpengaruh dalam estetika semiotik dan dalam teori ikonisitas. Tipologi prakmatis wacananya terutama sangat menarik bagi semiotik teks.

Semiosis, suatu istilah yang dibuat oleh Peirce, oleh Morris didefinisikan sebagai "suatu proses tanda, yakni proses terjadinya sesuatu menjadi suatu tanda bagi sebagian organisme" (1946: 366). Menurut Morris, semiosis melibatkan tiga faktor utama: "tindak-tindak mana yang bertindak sebagai tanda, bahwa tanda mana yang diacu, dan efek terhadap sebagian interpreter bersangkutan.

 Tiga komponen dalam semiosis masing-masing bisa disebut sign vehicle (alat tanda), designatum, dan interpretan (1938: 3). Dari tiga korelat hubungan triadik semiosis, Morris menurunkan tiga hubungan diadik, yang dianggap sebagai dasar tiga dimensi semiosis dan semiotik. Dengan demikian, syntactics (sintaksis) mengkaji hubungan antara alat tanda (sign vehicle) tertentu dan alat tanda lain, semantik mengkaji hubungan antara alat tanda dan designata-nya, dan pragmatik mengkaji hubungan antara alat tanda dan interpreter-nya (1938: 6-7).

Didalam definis awal yang dikemukakan Morris yang menyatakan bahwa "semantik berkaitan dengan hubungan tanda dengan designata-nya" yakni, "bahwa mana yang diacu tanda itu" (1938: 21.3). Dalam definisi ini, semantik hanya mencakup aspek acuan, bukan aspek arti (sense) (cf.makna). Namun kemudian, Morris memberikan definisi yang lebih luas terhadap semantik. 

Semantik adalah "cabang semiotik yang mengkaji signifikasi tanda-tanda" (1946-366). Morris mendefinisikan "ilmu tentang hubungan tanda dengan interpreternya" sebagai cabang semiotik yang mengkaji asal-mula, penggunaan dan efek tanda (1938: 30; 1946: 365).

Morris juga mengusulkan ruang lingkup kajian prakmatis yang jauh lebih luas dibandingkan lingkup pragmatis yang ada dalam kajian bahasa sekarang ini (1938: 30). Dalam defini awal, Morris menguraikan semiosis sebagai suatu proses mediasi semiotik: "tanda digunakan dalam kaitannya dengan tujuan jika ia memang dihasilkan oleh interpreter sebagai alat untuk mencapai tujuan itu, dengan demikian tanda yang digunakan merupakan objek alat (1946: 38). 

Tiga istilah semiosis, alat tanda (S), designatum (D), dan interpretan (I), menyusun hubungan mediasional berikut: "S merupakan tanda D untuk I dengan derajat yang saya anggap sebesar D berdasarkan kehadiran S" (Morris 1938: 4). Dengan demikian alat tanda merupakan mediator dan "semiosis merupakan pertimbangan yang menggunakan mediasi".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun