Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mengadakan Workshop Bank Sampah dan Kompos di Desa Tanggeran, Kabupaten Kebumen. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari upaya mahasiswa untuk membantu masyarakat desa dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Latar Belakang diadakannya Workshop
Desa Tanggeran, seperti banyak desa lain di Indonesia, menghadapi masalah dalam pengelolaan sampah. Sampah yang tidak dikelola dengan baik sering kali berakhir di tempat pembuangan akhir atau bahkan dibakar, yang dapat menyebabkan polusi udara dan tanah. Selain itu, masyarakat umumnya belum sepenuhnya menyadari potensi ekonomi yang bisa dihasilkan dari pengolahan sampah, khususnya dalam bentuk kompos dan daur ulang.
Melihat permasalahan ini, mahasiswa KKN UMP berinisiatif untuk menyelenggarakan Workshop Bank Sampah dan Kompos, dengan tujuan memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat tentang cara mengelola sampah secara mandiri dan menghasilkan produk bernilai dari sampah organik.
Tujuan dan Sasaran
Tujuan utama dari Workshop ini adalah untuk memperkenalkan konsep bank sampah dan teknik pembuatan kompos kepada masyarakat Desa Tanggeran. Dengan adanya bank sampah, warga dapat mengelola sampah rumah tangga mereka dengan lebih baik dan mendapatkan manfaat ekonomi dari sampah yang dikumpulkan. Sementara itu, pembuatan kompos dari sampah organik diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kebutuhan pertanian dan perkebunan.
Sasaran utama dari Workshop ini adalah warga Desa Tanggeran, terutama ibu-ibu rumah tangga, petani, dan para pemuda desa. Dengan melibatkan berbagai kalangan, diharapkan edukasi tentang pengelolaan sampah ini dapat menyebar luas dan diterapkan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Pelaksanaan Workshop
Workshop Bank Sampah dan Kompos di Desa Tanggeran dilaksanakan selama satu hari, dengan materi yang disampaikan secara teori. Mahasiswa KKN UMP didampingi oleh Dinas Lingkungan Hidup Kelautan dan Perikanan (DLHKP) Kabupaten Kebumen memberikan pemahaman dasar mengenai jenis-jenis sampah, pentingnya pengelolaan sampah, dan bagaimana bank sampah berfungsi. Mereka menjelaskan bahwa bank sampah adalah tempat di mana masyarakat dapat mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah, seperti plastik, kertas, dan logam, yang nantinya dapat ditukar dengan uang atau barang kebutuhan sehari-hari.
Kemudian, kegiatan difokuskan pada penjelasan pembuatan kompos dari sampah organik. Mahasiswa KKN UMP bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kebumen memandu warga dalam mengumpulkan sampah organik seperti sisa-sisa makanan, daun-daun kering, dan kotoran hewan, kemudian menunjukkan cara mengolahnya menjadi kompos yang berkualitas. Proses ini melibatkan langkah-langkah seperti pencampuran bahan, serta perawatan kompos hingga siap digunakan sebagai pupuk.
Dampak dan Harapan
Workshop ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Desa Tanggeran khususnya Karang Taruna dan Ibu-ibu PKK. Banyak warga yang tertarik untuk menerapkan konsep bank sampah dan pembuatan kompos di rumah mereka. Beberapa warga bahkan mengungkapkan keinginan untuk mengembangkan bank sampah di tingkat RT atau RW sebagai upaya kolektif dalam mengelola sampah desa.
Dari sisi lingkungan, penerapan hasil Workshop ini diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir. Selain itu, pembuatan kompos juga bisa membantu meningkatkan kesuburan tanah pertanian, yang merupakan mata pencaharian utama warga desa.
Mahasiswa KKN UMP berharap bahwa inisiatif ini tidak hanya berhenti setelah Workshop berakhir, tetapi dapat menjadi awal dari perubahan jangka panjang dalam cara masyarakat mengelola sampah mereka. Dengan adanya bank sampah dan kompos, Desa Tanggeran bisa menjadi contoh desa yang berhasil dalam mengelola sampah dan memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Kesimpulan
Workshop Bank Sampah dan Kompos yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN UMP di Desa Tanggeran merupakan langkah nyata dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Melalui edukasi dan pelatihan yang diberikan, masyarakat diajak untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah dan memanfaatkan potensi ekonomi dari sampah tersebut. Kegiatan ini menjadi contoh kolaborasi antara dunia akademis dan masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H