Coba lihat hari ini, seluruh media bergembar-gembor. ada sebuah media yang seperti tak tahu malu, karena tak khawatir dilihat seakan kehabisan program unggulan lain, tanpa jeda, membabat Timnas dari ujung akar sampai ujung daun termuda sekalipun.
Sayangnya, media-media labil lainnya pun seakan kehilangan jati diri mereka, yang tadinya dikenal sebagai televisi sinetron, radio hiburan, televisi cerdas, mendadak divonis terjangkit sindrom latah stadium lanjut.
Kemana saja kalian kemarin-kemarin bahkan di saat Indonesia masuk final AFC??
ini baru tingkat Asia Tenggara loohhh...
dulu itu tingkat Asia. se-benua Asia yang segede Alaihim Gambreng !
Prestasi yang sebenarnya masih biasa saja. sadarkah kalian wahai media, seakan pemain timnas pun sudah jengah dengan sodoran microphone bau cipratan liur-liur mereka juga?! apalagi kamera, yang lensanya seakan ingin menunduk terus, menolak menyorot wajah sang pemain karena bosan.
Dan kalian, para Garuda-garuda di dadakan, yang akhir-akhir ini rajin membuat status, "Go Garuda Indonesia..." <---- lo pikir maskapai penerbangan ?! sekarang kalian mulai menginginkan uforia yang selama ini jadi milik kami.
Kalian juga, orang-orang punya kuasa, ini hiburan kami. selama ini, kami yang selalu kalian andalkan ketika kalian butuh uang lebih untuk beli tusuk gigi dari hasil penjualan tiket pertandingan. kalian juga yang saat ini menghianati kami.
Bagaimana perasaan anda ketika anda berhasil masuk di laga putaran semifinal terakhir yang dipadati lebih dari kapasitas maksimal stadion yang dulu pernah menjadi yang termegah se-asia tenggara, anda berhasil mendapat tempat di sektor mana saja.
Sementara teman-teman seperjuangan anda selama ini, harus berikhlas hati tertahan di luar, hanya menyaksikan lewat layar lebar pudar yang disediakan untuk ribuan orang lain yang juga tidak berhasil masuk, karena tidak berhasil mendapatkan tiket.
Bukan karena tidak mampu membeli, namun, uang yang disetorkan, dikembalikan lagi oleh para kapitalis penyelenggara, dan tiket yang seharusnya menjadi hak teman-teman anda lari ke tangan-tangan anak manja yang duduk di depan anda sepanjang pertandingan.