Mohon tunggu...
Vika Wulandari
Vika Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka membaca dan bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tradisi Masyarakat Minangkabau dalam Menyambut Bulan Suci Ramadhan ("Balimau")

22 April 2024   22:32 Diperbarui: 22 April 2024   22:45 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tradisi masyarakat Minangkabau ketika akan menyambut bulan Ramadhan "(Balimau)"

Tradisi merupakan suatu sistem yang menyeluruh, yang terdiri dari cara aspek yang pemberian arti terhadap laku ujaran, laku ritual, dan berbagai jenis laku lainnya dari manusia atau sejumlah manusia yang melakukan tindakan satu dengan yang lain (Mursal Esten, 1999:22).

Salah satu Tradisi yang turun -temurun yang ada di Minangkabau yaitu Tradisi Balimau.

Balimau adalah mandi yang dilakukan sehari sebelum puasa Ramadhan yang bertujuan untuk membersihkan diri menyambut bulan puasa atau Ramadhan. Biasanya dalam proses mandi ini menggunakan limau (jeruk nipis) yang diiris tipis, bunga rampai, daun pandan yang diiris tipis-tipis dan akar-akaran (akar wangi).

Zaman dahulu tidak setiap orang bisa mandi dengan bersih, baik karena tidak ada sabun, wilayah yang kekurangan air, atau bahkan karena sibuk bekerja maupun sebab yang lain. Saat itu pengganti sabun di beberapa wilayah di Minangkabau adalah limau (jeruk nipis), karena sifatnya yang melarutkan minyak atau keringat di badan.

Mandi Balimau menjadi tujuan sekaligus pergi jalan-jalan sebagai penutupan untuk pergi main karena sebulan penuh beribadah di bulan suci Ramadhan yang penuh keberkahan.

Balimau dilakukan untuk tujuan menyucikan diri dan membersihkan diri menjelang bulan suci Ramadhan. Balimau dilakukan dengan mengguyurkan air jeruk dan bunga-bunga yang sudah diracik ke seluruh tubuh, dari kepala sampai jari kaki, seperti mandi wajib.

Tradisi mandi Balimau tidaklah menentang hukum agama Islam jika dilakukan dengan benar. Tetapi seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman, pada saat ini banyak sekali dijumpai masyarakat mandi Balimau, tetapi satu tempat dengan yang bukan muhrimnya (laki-laki dan perempuan), yaitu anak muda-mudi yang mandi Balimau di tempat pemandian umum yang banyak sekali dijumpai.

Mandi balimau ini bukan hanya sekedar mandi biasa, melainkan ada aturan, niat dan syarat-syarat yang ada di Minangkabau. Jika berbicara syarat dan aturan tradisi yang sudah ada pada zaman dulu. Mandi suci yang dilakukan masyarakat Minang ini memiliki tata cara sendiri sebelum melaksanakannya, diantaranya sebagai berikut :

1.Membaca niat dan meluruskan hati bahwa kita benar benar untuk mensucikan diri dan jiwa sebelum masuknya puasa

 2. Menyiramkan air yang sudah dicampuri dengan jeruk nipis, bunga mawar, bunga melati, bunga rampai berwarna merah, daun pandan dan akarnya ke seluruh bagian badan

3. Menggosok semua anggota tubuh hingga bersih

 4. Meyakinkan pada diri sendiri bahwa kita melakukan tradisi ini tidak bertentangan dengan agama melainkan benar-benar berniat untuk membesihkan diri sebelum bulan ramadhan.

 dari pembahasan tadi dapat disimpulkan bahwa mandi balimu merupakan acara adat yang mengandung nilai sakral dan khas di Minangkabau. Masyrakat bagi mau mengikuti acara ini bisa beramai-ramai datang ke pinggiran sungai untuk melakukan mandi bersama.

Ketika semua bahan persiapan siap,maka tata cara balimau ini adalah dicampurkannya semua bahan-bahan yang telah disiapkan kemudian dimasukan dituangkan ke dalam air panas. Kemudian air tersebut disiramkan ke seluruh bagian anggota badan,dengan hati yang benar-benar berniat untuk mencusikan diri lahir dan batin akan menunaikan ibdah puasa sepenuh hati karena Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun