Ditengah kesibukkanku, Cinta pertamaku, hadir dalam mimpi. Hatiku berdebar-debar ketika melihat Maria Yosephine hadir dengan seragam sekolahnya di depan pintu kosku.
Sorot matanya penuh kerinduan, dan senyum malu-malu yang memancar dari bibirnya membuat hatiku terasa hangat.
"Dek, kamu tidak sekolah?" tanyaku dengan heran, namun senyumku tak terbendung ketika mendengar jawabannya, "Kangen, kak."
Dia berdiri di ambang pintu dengan raut wajah yang mencerminkan kerinduan dan kebahagiaan melihatku. Aku merasa bahagia dan terharu sekaligus, "Aku juga merindukanmu, Dek. Bagaimana kabarmu?"
Dia tersenyum malu-malu, "Baik, Kak. Tapi rasanya seperti ada yang kurang tanpa kak Rian."
Hatiku bergetar mendengar kata-katanya, dan tanpa sadar, aku mendekat, rasa hati ingin memeluknya. "Aku juga merasa seperti itu, Dek".
Aku terjaga. Ternyata, semua semua peristiwa barusan,hanyalah mimpi.
***
Dalam kehangatan pagi yang cerah , hatiku penuh dengan rasa cinta dan kerinduan. Aku merasa begitu terinspirasi oleh mimpi indah semalam sehingga, aku tidak bisa menunggu untuk menyampaikan perasaanku. Dengan hati yang berdebar, aku duduk di meja dan menuliskan surat untuknya yang jauh di sana.
Adiku, Maria Yosephine,Â
 Selamat pagi dari Makassar, tempat di mana aku merasakan hadirmu begitu nyata, bahkan dalam mimpi. Hari ini, tulisan ini hadir untuk menyampaikan segala rasa yang tak terungkapkan.Â
Melihatmu datang dengan seragam sekolahmu dalam mimpiku, membuat hatiku terasa begitu hangat. Senyum malu-malu dan kata-katamu yang penuh kerinduan masih terus terngiang diseluruh ruang kepalaku. Mungkin ini adalah cara hatiku memberitahumu, bahwa betapa besar kerinduanku padamu.Â
Terlepas dari jarak yang memisahkan kita, aku ingin kamu tahu bahwa kamu selalu ada di dalam pikiranku. Kesibukanku di sini tak pernah mengurangi rasa cintaku padamu. Bagaimana pun juga, aku tak bisa menahan kerinduanku untuk bertemu denganmu lagi, dan itu memberiku semangat di setiap langkahku.
Ketika matahari bersinar terang, aku kirimkan surat ini melalui Pos, membawa setitik cinta dari hatiku untukmu. Semoga setiap kata di dalamnya bisa menyentuh hatimu seperti apa yang aku lakukan pada hatimu setiap hari.Â
 Dengan penuh cinta, Victorian Rega
Waktu terus berjalan, membawa ku melalui serangkaian hari yang penuh perjuangan dan harapan. Setiap matahari terbenam adalah saksi bisu atas langkah-langkahku. Hari-hari yang awalnya terasa panjang mulai menyusut ketika rutinitas dan impian menjadi teman sehari-hari.
Namun, dalam sunyi itu, datanglah sosok yang tak asing lagi, menghiasi hariku yang biasa dengan warna yang berbeda. Sosok yang mengenakan seragam orange, seorang kurir Pos, menghampiri kosku dengan langkah tegapnya. Ia membawa paket surat untuku, membawa haru dan kebahagiaan yang terpaket rapi di dalam amplop.