Mohon tunggu...
Money

Sosial Medianomics

4 Maret 2017   19:42 Diperbarui: 4 Maret 2017   19:55 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang bilang, situasi ekonomi sekarang kurang menggairahkan alias lesu. Terlebih bagi pelaku usaha, mungkin situasi seperti ini diharapkan segera berlalu. Tentu saja, situasi yang demikian dipengaruhi oleh beberapa faktor. Tidak hanya faktor dalam negeri saja, tapi faktor dari luar negeri juga mempengaruhi. 

Indonesia, sebagai negara penganut ekonomi ditengah tengah, tidak liberalisme dan juga tidak kapitalisme, tentu peran pemerintah diharapkan dapat membantu perekonomian yang sedang lesu ini. Dengan regulasi dan kebijakan yang bisa dikeluarkan oleh pemerintah, diharapkan dapat membantu sektor ekonomi menjadi lebih bergairah. 

Lalu apakah pemerintah harus mengeluarkan kebijakan baru lagi untuk mendongkrak perekonomian negara? Tentu saja tidak. Banyak cara yang bisa dilakukan oleh pemerintah untuk memperbaiki kondisi perekonomian Indonesia. Di tengah masifnya fenomena sosial media dan fakta bahwa masyarakat sosial media begitu peka terhadap segala sesuatu yang ada di sosial media, sosial media bisa menjadi variabel baru dalam perekonomian.

Kita bisa lihat boomingnya jaket bomber yang di kenakan oleh presiden kita beberapa waktu lalu. Dengan kekuatan sosial media, jaket yang dikenakan oleh orang nomor satu di negeri ini tiba-tiba banyak di cari orang. Bahkan jaket bomber bermerk zara yang harganya ratusan ribu habis di buru oleh pembeli. Lalu dimana lesunya perekonomian kita ketika faktanya orang mau membeli jaket mahal hanya untuk terlihat ngehits? Orang bisa tidak peduli dengan lesunya perekonomian yang saya bisa ngehits, ngehits yang sedang di bicarakan di sosial media tentunya.

Ada harapan tentunya dengan maraknya orang menggunakan sosial media. Dari kasus jaket saja kita bisa melihat multiplayer effect yang ditimbulkan. Semula mungkin jaket bomber kurang begitu di sukai oleh masyarakat. Dengan boomingnya jaket tersebut orang tiba-tiba berbondong-bondong membeli jaket tersebut. Para pemilik toko yang menjual jaket tersebut ketiban untung karena mereka kehabisan stok. Tentu saja yang akan diuntungkan lagi adalah para produsen jaket tersebut. Belum lagi pelaku usaha lain yang bergerak di bidang tersebut pasti akan terkena dampaknya.

Betapa luar biasa bukan efek sosial media? Bukan tidak mungkin suatu saat sosial media akan menjadi variabel baru dalam studi ekonomi hehehe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun