Kampus merupakan tempat mahasiswa untuk belajar. Tempat belajar yang asri, bersih, dan hijau bisa membuat mahasiswanya menjadi nyaman dan tidak bosan ketika di kampus. Sekarang banyak kampus di Indonesia yang menerapkan go green campus, salah satunyanya yaitu di UIN Walisongo Semarang. Apa sih yang dinamakan go green campus ? Go green campus merupakan suatu tindakan seseorang untuk menyelamatkan bumi dari ulah atau perbuatan manusia. Dengan adanya penerapan go green campus, maka para mahasiswa harus berpartisipasi dalam kegiatan ini. Dengan adanya partisipasi dan kesadaran dari para mahasiswa, maka penerapan go green campus ini akan terus berjalan dengan baik.
 Mengadakan atau menerapkan kegiatan go green campus itu sangat penting, karena saat ini bumi kita sudah mulai hancur karena ulah manusia. Berikut contoh-contoh dari kerusakan bumi, yang pertama yaitu terjadinya global warming. Global warming ini terjadi karena efek rumah kaca. Rumah kaca tersebut dapat menyerap panas dari sinar matahari yang kemudian panas tersebut akan bertahan di bumi, akibatnya dapat meningkatkan suhu rata-rata pada atmosfer. Kemudian yang kedua yaitu sampah. Sampah ini merupakan masalah yang sangat besar dan paling banyak tidak disadari atau tidak diperhatikan oleh masyarakat. Sampah ini juga dikatakan permasalahan global karena ada beberapa jenis sampah yang tidak bisa di urai seperti plastik. Dengan adanya permasalahan bumi ini, maka gerakan go green campus harus di jalankan dengan baik agar bumi ini terselamatkan dan tidak semakin buruk.
 Gerakan go green campus ini harus diperhatikan dan dilaksanakan dengan sunggu-sungguh oleh setiap mahasiswa. Peran mahasiswa dalam melindungi dan mewujudkan kampus untuk menjadi tempat yang asri, bersih, dan hijau, diantaranya yang pertama yaitu menanam pepohonan atau melakukan reboisasi di sekitar kampus agar udara di sekitar kampus menjadi sejuk. Apabila pohon yang sudah tua atau sudah tidak mengalami pertumbuhan, maka sebaiknya ditebang saja. Yang kedua yaitu di dalam kampus tidak diperbolehkan meggunakan atau membawa plastik dan harus membuang sampah di tempatnya atau menggunakan barang-barang industri yang ramah lingkungan. Yang ketiga yaitu mahasiswa dilarang merokok di kampus karena akan mengakibatkan udara menjadi tidak segar. Kemudian yang terakhir adalah selalu membersihkan selokan yang ada di sekitar kampus agar lumpur yang ada di selokan tidak mengumpul dan aliran air akan berjalan dengan lancar. Jadi, keempat kegiatan tersebut wajib diterapkan bagi semua mahasiswa.
 Disini saya ambil contoh sekitar tempat saya tinggal sekarang yaitu sekitar Ma'had Al-Jami'ah UIN Walisongo, tempatnya berada di dalam kampus 2 UIN Walisongo. Dimana kampus tersebut sudah menerapkan green campus. Upaya yang dilakukan kampus ini untuk mempertahankan green campus adalah dengan penyediaan ruang terbuka hijau. Oleh karena itu, dengan adanya pembangunan Gedung yang terus menerus, maka cara untuk penyediaan kawasan hijau berupa arboretum.
 Arboretum merupakan suatu ruang atau tempat yang berfungsi untuk mengoleksi tumbuhan. Konsep arboretum yang sesuai dengan kondisi UIN Walisongo yang berada di kawasan perkotaan dapat diperhitungkan sebagai luasan yang mempunyai fungsi sebagai hutan kota. Menurut Dahlan (1992), tipe hutan kota dapat berupa tipe pemukiman, tipe kawasan industri, tipe rekreasi dan keindahan, tipe pelestarian plasma nutfah, tipe perlindungan dan tipe pengamanan. Manfaat dari arboretum adalah untuk memperindang dan menambah kesejukan sekitar kampus.
 Program yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Walisongo untuk mendukung kegiatan green campus yaitu pengolahan sampah plastik. Civitas akademika dan mahasiswa UIN Walisongo menggerakkan untuk solusi permasalahan sampah plastik dengan cara mendaur ulang sampah plastik menjadi barang bermanfaat, seperti tas, bros, bunga, celengan, tas anyaman, dan lain sebagainya. Progam tersebut dimulai dengan festival limbah plastik pada bulan Februari 2020 di Gedung Oudetrep, kawasan Kota Lama Semarang (Wegreen, 2019). Selain itu, mahasiswa juga melakukan gerakan menanam pohon di kampus UIN Walisongo. Tujuan dari kegiatan ini yaitu agar tercipta atmosfer kampus yang hijau, ramah, dan asri dan dengan menanam pohon dapat mengurangi polusi karbon karena lokasi kampus ini dekat dengan lalu lintas kendaraan (Wegreen, 2019).
Daftar Pustaka
- Dahlan, E.N. 1992. Hutan Kota untuk      Pengelolaan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup. Jakarta: Asosiasi Pengusaha Hutan di Indonesia.
- Purnamaningrum, Arifah, dkk. 2021. Arboretum untuk Green Campuss UIN Walisongo Semarang. Environmental Sustainability Journal, Vol.1, 1.
- Wegreen. 2019. "FPK Gelar Penanaman Ratusan Pohon untuk Wujudkan Green Campus". https:// wegreen.walisongo.ac.id/fpk-gelar-penanaman-ratusan-pohon-untuk-wujudkan-green-campus/. Diakses pada 1 November 2021.
- Wegreen. 2020. "Keren, Limbah Plastik di Semarang diSulap jadi Bunga, Tas dan Aneka Macam Barang Berharga". https://wegreen.walisongo.ac.id/ limbah-plastik-di-semarang-disulap-jadi-bunga-tas-dan-aneka-macam-barang-berharga/. Diakses pada 1 November 2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H