Mohon tunggu...
Viki Akhsanul Wildan
Viki Akhsanul Wildan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Islam Malang- Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kajian Bahasa: Kreatifitas Bahasa Malangan

10 Oktober 2024   12:55 Diperbarui: 10 Oktober 2024   13:21 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sumber disarikan dari Prayogi (2013)

Penggunaan suatu bahasa menunjukkan kemampuan seseorang dalam berkomunikasi Bahasa Malangan atau Boso Walikan bisa disebut juga bahasa gaul di era globalisasi dengan adanya pergeseran dari zaman penjajahan hingga saat ini. Sehubungan dengan hal tersebut masyarakat Malang bersifat kreatif dan albiter manasuka mempunyai karakteristik sendiri bahkan Boso Walikan di gunakan kalangan remaja bahkan orangtua. 

LANDASAN TEORI

Bahasa merupakan sistem lambang atau simbol yang bersifat arbitrer atau manasuka dan memiliki maksud yang jelas. Hal ini yang membuat bahasa menjadi salah satu kajian yang kompleks. Dalam interaksi sehari-hari, orang seringkali melakukan dialog yang sama akan tetapi memiliki makna dan maksud yang berbeda.  

Menurut Aminuddin (2015) bahasa merupakan suatu sistem simbol yang bersifat arbitrer. Sebagai sistem arbitrer bahasa digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain maupun dengan diri sendiri. Sebagai sistem yang kompleks, bahasa juga memiliki komponen-komponen yang tersusun secara hirarkis. Komponen tersebut yakni fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik.

 Penggunaan dalam berbahasa menunjukan kemampuan seseorang memahami suatu pengetahuan melingkupi konteks pembicaraan tersebut (Sawarjuono, 1995). Pemilihan suatu pemilihan komunikasi, baik verbal dan non verbal, akan menentukan bagaimana bentuk pesan yang akan di sampaikan oleh para interaktan (neuliep, 2012).

 Pemilihan penggunaan bahasa akan menentukan pesan yang akan di hasilkan. Sementara itu, kemanfaatan pesan yang di hasilkan dari suatu bahasa sebenarnya digunakan untuk saling bertukar ide (Dhir, 2004). Oleh karna itu, bisa dikatakan bahwa bahasa bertindak sebagai (1) alat untuk saling bertukar informasi dan pengetahuan yang menginformasikan suatu budaya; (2) media penyimpanan pengetahuan dan suatu budaya (Dhir, 2005, p.363).

 Proses penggunaan dalam berbahasa yang kreatif sehingga mempengaruhi fikiran seseorang untuk memahami suatu yang di bicarakan dan pola pembentukan nya Bahasa Malangan atau Boso Walikan lebih banyak membutuhkan kreativitas dalam memaparkan sebuah gagasan yang bersifat albiter manasuka.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. (Moleong, 2005) juga menambahkan bahwa metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Selain itu metode kualitatif-deskriptif juga merupakan penelitian studi yang tidak terikat untuk menganalisis bentuk deskripsi yang tidak berupa angka atau koefisien tentang hubungan variabel. Sehingga, metode ini dengan cara mengumpulkan data-data yang telah diperoleh kemudian digolongkan, diklasifikasikan, diinterpretasikan dan selanjutnya dianalisis, sehingga diperoleh suatu gambaran umum tentang data-data yang diteliti (Oktavia, 2018). 

Penelitian kualitatif berarti hasil penelitiannya tidak berupa angka melainkan hasil pendeskripsian kata-kata. Hasil akhir dari penelitian kualitatif bukan sekadar menghasilkan data atau informasi yang sulit dicari melalui metode kualitatif, tetapi juga harus mampu menghasilkan informasi-informasi yang bermakna. Bahkan hipotesis atau ilmu baru yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi masalah dan meningkatkan informasi yang didapat (Sugiyono, 2014). Dalam metode ini peneliti dituntut dapat menggali data berdasarkan apa yang diucapkan, dirasakan, dan dilakukan oleh partisipan atau yang dijadikan sumber data.

Sumber data penelitian ini adalah bentuk dari percakapan pada masyarakat umum. Sampel diambil berdasarkan tujuan penelitian (purposive sampling), yaitu data penggunaan bahasa diperoleh dari bahasa tulis yang dituliskan dalam bentuk percakapan, caption dan quotes. Objek kajian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian kreatifitas dalam kata, sedangkan subjek yang dipilih yaitu peneliti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun