Nama itu hanya akan menjadi fenomenal dan tak terlupakan jika yang punya nama berlaku seperti arti namanya. Itulah sebabnya Saulus merubah namannya menjadi Paulus dan Yakub kemudian disebut Israel. Itulah yang disebut Noblesse oblige sebuah ungkapan bahasa Latin yang mengandaikan bahwa yang berdarah bangsawan harus menunjukkan sikap kebangsawanannya. Orang Rote biasanya mencemooh para bangsawan jika mereka bertindak tidak sebagaimana seharusnya, dengan ungkapan: " mane ana, te ta leo mane ana fa." (anak raja tapi tidak bersikap sebagaimana seorang anak raja).
Ungkapan "noblesse oblige"ini kemudian diaplikasikan secara umum dimana seseorang mempunyai privilege tertentu seharusnya mempunyai tanggungjawab tertentu pula. Dengan kekayaan, kekuasaan dan prestige, seharusnya punya tanggungjawab juga. Menjadi bangsawan harus bersikap sejalan dengan kebangsawanan, menjadi pemimpin daerah seharusnya bersikap sebagaimana seorang pemimpin daerah. Orang Kupang bilang "jangan pikul nama saja." Nomen est omen, nama adalah sebuah pertanda, jadi janganlah jadikan nama anda pertanda yang buruk. Selamat memaknai nama anda. Setelah ada pasangan yang terpilih, kita tunggu saja lima tahun berikutnya, apakah nama mereka harum atau sebaliknya berbau tak sedap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H