Hal ini disebabkan karena data warehouse yang fokus dirancang untuk OLAP (Online Analytical Processing). Sehingga, fungsi yang dimiliki juga difokuskan untuk mampu menangani query kompleks di seluruh dataset yang luas dan bukan untuk data yang butuh sering diperbarui.Â
Sebaliknya, database tradisional mendukung OLTP (Online Transaction Processing), yang dirancang untuk mengelola transaksi dan pembaruan secara real-time. Singkatnya, data warehouse mempertahankan repository stabil dari data historis yang siap untuk dianalisis, sementara database tradisional terlibat dalam aliran konstan operasi sehari-hari.
Peran data warehouse dalam evolusi manajemen data industri sangat besar. Dengan memfasilitasi pemeliharaan prediktif, mengoptimalkan rantai pasokan, dan meningkatkan kepatuhan regulasi, data warehouse telah menjadi alat yang tidak tergantikan bagi operasi industri modern.Â
Saat industri terus bergerak menuju digitalisasi, data warehouse akan mengambil peran sentral dalam mendorong inovasi dan efisiensi. Dengan kemampuannya yang mendukung pengelolaan data dalam jumlah besar serta mendukung analisis yang kompleks menjadi sangat penting bagi organisasi industri yang ingin bertahan dan berkembang di era transformasi berbasis data ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H