Mohon tunggu...
VIKTORINUS REMA GARE
VIKTORINUS REMA GARE Mohon Tunggu... Guru - Apa adanya,jujur,bertanggung jawab dan pekerja keras
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pejuang Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Menepis Badai (Cerita Bersambung)

27 Februari 2021   20:03 Diperbarui: 1 Maret 2021   20:35 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan aku tertidur di dek paling atas dari kapal.

Aku tersadar dari tidurku ketika mendengar suara sirene kapal yang mengisyaratkan bahwa pelabuhan sudah dekat.

Dari kejauhan kelap-kelip lampu kota metropolitan Ujung Pandang bagaikan cahaya berlian dan permadani.

Beribu rasa keingintahuan tentang kota metropolitan kian menggelora. Ingin rasanya cepat-cepat menginjakan kaki di bumi Angin Mamiri,julukan kota Ujung Pandang.

Tepat pukul 04.00 pagi kapal bersandar di pelabuhan Ujung Pandang.

Kami dijemput oleh saudara-saudara yang sudah lebih dahulu merantau di Ujung Pandang, baik merantau bekerja maupun merantau kuliah.

Akhirnya kami tiba di Karuwisi salah satu daerah di kota Ujung Pandang di mana sesama saudara kami kostnya di situ.

Bersambung ke bagian keempat....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun