Jurnalisme Online dan Jurnalisme Multimedia merupakan jenis jurnalisme yang mirip, atau dapat dibilang "serupa tapi tak sama".
Jurnalisme menurut KBBI, merupakan sebuah pekerjaan mengumpulkan, menulis, mengedit, dan menerbitkan berita. Profesi di bidang ini disebut sebagai seorang Jurnalis. Jurnalisme dari masa ke masa semakin berkembang seiring dengan perkembangan media. Perkembangan tersebut pun memunculkan bentuk-bentuk jurnalisme baru seperti dua bentuk jurnalisme berikut.
Jurnalisme Online (Daring)
Adanya internet memunculkan sebuah bentuk jurnalisme baru yaitu Jurnalisme Online. Jurnalisme Online menurut Pavlik dalam Widodo (2020) merupakan jurnalisme kontekstual yang menggabungkan tiga fitur komunikasi unik yaitu kualitas interaktif dalam komunikasi online, customizable feature, dan kemampuan-kemampuan multimedia berdasarkan platform digital.
Jurnalisme Online menggunakan internet, secara spesifik World Wide Web (WWW) sebagai sarana pendistribusian konten. Konten pada Jurnalisme Online diproduksi secara eksklusif dengan bentuk yang meliputi audio, video, dan juga teks.
Terdapat dua domain jurnalisme online menurut Mark Deuze (2001) yaitu Rentangan dan Tingkat Komunikasi Partisipatoris.
- Rentangan, merupakan situs yang konsentrasinya merupakan pada editorial content hingga pada situs yang berbasis pada konektivitas publik. Editorial content merupakan teks yang dibuat ataupun diedit oleh jurnalis. Teks ini termasuk bentuk seperti kata-kata yang tertulis atau terucapkan dan gambar-gambar yang diam atau bergerak. Sedangkan untuk konektivitas publik artinya komunikasi "titik-ke-titik yang standar" ataupun komunikasi "publik" tanpa hambatan ataupun perantara. Hambatan ini misalnya dapat berupa proses penyuntingan atau moderasi (editing atau moderation).
- Tingkat Komunikasi Partisipatoris, merupakan tingkat keterlibatan pengguna dalam masing-masing situs berita. Terdapat dua tipe komunikasi partisipatoris, yaitu terbuka dan tertutup. Situs dianggap terbuka jika situs tersebut memungkinkan penggunya untuk dapat memberikan respon berupa komentar, memposting pada situs tersebut tanpa adanya intervensi ataupun moderasi. Sedangkan untuk situs tertutup merupakan situs yang memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi, namun editorial memiliki kontrol yang ketat atas partisipasi pengguna.
Kemudian Mark Deuze (2001) juga  menyebutkan terdapat empat jenis jurnalisme online yaitu :
- Mainstream News Sites
Situs berita mainstream merupakan salah satu bentuk media berita online yang paling tersebar. Jenis situs ini juga menyediakan berbagai pilihan konten editorial mulai dari yang diproduksi khusus untuk bersi web hingga berita yang telah disediakan oleh linked media. Situs seperti ini cenderung memiliki tingkat partisipatoris yang tertutup, contohnya seperti BBC, CNN, Kompas.com, dan lain-lain. Tipe situs seperti ini pada dasarnya tidak memiliki perbedaan yang mendasar dengan jurnalisme offline (luar jaringan) seperti media cetak. - Index & Category Sites
Situs berita ini merupakan berntuk jurnalisme daring yang menawarkan link kepada pengguna. Link tersebut tersambung ke situs-situs berita yang ada di World Wide Web. Terkadang link tersebut dikategorisasikan dan juga diberi catatan oleh editorial. Situs tipe ini biasanya tidak menawarkan konten editorial yang diprosuksi sendiri, namun lebih menyediakan ruang untuk chatting ataupun bertukar berita untuk publik. Contoh situs ini seperti Altavista ataupun Yahoo - Meta & Comment Sites
Situs tentang media berita dan isu media secara umum yang terkadang dimaksudkan sebagai pengawas media seperti Freedomforum, dan juga Mediachannel. Namun terkadang situs ini juga dimaksudkan sebagai situs kategori dan indeks yang diperluas seperti Europemedia. Konten Editorial sering diproduksi oleh berbagai jurnalis dan kontennya berasal dari konten lain yang berada dimanapun di Internet dan didiskusikan dalam kerangka produksi media. - Share & Discussion Sites
Situs ini merupakan situs yang memanfaatkan tuntutan publik bagi konektivitas dan mengeksploitasinya dengan menyediakan sebuah platform diskusi. Platform digunakan untuk mendiskusikan konten yang ada di manapun di Internet. Situs jenis ini memanfaatkan potensi internet sebagai sarana dalam bertukar ide, cerita, dan sebagainya.
Jurnalisme MultimediaÂ
Selain jurnalisme daring atau online, terdapat pula bentuk jurnalisme lain yaitu jurnalisme multimedia. Jurnalisme multimedia memiliki sebuah tujuan multimedia yang tidak dimiliki oleh jurnalisme online. Dengan kata lain, kedua jenis jurnalisme ini tidaklah sama.
Menurut Mindy McAdams dalam Widodo (2020), para jurnalis belum memiliki kesepakatan tentang arti ataupun definisi dari multimedia. Namun multimedia secara harfiah artinya banyak media yang merupakan kombinasi minimal tiga jenis media. Media sendiri terdiri dari teks, video, gambar, suara (audio), dan lain-lain.
Salah satu poin utama dari multimedia selain kombinasi media tadi, juga interaktivitasnya yang disajikan dalam situs Web dengan format non-linear. Hal ini dikarenakan multimedia yang bertujuan menyajikan cerita dengan cara yang menarik, namun juga informatif. Sifat dari berita yang disajikan dalam tiap medianya yaitu saling melengkapi dan tidak mengulangi informasi.
Terjadinya multimedia dimungkinkan dan juga dimudahkan karena terjadinya konvergensi media. Terdapat sebuah continuum dimana tidak ada konvergensi sama sekali hingga konvergensi penuh. Continuum Konvergensi ini mengasumsikan bahwa cepat atau lambat semua media akan terintegrasi.
Kedua penjelasan tentang tipe jurnalisme diatas memperlihatkan perbedaan antara jurnalisme online dan jurnalisme multimedia. Dapat dilihat bahwa jurnalisme multimedia memiliki jangkauan yang lebih luas dibading jurnalisme online yang hanya berbasis internet namun tidak memanfaatkan aspek-aspek yang terdapat pada multimedia secara sepenuhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H