Pendidikan karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya.Â
Tujuan pendidikan karakter adalah untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus-menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju kearah hidup yang lebih baik (Wikipedia).
Pusat dari pendidikan karakter adalah keluarga. Kenapa keluarga? Keluarga adalah tempat pertama dan utama anak mengenal tentang pendidikan  karakter sebelum  mereka dapatkan pada lembaga pendidikan formal.Â
Orang pertama yang menanamkan nilai-nilai karakter kepada anak adalah orang tua. Orang tua bertanggung jawab penuh dalam membentuk karakter anak di rumah bahkan sejak anak-anak masih balita.Â
Seorang anak sejak balita, memiliki kecendrungan sikap untuk meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya.Â
Seorang anak (balita) memandang apapun yang dilakukan oleh orang tua semuanya baik. Karena, pada usia seperti itu mereka belum dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik, semuanya baik menurut mereka.Â
Nilai-nilai karakter apa saja yang dapat ditanamkan orang tua kepada anak di rumah?Â
Setidaknya ada empat pendidikan karakter dalam keluarga yang berdaya guna bagi anak.
Religius. Religius adalah nilai kerohanian yangb bersifat mutlak karena bersumber pada kepercayaan dalam diri masing-masing individu (keluarga) dan kepercayaan itu tertampak pada agama yang dianutnya.Â
Keteladanan orang tua adalah salah satu cara sederhana anak belajar dengan melihat contoh orang tua dalam menerapkan nilai-nilai religius di rumah.Â