Di dunia, tidak hanya ada hari peringatan ulang tahun saja, loh! Tetapi siapa yang menyangka bahwa, hari Lipstik Internasional itu juga ada! Tepatnya tanggal berapa sih? Ada yang tahu guys? Yup! Tanggal 29 Juli memang ditetapkan sebagai hari Lipstik Internasional.Â
Wow! Mengapa bisa ada hari perayaannya? Nih, kita kasih tahu ya, karena pembuatan lipstik sendiri memiliki sejarah panjang dari zaman Mesir Kuno sampai saat ini yang telah digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.Â
Maka dari itu, tanggal 29 Juli sudah menjadi hari lipstik internasional bagi seluruh negara di dunia. Nah, mari kita lebih perdalam lagi, mengetahui gimana perkembangan lipstik dari zaman ke zamannya ya guys!
Bagi perempuan, lipstik memang digunakan sebagai pelengkap atau yang utama jika kita berias diri. Mengapa tidak? Karena, mereka rela tidak menggunakan riasan lainnya seperti mascara, foundation, dan yang lainnya, tetapi bagian bibir harus menggunakan barang yang satu ini agar muka tidak kelihatan pucat.Â
Dan asal kalian tahu, lipstik ini memang sudah diciptakan sejak zaman prasejarah guys! Yup, memang. Pada masa itu, orang- orang ingin tampil yang berbeda tidak hanya dari perhiasan, peralatan, pakaiannya yang mereka pakai, tetapi mereka terus menciptakan bahan cosmetic alami yang bisa mereka gunakan pada saat itu. Simak penjelasannya ya guys!
Jika kalian tahu, lipstik memang merupakan salah satu pelengkap kecantikan yang banyak digunakan kaum hawa di seluruh dunia tak terkecuali Indonesia untuk saat ini. Lipstik sendiri menurut para sejarawan cosmetic memang sudah ada sejak 3.500 tahun Sebelum Masehi loh! Sudah lama sekali ya.Â
Bagi sebagian orang  zaman dahulu, mereka mempercayai bahwa lipstik itu sendiri diciptakan oleh bangsa Sumeria Kuno. Akan tetapi, bagi sebagian lainnya, mereka meyakini bahwa lipstik itu diciptakan pada zaman Mesir Kuno dan yang digunakan oleh Ratu  Cleopatra.Â
Jika kalian mengetahui sejarahnya lebih dalam, lipstik ini bisa digunakan untuk membedakan kasta pada zaman Cleopatra. Mulai dari simbol untuk para bangsawan yang mengungkapkan keberanian hingga banyak juga yang menganggap rendahan.
Mereka menggunakan batu permata yang merupakan dasar untuk pembuatan lipstiknya dengan cara batu itu diremukkan dengan tambahan timah putih yang kemudian diaplikasikan ke wajah, terutama bagian bibir dan kelopak mata.
Sementara itu, lisptik ini juga sudah dipercaya untuk pertama kalinya diciptakan dan digunakan oleh bangsa Mesir Kuno yaitu Ratu Cleopatra. Di zaman Cleopatra pun, lipstik hanya diperkenankan untuk digunakan oleh para bangsa yang elit Mesir Kuno baik itu laki- laki maupun perempuan sebagai tanda status sosial mereka.
Semakin penasaran kan guys? Yups, kita lanjut lagi ya! Pada masa itu pula, ada seseorang yang bernama Rachel, dan ia mengatakan kepada Bustle, bahwa Ratu Cleopatra dan para pembantunya telah membuat lipstik pada zaman itu dari berbagai bunga, lalu ada oker merah, sisik ikan, atau semut yang sudah dihancurkan, dan carmine.Â
Ada juga yang menggunakan serangga, kemudian serangga itu ditumbuk bersamaan dengan dicampuran zat lainnya sehingga terciptalah lisptik berwarna merah dan yang dapat digunakan di area bibir.Â
Lalu, bahan sisik ikan digunakan untuk apa kak? Pertanyaan bagus, sisik ikan itu sendiri digunakan untuk memberikan efek berkilau saat lipstik itu mereka gunakan, dikarenakan mereka belum menemukan bahan dasar lainnya dan yang ada hanyalah sisik dari ikan, maka mereka memanfaatkannya untuk lipstik itu.
Jika pada masa Mesir Kuno alat kecantikan lipstik ini menjadi penentu kedudukan kasta dan juga status sosial, di Yunani lipstik justru dianggap sebaliknya, ya dianggap orang yang kampungan.Â
Tidak hanya ada saat zaman Yunani Kuno saja, tetapi orang yang memakai lipstik dan bibir yang merah ini uga bisa sebagai pertanda yang buruk pada abad pertengahan masehi. Nah! Saat agama Kristen ini muncul, ternyata mereka pada masa itu juga menuliskan kemunculan adanya lipstik ini guys.
 Tetapi, tidak diterima baik di agama Kristen, dan para pemuka agama pada zaman itu juga mengutuk siapapun yang memakai lipstik ini maupun riasan wajah lainnya untuk mempercantik diri.Â
Bahkan, di dalam agamanya pun tertulis jika mereka menggunakan lipstik warna merah, diyakini bahwa mereka beribadah dan menyembah kepada makhluk halus. Di abad pertengahan ini pula, banyak orang yang mengatakan bahwa, pemakaian lipstik merah pada wanita sering dikaitkan dengan sosok penyihir.Â
Ia justru menggunakan lipstik warna merah ini di bibirnya, karena Ratu Elizabeth meyakini bahwa warna merah itu memiliki kekuatan yang magis dan bisa digunakan sebagai penangkal kematian seseorang. Â
Selanjutnya, sampailah kita di pembahasan pada saat Era Victoria, era ini kira kira berada di akhir tahun 1800-an, lipstik merah mulai muncul kembali di zaman Victoria ini.Â
Ada seorang aktris perempuan pada masa itu yang sering kali menggunakan lipstik merah ini di bibirnya. Aktris ini bernama Sarah Bernhardt. Ia berasal dari Perancis. Lipstik ini, ia digunakan ketika ia sedang nongkrong di sudut cafe atau di sudut jalan, agar menarik siapapun yang melihatnya.Â
Seiring berjalannya zaman dari waktu ke waktu, di sini mulai banyak perusahaan yang  mengiklankan produk kecantikan satu ini yaitu lipstik, salah satunya adalah artis Helena Rubenstein.Â
Pada tahun 1950-an, lipstik merah ini menjadi semakin populer karena para artis seperti Marilyn Monroe, Rita Hayworth, Ava Gardner, dan Elizabeth Taylor mengiklankan produk ini sampai di berbagai negara.Â
Akibat dari adanya iklan ini, semakin banyak wanita yang berada di Amerika Serikat dan mulai menggunakan lipstik. Sampai saat ini, lipstik masih menjadi primadona di kalangan masyarakat dunia dari mulai remaja hingga orang dewasa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H