Dan aku tertidur di dek paling atas dari kapal.
Aku tersadar dari tidurku ketika mendengar suara sirene kapal yang mengisyaratkan bahwa pelabuhan sudah dekat.
Dari kejauhan kelap-kelip lampu kota metropolitan Ujung Pandang bagaikan cahaya berlian dan permadani.
Beribu rasa keingintahuan tentang kota metropolitan kian menggelora. Ingin rasanya cepat-cepat menginjakan kaki di bumi Angin Mamiri,julukan kota Ujung Pandang.
Tepat pukul 04.00 pagi kapal bersandar di pelabuhan Ujung Pandang.
Kami dijemput oleh saudara-saudara yang sudah lebih dahulu merantau di Ujung Pandang, baik merantau bekerja maupun merantau kuliah.
Akhirnya kami tiba di Karuwisi salah satu daerah di kota Ujung Pandang di mana sesama saudara kami kostnya di situ.
Bersambung ke bagian keempat....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H