Jurnalis merupakan sebuah profesi yang sangat berharga di dunia media. Tidak jarang pula peminatnya di kalangan anak muda. Nah, untuk kalian yang tertarik menjadi seorang jurnalis, berikut ini ada hal-hal yang kalian harus perhatikan jika ingin jadi seorang jurnalis menurut Elza Astari Duari, Asisten Redaktur di detikcom dan juga Meliyanti Setyorini selaku Head of Content Delivery and Engagement di detikcom.
1. Wajib Siap Mental
Hal yang pertama harus kalian siapkan adalah mental. Tentunya dalam setiap profesi mental memang sangat diperlukan. Akan tetapi untuk menjadi seorang jurnalis mental yang dipersiapkan harus sangat kuat. Seorang jurnalis akan mendapatkan banyak tekanan dan juga akan dihadapkan dengan deadline yang sangat banyak.
Menurut Elza, mental harus disiapkan karena seorang jurnalis harus bisa bekerja dengan cepat dan juga akurat. Tentunya kedua hal ini tidak dapat dilakukan jika mental seorang jurnalis tidak kuat.
2. Wajib Siap Fisik
Poin kedua ini tentu tidak lepas dari poin pertama. Deadline dan tekanan tentu akan mempengaruhi fisik seorang jurnalis. Jadi terlepas dari mental, Fisik juga perlu disiapkan agar tidak drop di tengah kesibukan sebagai seorang Jurnalis.
"Buat temen-temen semua kalau mau jadi jurnalis terutama jadi jurnalis online, gak boleh ngeluh. Harus siap fisik. Mental paling utama, kalau fisik dibawahnya mental lah." - Elza Astari Duari (Asisten Redaktur detikcom)
3. Harus bekerja secara Cepat dan Akurat
Sebagai seorang jurnalis tentunya tidak dapat bekerja secara asal-asalan. Jurnalis dapat dikatakan sebagai ujung tombak jalannya media di seluruh dunia. Update informasi terbaru haruslah cepat karena persaingan antar media tentunya juga menjadi alah satu faktor. Akan tetapi keakuratan berita juga harus diperhatikan.
Kerja sama antar tim juga diperlukan untuk dapat bekerja secara cepat. "Jadi kita bantu-bantuan sama teman, ada yang ngerekam, ada yang ngetik. Karena rekaman juga perlu untuk bukti nantinya." ucap Elza Astari.
4. Menguasai bentuk-bentuk berita
Dalam menulis berita tentu banyak topik yang dapat ditulis. Mulai dari politik, olahraga, ekonomi, tekno, dan lain-lain. Sebagai seorang jurnalis tentunya harus siap dalam menulis berbagai macam jenis ataupun bentuk berita yang akan disajikan. Menurut Elza Astari, pekerjaan seorang jurnalis akan tergantung di kanal mana jurnalis ditempatkan.Â
Tidak lupa pula untuk menguasai penulisan berita dalam bentuk hard news, soft news, ataupun feature. Karena setiap kanal berita tentunnya memiliki bentuk penyajian berita yang bermacam-macam pula, tergantung kanal pemberitaan.
5. Dapat bekerja Multitasking
Kesibukan seorang jurnalis membuatnya harus dapat melakukan pekerjaan secara bersamaan. Sebagai seorang jurnalis harus bisa mengerjakan banyak hal secara bersamaan, misalkan wawancara sekaligus menulis berita tersebut untuk mengejar deadline berita.
"Belum lagi kalau ditelpon kantor jangan lupa ini itu, sekalian disuruh pindah lokasi sambil nyetir sambil telpon. Itu kan juga multitasking." ucap Elza Astari. Menurutnya, belum lagi jika bagian video reporter tidak memproduksi video pada saat itu. Jurnalis yang bersangkutan harus bisa mengambil video ataupun foto untuk liputan. Jadi seorang jurnalis memang harus siap sama segala hal nampaknya.
6. Menguasai banyak Media Sosial
Sebagai seorang Jurnalis Online, tentunya harus mengerti bagaimana pemanfaatan Media Sosial pada saat ini. Seperti yang kita ketahui banyak sekali pada saat ini Media Sosial yang ada di masyarakat. Salah satu yang paling ngetren pada saat ini adalah TikTok. Akan tetapi pemakaian media yang paling sering digunakan untuk penyebaran berita yaitu Facebook, Twitter dan juga Instagram.Â
Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Meliyanti Setyorini selaku Head of Content Delivery and Engagement di detikcom, terdapat 5 hal yang harus diperhatikan pada saat memakai media sosial sebagai sarana. Berikut 5 poin yang dapat diperhatikan dalam membuat berita menjadi konten di media sosial
- Tentukan Key Performance Indicator (KPI)
KPI merupakan indikator  kuantitatif yang menunjukkan seberapa berhasil konten tersebut seperti traffic, engagement, branding, dll. - Definisikan Pembacamu
Tentukan usia, lokasi, dll. - Pengemasan dan Proses Upload
Bagaimana pengemasan konten dan timing tergantung media yang dipakai. - Analisa Hasil
Melihat apakah semuanya sudah baik atau perlu ada yang diubah terutama pada #1. - Lanjutkan Strategi Konten yang berhasil
Mengulang strategi seperti konten yang telah berhasil.
7. Memahami penggunaan SEO
Setelah menguasai pemakaian media sosial, tentunya SEO juga perlu dipahami dan dapat diaplikasikan oleh seorang jurnalis online. SEO adalah teknik penulisan judul dan caption yang memungkinkan konten dapat muncul di halaman pertama search engine (Google, Yahoo, Bing, dll). Penerapan SEO diperlukan untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat yang akan mengakses internet agar menaikkan traffic. Tentunya hal ini juga bersangkutan dengan keperluan bisnis dari media tersebut.
"Kebutuhannya setiap media kan punya kebutuhan bisnis juga ya, dalam hal ini traffic, ya orang harus ngeklik berita kita" jelas
 Meliyanti.
Nah, ketujuh poin ini merupakan hal-hal yang bisa kamu perhatikan dalam menjadi jurnalis, terutama jurnalis online. Siapin dengan matang ya poin-point tersebut! Â Gimana, sudah siap jadi jurnalis?
Dengerin juga soundcloudnya ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H