Digital divide dan ketimpangan informasi
Kesenjangan dalam akses teknologi menciptakan apa yang dikenal sebagai "digital divide," yang memisahkan mereka yang memiliki akses informasi dari mereka yang tidak. Hal ini berpotensi memperburuk ketidaksetaraan sosial, karena akses informasi yang terbatas dapat menghambat peluang pendidikan dan pekerjaan bagi kelompok yang kurang beruntung. Misalnya, selama pandemi COVID-19, banyak siswa yang tidak memiliki akses internet terpaksa terputus dari pendidikan formal, sementara siswa yang memiliki akses dapat terus belajar secara daring. Ini menunjukkan betapa pentingnya akses teknologi dalam menentukan masa depan individu. Oleh karena itu, upaya untuk mengurangi kesenjangan digital harus menjadi prioritas dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Stratifikasi Sosial
Ekonomi
Kesenjangan pendapatan
Kesenjangan pendapatan yang meningkat menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi stratifikasi sosial. Menurut laporan Oxfam, 1% orang terkaya di dunia menguasai lebih dari 40% kekayaan global, sementara 50% populasi terendah hanya memiliki kurang dari 1% kekayaan. Fenomena ini menciptakan ketidakadilan yang mendalam dalam distribusi sumber daya. Ketidaksetaraan ini tidak hanya berdampak pada akses terhadap barang dan jasa, tetapi juga mempengaruhi kualitas hidup individu, termasuk kesehatan, pendidikan, dan kesempatan kerja. Dalam konteks ini, kesenjangan pendapatan bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga merupakan isu sosial yang memerlukan perhatian serius dari semua pihak.
Pengangguran dan ketidakpastian ekonomi
Tingkat pengangguran yang tinggi dan ketidakpastian ekonomi juga berkontribusi pada stratifikasi sosial. Banyak individu terjebak dalam siklus kemiskinan karena kurangnya kesempatan kerja yang layak, terutama di tengah krisis ekonomi global. Misalnya, selama pandemi COVID-19, banyak perusahaan yang terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), yang mengakibatkan lonjakan angka pengangguran. Hal ini menciptakan ketidakpastian yang lebih besar bagi individu yang sudah berada dalam posisi rentan, memperburuk stratifikasi sosial yang ada. Dalam situasi seperti ini, penting bagi pemerintah untuk menciptakan kebijakan yang mendukung penciptaan lapangan kerja dan perlindungan bagi pekerja.
Pendidikan
Akses terhadap pendidikan berkualitas
Pendidikan merupakan kunci untuk mobilitas sosial. Namun, akses yang tidak merata terhadap pendidikan berkualitas menciptakan kesenjangan. Data menunjukkan bahwa anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah memiliki kemungkinan lebih kecil untuk menyelesaikan pendidikan tinggi dibandingkan dengan anak-anak dari keluarga kaya. Ketidakadilan ini menciptakan siklus di mana generasi berikutnya terus terjebak dalam kemiskinan, karena mereka tidak memiliki akses yang sama terhadap pendidikan yang dapat meningkatkan peluang mereka di masa depan. Oleh karena itu, reformasi dalam sistem pendidikan sangat diperlukan untuk memastikan bahwa semua individu memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang.