Penduduk Desa Sukowono mayoritas bekerja sebagai petani atau buruh tani. Penduduk lainnya juga tidak sedikit yang memiliki pekerjaan sebagai pedagang, pengrajin, pengusaha maupun sebagai tenaga pendidik. Desa Sukowono memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan, salah satunya yaitu sumber daya manusia supaya dapat bermanfaat dalam kemajuan sebuah desa. Salah satu cara yang dapat digunakan dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia yaitu pendidikan umum melalui lembaga pendidikan. Desa sukowono memiliki lembaga pendidikan formal maupun nonformal, mulai dari jenjang PAUD, TK, SD/sederajat, SMP/sederajat, SMA/sederajat, dan beberapa pondok pesantren.
Saya Vika Sapta Rahayu mahasiswi dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam jurusan kimia termasuk salah satu peserta KKN BTV III UNEJ kelompok 34, dengan Dosen Pembimbing Lapang yaitu Ibu Winda Amilia, S.Tp., M.Sc. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk KKN Back to Village periode III di Desa Sukowono, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember di laksanakan mulai tanggal 11 Agustus 2021 sampai 09 September 2021. Peluncuran peserta KKN BTV III dilakukan secara online melalui media zoom pada hari Kamis, 12 Agustus 2021. Program yang dilaksanakan berdasarkan permasalahan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu melakukan pendampingan serta pelatihan terhadap siswa dan orang tua dalam pembelajaran yang menarik selama pandemi. Melalui tematik yang saya pilih yaitu Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid-19. Adapun tujuan dan dampak yang diharapkan di antaranya yaitu : menambah pengetahuan dan kemampuan baru tentang pembelajaran secara menarik melalui literasi, meningkatkan wawasan siswa dalam menulis, membaca, serta terampil berkreasi, dan mengembangkan kemampuan siswa dalam bentuk keterampilan tangan.Â
Masa pandemi Covid-19 seperti saat ini menyebabkan dunia pendidikan semakin tidak teratur. Indonesia telah mengkonfirmasi masuknya Covid-19 pada bulan Maret 2020 dan tidak kunjung selesai hingga saat ini, sehingga menyebabkan terbentuknya peraturan baru yaitu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang mengharuskan seluruh warga Indonesia termasuk Desa Sukowono untuk tetap berada di rumah, bekerja dari rumah, dan belajar dari rumah. Hal tersebut menyebabkan dunia pendidikan terguncang karena harus merancang ulang media pembelajaran secara online. Guru, siswa, dan orang tua siswa ikut serta terdampak dalam perancangan media pembelajaran online. Salah satunya di Dusun Kampung Tengah Timur, Desa Sukowono, Kecamatan Sukowono terdapat permasalahan yaitu : Siswa dan orang tua merasa bosan dengan aktivitas rutin pembelajaran selama pandemi covid-19, siswa yang belum optimal dalam memahami pelajaran selama daring. Hal ini juga diungkapkan oleh salah satu orang tua siswa yaitu Ibu Yesi. "Pembelajaran secara online seperti saat ini guru biasanya hanya memberikan tugas kepada siswa melalui gambar atau buku pegangan siswa yang difoto, kemudian dikirim ke grup whatsapp. Hal tersebut menyebabkan siswa menjadi tidak mengerti secara mendalam tentang materi yang diberikan. Orang tua siswa yang sibuk serta tidak dapat memantau anaknya dan akan merasa kesulitan dalam proses belajar anak." (ujar beliau).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H