Mohon tunggu...
Viktorinus Rema Gare
Viktorinus Rema Gare Mohon Tunggu... Guru - Pengawas Sekolah

Apa adanya dan melihat orang lain bahagia dari setitik kontribusi yang bisa ku beri adalah kepuasan batin tak terukur. Mempelajari sesuatu yang baru adalah tantangan tersendiri seabagai wujud niat hati untuk terus berevolusi bahwa hidup ini tidak statis namun dinamis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Siapa Itu Guru Hebat?

21 Januari 2023   09:27 Diperbarui: 21 Januari 2023   09:37 2068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang guru

Guru hebat tidak selamanya  pintar dan tahu segalanya (menguasai banyak hal) . Memang  harus diakui bahwa guru yang professional dan bermartabat , haruslah seorang yang pintar dan juga memiliki kemampuan intelektual yang tinggi karena dia harus menguasai banyak hal sebagai bahan untuk memintarkan anak didiknya mulai dari penguasaan materi pembelajaran sampai  penguasaan teknik  yang tepat dan sesuai  untuk mentrasformasikan ilmu dan  materi pembelajarannya kepada anak didiknya.

Benarkah bahwa kepintaran dan menguasai banyak hal , sudah dikatakan guru hebat?

Setiap kunjungan ke sekolah  melaksanakan tugas kepengawasan dalam mendampingi sekolah binaan maupun guru binaan, diakhir pendampingan (refleksi), saya selalu memberikan  pertanyaan ini sebagi nutrisi tambahan bagi bapak dan ibu guru, " Menurut teman-teman (saya selalu menyapa guru-guru dengan teman), siapa itu guru hebat?"

Ada beberapa versi jawaban yang disampaikan oleh teman-teman guru di sekolah. Ada yang mengatakan, guru hebat itu adalah guru yang selalu mengerti dan memahami peserta didik. Ada yang mengatakan guru hebat itu adalah guru yang selalu menyusun  rencana pembelajaran susuai dengan kebutuhan siswa. Ada yang mengatakan guru hebat itu adalah guru yang mengajar dengan menggunakan banyak variasi metode dan pendekatan pembelajaran. Ada juga yang  hanya senyum-senyum dan bahkan diam seribu bahasa ketika saya mengajukan pertanyaan refleksi tersebut.

Lalu, siapa itu guru hebat?

Menurut penulis, guru hebat itu bukan selamanya dia harus pintar sekali. Mungkin dia pintar hanya untuk dirinya sendiri dan belum tentu bagi orang lain (peserta didik). 

Guru hebat itu bukan selamanya harus tahu segalanya, walaupun tidak dipungkiri bahwa di era revolusi industri 4.0 ini, seorang guru harus memiliki komptensi abad 21 (berpikir kreatif,berpikir kritis dan pemecahan masalah,komunikasi dan kolaborasi). 

Mungkin dia yang tahu segalanya itu hanya untuk dirinya sendiri dan belum tentu dia dapat mempengaruhi  (berbagi)  orang lain  dengan baik. Guru hebat itu adalah guru yang mampu merebut hati peserta didiknya. Dia yang selalu ada dihati siswanya. 

Guru hebat itu adalah dia selalu berpikir dan berpikir tentang peserta didiknya. Yang selalu berusaha menyediakan dan memenuhi "Nutrisi  ilmu" agar peserta didiknya tidak lapar akan pengetahuan, keterampilan yang baik, dan sikap yang positip. 

Guru hebat itu adalah dia yang selalu memperhatikan kebutuhan belajar peserta didiknya bukan dari kebutuhannya sebagai guru ( yang penting saya melaksanakan tugas mengajar, menyelesaikan materi ajar dan selesai). 

Guru hebat itu adalah dia yang selalu dicari siswanya ketika ia tak ada ( mungkin karena alasan tertentu sehingga tidak masuk mengajar atau tidak bekerja). Guru hebat itu adalah dia yang akan membuat siswanya menangis ketika guru itu sakit. 

Guru hebat itu adalah dia selalu dirindukan kehadirannya berada ditengah-tengah anak didiknya bahkan ketika lonceng istirahat ketika sementara mengajar dalam kelas, siswanya meminta gurunya tetap di dalam kelas memberikan pembelajaran sampai pergantian jam pembelajaran. Kenapa? karena pembelajaran yang disampaikan guru benar-benar sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing, menghadirkan kegairahan belajar dalam diri para siswanya karena metode, model, pendekatan pembelajaran yang digunakan guru.  

Guru adalah orang tua peserta didik selama peserta didik berada di sekolah. Sebagai orang tua tentunya tidak membiarkan anak-anaknya menderita dikemudian hari . Sebagai orang tua tentunya tidak membiarkan anak-anaknya kelaparan  (ilmu pengetahuan). 

Pasti sebagai orang tua akan mencari cara, strategi, daya dan upaya bagaimana memenuhi kebutuhan belajar anak-anaknya apalagi kebutuhan belajar anak-anak (peserta didik) berbeda-beda. Anak-anak datang ke sekolah dalam posisi lapar (lapar akan pengetahuan),sebagai orang tua yang baik tidak mungkin kita membiarkan anak-anak pulang dalam keadaan perut lapar (tidak mendapatkan apa-apa dari pembelajaran hari ini). Untuk kenyang sekali sebuah keniscyaan, tapi minimal mereka pulang  ada yang mereka bawah ke rumah  (pengetahuan dan keterampilan).

Bagaimana untuk menjadi guru yang hebat bagi peserta didik?

Menurut penulis, untuk menjadi guru yang hebat bagi peserta didik adalah

 "Ketulusan melaksanakan tugas panggilan dengan HATI". 

Guru adalah tugas panggilan   mulia dalam  memanusiakan manusia. Ketika seseorang  dengan tulus melaksanakan tugas panggilan dengan hati, maka apapun konsekuensi dari pilihan yang ia pilih menjadi guru ia akan tetap setia melaksanakannya dan akan selalu memprioritaskan bahwa melaksanakan tugas mengajar adalah prioritas yang utama dan terutama. Karena  anak-anak (peserta didik) disekolah  ada menunggu sentuhan kasih dari seorang guru dengan rindu. 

Ketika seorang  guru sudah menempatkan bahwa berada di tengah anak-anak (peserta didik) sebagai prioritas utama dari berbagai tugas tambahan di rumah (kebun,sawah, atau kegiatan tambahan  lainnya), maka segala pikiran akan tercurahkan sepenuhnya bagaimana dengan anak-anak (peserta didik) yang menjadi tanggungjwabnya sebagi orang tua yang dipercayakan orang tua lahirnya selama mereka berada di sekolah. 

Akan selalu reflektif bagaimana anak-anak di sekolah berkembang dari waktu ke waktu. Mulai dari merencanakan  pembelajarannya (berdasarkan kebutuhan siswa), pendekatan pebelajaran, metode, model pembelajaran dan lain sebagainya) sampai pada penilaian dan tindak lanjut. Dia akan selalu memanfaatkan hasil refleksinya untuk sebuah pembahuruan dalam pembelajaran dari waktu ke waktu dalam upaya memenuhi "nutrisi" kebutuhan belajar peserta didiknya.

Karena, secara kodrati orang tua ada karena anak-anak, anak-anak hadir karena orang tua. Sebagai orang tua, tentunya tidak membiarkan anak-anak nya menderita dikemudian hari, sehingga segala cara,daya dan upaya terbaik bagaiman mempersiapkan anak-anak untuk menjalani kehidupan mereka kedepan yang tentunya sangat tidak mudah. 

Begitupun guru. Guru ada karena anak-anak, biarpun gedung sekolah yang megah, banyak tenaga guru, kalau tidak ada anak-anak apalah artinya. Guru  adalah orang tua sementara dari ratusan bahkan ribuan anak-anak  selama mereka berada di bangku sekolah. Sebagai guru yang hebat, akan selalu memikirkan cara, daya dan upaya terbaik bagaimana kebutuhan belajar anak-anak (peserta didik)  terpenuhi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun