Mohon tunggu...
VIKTORINUS REMA GARE
VIKTORINUS REMA GARE Mohon Tunggu... Guru - Apa adanya,jujur,bertanggung jawab dan pekerja keras
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pejuang Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ekstrakurikuler Berbasis Kearifan Lokal

22 Maret 2021   01:00 Diperbarui: 22 Maret 2021   01:29 1715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Kegiatan Ekstrakurikuler Berbasis Kearifan Lokal,  Kabupaten Ngada.NTT. (sebelum Pandemi) (Sumber:Dok.Pribadi)

Walaupun kenyataanya budaya asing memang tidak semuanya buruk. Budaya asing tidak harus ditolak mentah-mentah, namun harus dapat difilter secara baik. Kearifan lokal dapat digunakan sebagai filter dan pengendali terhadap budaya asing.

Sekolah sebagai tempat strategis untuk menumbuhkan cinta budaya pada diri siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler berbasis kearifan lokal, sehingga sekolah akan dipandang baik dalam pembentukan nilai budaya pada siswa.

Dengan demikian tugas guru akan menjadi mudah dalam menanamkan nilai kearifan lokal pada siswa,karena setelah mengikuti ektrakurikuler, siswa akan tumbuh rasa cinta akan budaya daerahnya masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun