Mewabahnya pandemi covid – 19 masih belum menunjukkan tanda – tanda penurunan bahkan menghilang justru pandemi covid – 19 di Indonesia menunjukkan ketajaman yang terus menanjak curam. Hampir seluruh aspek dari perkonomian hingga pendidikan tak luput dari pandemi ini, sehingga terpaksa harus beradaptasi dengan dampak pandemi yang terus menghajar negeri ini. Demikian juga dengan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang mau tidak mau harus menyesuaikan dengan situasi saat ini, terlebih UMKM yang masih menggunakan cara konvensional pasti akan tidak berkembang jika tidak dapat beradaptasi dan merubah cara kerjanya di tengah pandemu ini. Salah satu cara agar UMKM tetap berjalan di tengah badai covid – 19 yang tidak menentu yaitu dengan tetap berusaha dan melakukan inovasi serta memanfaatkan e – commerce dan media social sebaik mungkin.
Meningkatnya wabah virus covid – 19 di Indonesia sangat berpengaruh terhadap kegiatan dan perekonomian masyarakat baik di desa maupun kota. Salah satu desa yang juga terdampak akan adanya pandemi ini adalah Kelurahan Mangli yang terletak di Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember. Kelurahan Mangli merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kabupaten Jember lebih tepatnya terletak di Kecamatan Kaliwates. Di Kecamatan Kaliwates memiliki luas sebesar 25,8 km2 dengan jumlah penduduk sebanuak 110.009 jiwa. Di kecamatan ini terdiri dari 7 Kelurahan, salah satunya Kelurahan Mangli yang terdiri dari 5 dusun/lingkungan dan 3 perumahan. Berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah untuk menekan laju peningkatan kasus covid. Selain menerapkan protocol Kesehatan dan social distancing, pemerintah juga meminimalkan berbagai aktifitas masyarakat agar tidak keluar rumah. Berbagai upaya ini juga pasti berpengaruh di berbagai sektor, contohnya pada sektor UMKM.
Di Kelurahan Mangli terutama pada Perumahan Bumi Mangli Permai terdapat UMKM yang terdiri dari masyarakat binaan yaitu bernama Asuhan Mandiri Folium II. Asuhan Mandiri sendiri merupakan program yang telah dibuat oleh Kemenkes yang diatur dalam Permenkes RI Nomor 9 Tahun 2016 tentang Upaya Pengembangan Kesehatan Tradisional Melalui Asuhan Mandiri (Asman) Pemanfaatan Taman Obat Keluarga dan keterampilan bertujuan sebagai upaya masyarakat untuk memelihara kesehatannya dan mengatasi masalah kesehatan ringan secara mandiri dengan memanfaatkan TOGA (Taman Obat Keluarga) dan keterampilan akupresur. Kader Asman Folium II di Kelurahan Mangli dibentuk sekitar tahun 2019 oleh Bupati Faida.
Di bawah kader asman tersebut terdapat beberapa keluarga binaan yang terdiri dari masyarakat sekitar bertujuan untuk membina dan memberdayakan masyarakat. Kader Asman Folium II memberdayakan berbagai macam tanaman toga dan juga memproduksi hasil olahan dari tanaman toga seperti teh rosalia, manisan papaya, dan memanfaatkan buah dan sayur segar untuk menjadi olahan masakan.
Hasil – hasil budidaya tersebut mereka jual secara konvensional melalui media outlet oleh – oleh Jember dan koperasi desa. Namun, semenjak covid – 19 melanda Indonesia ibu – ibu kader asman ini mulai mengurangi kegiatan untuk memproduksi berbagai olahan tanaman toga selain itu, kesibukkan masing – masing individu juga turur menjadikan alasan pengurangan produksi. Hal ini dikarenakan berkurangkan daya beli masyarakat dan pariwisata yang terus mengalami perosotan. Namun, budidaya tanaman toga tetap berjalan, sedangkan produksi olahan tanaman toga hanya dilakukan jika ada pesanan saja.
Oleh karena itu, dengan adanya kegiatan KKN “Back To Village III” ini dibuatlah sebuah inovasi pemberdayaan mengenai wirausaha masyarakat terdampak Covid – 19 dengan melakukan Inovasi Pengolahan Tanaman Bayam dan Pemanfaatan E – Commerce Sebagai Usaha Healthy Food untuk membantu memulihkan kebutuhan usaha masyarakat yaiitu Kader Asman Folium II dan dapat menjadi peluang untuk melanjutkan produksi dan distribusi secara online ditengah pandemi. Rencana program ini dilakukan selama 30 hari, yaitu dari tangga; 12 Agustus – 9 September 2021. Sasaran dalam program ini adalah Kader Asman Folium II. Pembinaan dilakukan dengan edukasi mengenai budidaya tanaman toga, pelatihan untuk penambahan inovasi produk dari olahan toga dan pendampingan untuk ijin produk serta pendampingan dan sosialisasi penggunaan e – commerce seperti shopee dan media social (Instagram dan facebook) untuk media promosi atas produk yang dibuat.
Dari banyaknya toga yang dibudidayakan, inovasi produk yang dipilih dan dimanfaatkan adalah olahan dari tanaman bayam yaitu “Dendeng Bayam” karena dari segi penyimpanan yang cukup tahan lama juga dari segi bahan dan peralatan cukup mudah. Selain itu, dari segi kompetitor produk dendeng bayam masih jarang baik dalam penjualan online maupun offline. Tanaman Bayam juga mudah untuk di budidaya dalam jumlah yang banyak, Jadi, inovasi ini sangat positif untuk dikembangankan. Selain itu, pelaksanaan sosialisasi kepada ibu – ibu Kader Asman Folium II juga menunjukkan reaksi yang positif, sehingga dapat dijadikan saran produk untuk menambah inovasi produk dari Kader Asman Folium II. Dengan penambahan inovasi ini diharapkan dapat membantu mengembangkan produk dan branding dari Usaha Asman Folium II ini.
Namun, terdapat beberapa kendala yaitu, ibu – ibu Kader Asman Folium II masih menggunakan system penjualan konvensional dan terkadang hanya memproduksi jika terdapat pesanan saja. Ini salah satu hambatan dari perkembangan usaha Asman Foilum II yang perlu dilakukan perubahan. Oleh karena itu, dengan adanya kegiatan KKN “Back To Village III” Universitas Jember, mahasiswi KKN juga berencana memberikan pelatihan dan sosialisasi mengenai “Branding Produk” dengan memberikan sosisalisasi berkaitan dengan “Sosial Media Marketing” dan “Digitalisasi Bisnis dengan E-Commerce”.
Dengan pengenalan system penjualan online melalui pemanfaatam media sosial seperti Facebook dan Instagram serta pemanfaatan E - Commerce seperti Shopee diharapkan membantu peningkatan dalam hal penjualan, selain itu, dengan system online ibu – ibu dapat memperkirakan seberapa banyak produk yang dibuat. Sehingga tidak menganggu kesibukan masing – masing kader Asman Folium. Penggunaan media sosial Facebook dan Instagram dipilih sebagai media pemasaran atau SSM dikarenakan dua platform ini memiliki segmentasi konsumen s dan pengguna aktif yang cukup besar. Selain itu, Shopee dipilih karena merupakan salah satu e - commerce yang sering dipakai masyarakat. Sehingga dengan beberapa pelatihan dan sosialisasi yang dilakukan dapat membantu mengembangkan usaha dari Asuhan Mandiri Folium II ditengah pandemi covid - 19. (Vika Dwi Anggraeni K/KKN31/Jember/Ns.Ratna Fiyanti (Koor. Asman Folium II))
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H