Siang itu, tidak terasa oleh kedua gadis yang baru saja dipertemukan oleh Tuhan untuk berkenalan. Tapi, bukan hanya sekedar sapa biasa. Mungkin bisa merubah takdir mereka berdua. Latar belakang yang berbeda, kehidupan yang berbeda, tidak membuat keduanya untuk tak saling berteman. Nala memiliki teman baru yang membuat dia sadar bahwa tidak selamanya bertemu dengan teman itu hanya menghabiskan waktu bermain. Ya, Nala kadang dimarahi Ibunya karena sering sekali bermain keluar, menghabiskan waktu. Namun, kadang disana ada percakapan tentang rencana mereka dimasa depan. Dan Nala akan membuktikannya sejak hari ini.
Nala, memang belum memiliki rencana kuliah dimana dan selalu menjawab ingin Bersama teman-temannya. Tapi, ia menghapus pikiran itu semenjak bertemu Diandra. Ia ingin belajar lebih giat lagi untuk bisa mengajarkan banyak hal kepada anak-anak disini yang sesuai dengan usianya.
Sore pun tiba, tak terasa anak-anak juga perlu untuk istirahat. Nala sedang membereskan alat-alat yang tadi ia gunakan untuk mengajar. Dian menghampirinya
"Makasih Nala, anak-anak disini seneng banget. Apalagi pakai ada acara bagi hadiah gitu."
Nala tersenyum dan berkata, "sama-sama" ucapnya sambil memberikan sebuah totebag berisi banyak sekali alat dan buku Pelajaran
"Apa ini?" tanya Dian sambil melihat isi dari totebag tersebut.
"Buat kamu belajar" jawab Nala
"Makasih ya, Nala. Habis ini aku bisa ajarin ke anak-anak yang lain" ucapnya.
"Iya, kamu gak usah khawatir. Aku bakalan bantu kamu disini untuk ajarin anak-anak. Nanti aku ajak temen-temenku juga" tambah Nala
"Kalau aku ikut belajar sama teman-teman kamu juga bisa?" tanya Diandra, "aku gak ada teman seusia ku disini untuk belajar bareng" tambahnya.
"Boleh dong. Nanti, kitab isa belajar sama-sama ditaman kota" jawab Nala.