Mohon tunggu...
Viktorinus Rema Gare
Viktorinus Rema Gare Mohon Tunggu... Guru - Pengawas Sekolah

Apa adanya dan melihat orang lain bahagia dari setitik kontribusi yang bisa ku beri adalah kepuasan batin tak terukur. Mempelajari sesuatu yang baru adalah tantangan tersendiri seabagai wujud niat hati untuk terus berevolusi bahwa hidup ini tidak statis namun dinamis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Sagi" Branding Festival Budaya Ngada 2023

3 Juni 2023   04:49 Diperbarui: 3 Juni 2023   06:14 1325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panel Ahli Indonesiana (Sumber:Dokpri)

Kegiatan pembukaan festival Budaya Ngada "Sagi" 2023 diawali dengan antraksi karnaval kurang lebih 200 km  dari titik star  kantor camat Soa menuju podium utama  lapangan SDN Libunio. Berbagai antraksi  kreafitas  masing-masing peserta dan koreo  yang disuguhkan tersirat  pesan  mulia kepada masyarakat bagaimana menjaga bumi, jaga tradisi yang menjadi tema festival Budaya Ngada 2023 kali ini.

Antraksi musik dan tari (Sumber :Dokpri)
Antraksi musik dan tari (Sumber :Dokpri)
Musik Rakyat (Sumber : Dokpri)
Musik Rakyat (Sumber : Dokpri)
Festival Budaya Ngada yang mengangkat tema Jaga Bumi, Jaga Tradisi  dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Ngada Raymundus Bena yang ditandai dengan tabuhan gong. Dalam sambutanya, Wakil Bupati Ngada menegaskan bahwa Festival Budaya Ngada menjadi momentum  tepat bagi pemerintah untuk mengajak masyarakat agar dapat berpartisipasi aktif dalam seluruh kegiatan pembangunan berbasiskan kearifan lokal."Pembangunan tidak boleh mengabaikan upaya pelestarian nilai budaya lokal. Sebaliknya kearifan budaya lokal haruslah bertumbuh seiring sejalan dengan gerak pembangunan manusia. Pembangunan berdaya guna adalah pembangun yang berdasarkan pada kearifan lokal" tuturnya.

Wakil Bupati Ngada membuka Festival Budaya Ngada 2023 (Sumber : Dokpri)
Wakil Bupati Ngada membuka Festival Budaya Ngada 2023 (Sumber : Dokpri)

Wakil Bupati Ngada juga menambahkan momen festival tersebut mestinya menjadi pemantik bagi seluruh masyarakat Ngada untuk lebih menggali dan melestarikan budaya-budaya Ngada sambil terus memperkenalkan nilai-nilai kearifan lokal pada generasi muda agar terus dipelihara.

Beberapa kegiatan pada festival budaya Ngada selain perlombaan dan berbagai antraksi budaya juga tidak kalah menarik adalah kegiatan lokakarya,baik  lokakarya tentang tata kelola festival budaya, Kamis (25/05/2023) maupun  tentang ketahanan pangan, Jumad (26/05/2023) bertempat di bawah rimbunan pohon jati SMK Bangun Mandiri Soa.

Panel ahli Indonesiana,  Ade Ulu Panjaitan dan ketua Pokja Kebudayaan Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemdikburistek, Ivan Efendi sebagai narasumber pada lokakakarya mengedukasi bagaimana tata kelola festival budaya dihadapan peserta yang terdiri darai  para pelaku budaya, para kepala desa, LSM, pendidik, tokoh tua maupun tokoh muda . Melalui lokarya tata kelola festival budaya ini, peserta lebih memahami  tentang bagaimana tata kelola penyelenggaraan sebuah festival dimana bayangan selama ini bahwa festival identitik dengan keramaian, hura-hura atau sekedar hiburan semata namun dari lokakarya ini kapasitas peserta dikuatkan bagiamana festival itu dikemas dengan asas partipasi gotong royong sehingga berdampak.

Panel Ahli Indonesiana (Sumber:Dokpri)
Panel Ahli Indonesiana (Sumber:Dokpri)

Hasil akhirnya ialah membentuk budaya masyarakat yang mandiri. "Ini ibarat kita sedang menanam sesuatu. Kadang-kadang tumbuhnya itu di luar dugaan, mekar dengan cepat. Bahkan ketika masyarakat  sudah mandiri untuk mengurusnya dan berdaya menjalankan kegiatan itulah keberhasilannya.

Selanjutnya, kepala dinas pertanian Kabupaten Ngada  Ferdin Bura dihadapan peserta  lokakarya ketahanan  pangan  terdiri dari  para petani, para kepala desa, tokoh muda, tokoh perampuan, LSM, dan pendidik memaparkan setidaknya ada empat isu yang berakitan dengan persoalan ketahanan pangan, antara lain isu lahan,isu iklim,isu kebijkkan politik, dan isi rawan pangan .

Lokakrya Ketahanan Pangan, dari kanan Kadis P dan K Kab.Ngada, Direktur Festival,Paskalis Wale Bai, Kadis Pertanian Kab.Ngada (Sumber : Dokpri)
Lokakrya Ketahanan Pangan, dari kanan Kadis P dan K Kab.Ngada, Direktur Festival,Paskalis Wale Bai, Kadis Pertanian Kab.Ngada (Sumber : Dokpri)

Salah satu isu yang tidak kalah  pentingnya adalah ketergantungan petani terhadap penggunaan pupuk kimia dan pestisida sehingga tanah dari waktu ke waktu unsur hara yang terkandung di dalamnya semakin berkurang bahkan rusak akibat penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang semakin mengkwatirkan sehingga akan berpengaruh pada generasi berikutnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun