Mohon tunggu...
Vika YuniarRizkianti
Vika YuniarRizkianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Tidar

Saya seorang mahasiswi yang memiliki minat di bidang fotografi, desain grafis, dan jurnalistik.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ular Tangga menjadi Media Pembelajaran Inovatif untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi dan Numerasi Anak

30 Juli 2024   16:01 Diperbarui: 30 Juli 2024   16:13 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak melaksanakan pembelajaran dengan ular tangga

Magelang, 13 Juli 2024 

Tim KKN Paripurno 1 Universitas Tidar yang bertugas di Dusun Kalisat, Desa Paripurno, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang telah melaksanakan salah satu program kerjanya untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi anak. Program Kerja yang dilaksanakan yaitu bimbingan belajar yang termasuk dalam Program Pembelajaran Efektif yang merupakan salah satu Program dan Kegiatan Edukasi yang di canangkan oleh pihak Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Tidar. Program ini dijadwalkan satu minggu sekali pada hari sabtu pukul 13.00 – 15.00. Program kerja tersebut terealisasi melalui bimbingan belajar dengan media pembelajaran ular tangga. Melalui pendekatan kreatif dan inovatif, permainan ular tangga ini dapat mendorong kemampuan literasi dan numerasi yang merupakan implementasi keterampilan abad 21.

Literasi merupakan perpaduan kemampuan seseorang untuk berhitung, memecahkan masalah, menulis, berbicara, dan membaca pada tingkat pengetahuan tertentu (Bambang Suharto, et al. 2022). Adapun numerasi diartikan sebagai literasi matematika yakni kemampuan seseorang dalam memproses dan memahami matematika dasar dalam suatu informasi numerik untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari (Sulistyorini & Sumajaya, 2024).

Pembelajaran literasi numerasi di sekolah dasar masih menggunakan model pembelajaran yang konvensional, kurang memanfaatkan internet dan teknologi, serta kurang memperhatikan pembelajaran modern. Pembelajaran di sekolah dasar harus dilakukan secara kontekstual dengan menggunakan media dan teknologi agar siswa dapat memahami konsep, teknik, dan prinsip pembelajaran secara nyata. Maka dari itu, diperlukan inovasi model pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi lebih efektif. Inovasi yang dilakukan yaitu dengan menggunakan media pembelajaran yang berbasis permainan yaitu permainan ular tangga.

Media pembelajaran berupa permainan ular tangga yang berbasis game based learning bertujuan membantu proses pembelajaran menjadi seru sehingga dapat mendorong peserta didik lebih kreatif (Dipani, 2023). Dengan mengaplikasikan permainan ular tangga pada proses pembelajaran dalam bimbingan belajar, meningkatkan minat dan7 motivasi anak dalam mengembangkan kemampuan literasi dan numerasi.
 

Anak-anak melaksanakan pembelajaran dengan ular tangga
Anak-anak melaksanakan pembelajaran dengan ular tangga
Dalam pelaksanaan bimbingan belajar, Tim KKN Paripurno 1 Universitas Tidar mengikutsertakan anak dengan rentang kelas 3 -- 6 Sekolah Dasar. Sebab anak -- anak dengan rentang kelas tersebut cenderung lebih antusias mengikuti pembelajaran yang menerapkan media pembelajaran berbasis game seperti permainan ular tangga.Penggunaan media pembelajaran ini sangat mudah. Sama seperti permainan ular tangga pada umumnya, permainan dilakukan dengan menjalankan pion pada papan ular tangga dengan jumlah langkah sesuai hasil angka pada lemparan dadu. Namun, terdapat inovasi yang diterapkan pada media yang dibuat yaitu penambahan 2 macam soal berupa literasi dan numerasi pada angka yang berbeda di setiap pemberhentian pion. Angka ganjil menandakan anak akan mendapatkan soal numerasi, sedangkan untuk angka genap menandakan anak akan memperoleh soal literasi. Selain itu, terdapat tanda khusus seperti bintang untuk hadiah tanpa menjawab soal, tanda seru untuk hukuman tanpa menjawab soal, dan tanda skip yang berarti anak tidak mendapatkan soal, hadiah, maupun hukuman.

 

Anak-anak sedang membaca soal yang didapat
Anak-anak sedang membaca soal yang didapat
Dalam pelaksanaannya, bimbingan belajar ini diikuti oleh 26 anak yang berasal dari Dusun Kalisat. Anak yang mengikuti bimbingan belajar dengan berbantuan media pembelajaran ular tangga menunjukkan respon positif. Anak cenderung lebih aktif dan merasa senang dalam mengikuti bimbingan belajar yang proses pembelajarannya menggunakan media berbasis game based learning. Anak pada rentang kelas 3 -- 6 sekolah dasar masih tertarik dengan permainan, sehingga pelaksanaan bimbingan belajar dengan permainan ular tangga dapat lebih bermakna dan diterima dengan baik oleh anak-anak.

Saat Tim KKN datang ke balai desa, banyak anak-anak menumpang jaringan internet untuk bermain game online. Hal ini menjadi keresahan orang tua karena masa libur sekolah tidak dimanfaatkan dengan baik untuk belajar. Adanya keluhan tersebut, menjadi alasan dari tim KKN untuk mengadakan bimbingan belajar. Kegiatan bimbingan belajar tersebut membantu anak mengulas materi di jenjang kelas sebelumnya dan mempersiapkan materi untuk jenjang kelas berikutnya.  

"Anak saya menjadi lebih rajin belajar dan waktu bermain hp nya berkurang." Ucap Ibu Sutinah selaku Ibu RT 01 Dusun Kalisat ketika dimintai tanggapannya mengenai diadakannya bimbingan belajar tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun