Mohon tunggu...
Vika Nailul Izza
Vika Nailul Izza Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN SUKA 2020 20107030107 dibuat untuk memenuhi tugas kuliah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aturan dan Larangan dalam Berkunjung di Kraton Yogya bagi Abdi Dalem dan Wisatawan

5 Maret 2021   14:00 Diperbarui: 5 Maret 2021   14:01 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aturan apa aja sih yang harus kita patuhi selama berkunjung di Kraton Yogyakarta ? Tidak hanya bagi wisatawan larangan ini wajib dilakukan, tetapi bagi abdi dalem juga harus mematuhi semua peraturan yang ada di lingkup kraton ini. Kraton memang dikenal sebagai tempat yang mistis dan banyak sejarahnya. Kraton yang di fungsikan sebagai tempat bersejarah dan tempat tinggal Sri Sultan ini merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta . 

Lokasi kraton ini konon katanya dari  para ahli sejarah adalah bekas sebuah pesanggarahan atau tempat tinggal yang bernama Garjitawati. Pesanggrahan ini digunakan mereka untuk beristirahat iring-iringan jenazah bagi raja-raja Mataram (Kartasura dan Surakarta) yang akan dimakamkan di Imogiri. Selain sebagai pasranggahan Kraton Yogyakarta ini juga memiliki berbagai warisan budaya baik yang berbentuk upacara maupun benda-benda kuno zaman dahulu dan bersejarah. Di sisi lain, Kraton Yogyakarta juga merupakan suatu lembaga adat daerah yang lengkap dengan pemangku adatnya. Oleh karena itu, kita tidak heran  jika nilai-nilai filosofi , makna, begitu pula mitologi menyelubungi Kraton Yogyakarta. 

Selanjutnya setelah membahas mengenai sejarahnya, kita akan membahas mengenai peraturan yang harus dipatuhi wisatawan selama kita berada di dalam Kraton Yogyakarta :

1. Berfoto dengan abdi dalem membelakangi Kedathon


Kraton adalah simbol Raja bagi masyarakat Yogya, karena di sanalah tempat Raja dan keluarganya tinggal dan beberapa barang- barang pusaka berharga disimpan. Jika wisatawan ingin berfoto dan  membelakangi kraton,  perilaku ini dianggap tidak sopan dan tidak menghormati Sri Sultan. Aturan ini sebenarnya tidak ada tulisan resminya, tetapi bagi abdi dalem yang sudah mempelajari akan hal itu pasti akan memberikan peringatan bagi yang ingin hendak berfoto dengannya. Meskipun hal ini dianggap tidak wajar, tetapi setiap lingkup tempat pasti ada aturannya masing - masing.

2. Selfie membelakangi Abdi Dalem yang sedang bertugas

Aturan ini juga masih berkaitan dengan bagaimana kita bersikap kesopanan dan perilaku kita terhadap orang yang dianggap penting di dalam kraton. Jika kalian ingin berfoto selfie dengan abdi dalem tentu saja diperbolehkan, tetapi jangan sampai melewatkan aturan aturan yang sudah ditetapkan .  Abdi dalem memang banyak tersebar di semua tempat di dalam kraton. Mereka adalah pegawai kerajaan yang terhormat, maka dari itu kalian tidak boleh membelakanginya jika hendak berfoto.

3. tidak menggunakan topi saat berkunjung

Mengapa kita tidak diperbolehkan menggunakan topi saat berkunjung Kraton Yogya ini?. Alasannya karena kamu bisa saja dianggap tidak menghormati dan menghargai penghuni yang berada di kraton. Sebaiknya topi disimpan terlebih dahulu dan tidak dibawa masuk ke area kraton. Tetapi jika kalian menggunakan kerudung bagi perempuan dan laki- laki menggunakan peci itu justru diperbolehkan karena semua barang itu adalah perangkat ibadah. Wisatawan banyak yang tidak diperbolehkan masuk oleh para penjaga abdi dalem di pintu masuk karena memakai topi, dan akhirnya mereka menitipkannya di penitipan barang atau mereka masukkan ke dalam tas miliknya.

4. Duduk di sembarang tempat

Larangan ini memang sudah ada aturan tertulisnya diberbagai tempat yang dianggap sakral. Tetapi banyak juga yang tidak mengikuti aturannya dan masih duduk di sembarang tempat. Hal ini membuat geram para abdi dalem yang melihatnya, pasalnya sudah tertera tulisan " Dilarang Duduk" tetapi tetap saja dihiraukan. Tidak hanya larangan duduk di sembarang tempat, para wisatawan juga tidak diperbolehkan melintas di berbagai wilayah tertentu, karena akan dianggap tidak sopan dalam berkunjung.

5. Tanpa izin menyentuh koleksi museum dan alat pusaka lain di kraton

Kraton memang tempat pusat di Yogyakarta untuk menyimpan koleksi sakral dari zaman Sri Sultan HB I. Tidak heran jika para pengunjung tidak boleh sembarangan menyentuh apalagi memegang dan dimainkan sesuka hati.  Hal ini tidak boleh dilakukan seperti museum- museum di tempat lainnya, karena dari pihak kraton sebisa mungkin meminimalisir terjadinya kerusakan pada barang yang sudah tua dan langka.

6.  Membawa kereta bayi, koper, atau yang beroda

Membawa barang yang beroda memang tidak ada larangan tertulisnya jika kalian berkunjung di kraton. Jika para wisatawan membawa kereta bayi dan koper tentu saja oleh petugas kraton akan di tegur dan tidak boleh dibawa masuk. Kraton memang identik dengan jalanan yang berpasir dan banyak anak tangga , jadi tidak mendukung juga jika anda membawa barang yang beroda, karena akan sulit berjalan dan didorong sekalipun.

7. Izin berfoto

Di pintu loket kraton, para wisatawan akan ditanya oleh penjaga ingin mengabadikan momennya dengan berfoto atau tidak. Jika mereka ingin berfoto , kalian akan dikenakan biaya tambahan saat masuk. Kamera maupun handphone semua dianggap sama dengan minimal yang dibayarkan. Semua wilayah kraton ini memang boleh diabadikan difoto tetapi tidak untuk ruangan museum batik. Di ruangan batik ini banyak benda- benda sakral yang dianggap keramat milik kerajaan kraton.

Itu paparan 7 aturan yang tidak diperbolehkan dilakukan oleh para wisatawan luar maupun dalam Yogyakarta. Di kraton ini juga ada beberapa aturan bagi para abdi dalem yang sedang bertugas dan bagi para penarinya. Apa saja aturannya? Yuk, kita simak pembahasannya :

1. Tidak diperbolehkan memakai alas kaki

Jika kalian melihat para abdi dalem yang berada di dalam kraton, mungkin anda bertanya- tanya, mengapa tidak memakai alas kaki meskipun dalam keadaan panas yang menyengat kaki. Yup, pasti ada alasannya para abdi dalem tidak diperbolehkan menggunakan alas kaki saat bertugas. Alasannya antara lain bermakna bahwa para abdi dalem itu harus dalam keadaan suci atau bersih dan datang dengan maksud atau tujuan yang  baik ketika memasuki area Kasultanan Yogyakarta. Itu juga aturan yang patut dilaksanakan bagi para abdi.

2. Tidak boleh membawa tas di pundak 

Jika berbicara mengenai larangan ini, tentu memang aneh dan tidak masuk akal bukan? Iya tetapi memang benar adanya, jika di dalam kraton,para abdi dalem dan para penari tidak diperbolehkan membawa tas di pundak. Ini merupakan bab kesopanan dan tingkah laku. Para abdi harus membawa tas dengan dibawa ditangan. 

3. Tidak diperbolehkan sembarangan melintas

Tidak hanya larangan untuk wisatawan, tetapia larangan ini juga berlaku oleh para abdi dalem. Para abdi dalem harus mengetahui jalan yang harus dilewati jika ingin ke suatu tempat dan tidak boleh sembarangan jalan. Untuk para penari kraton, ada jalan khusus yang harus dilewati oleh mereka, penari tidak boleh melewati jalan tengah agar cepat sampai, tetapi mereka harus melewati bagian tepi jika ingin berjalan. 

4. Harus menggunakan pakaian sesuai aturan

 Aturan ini memang sudah berlaku sejak dahulu. Para abdi dalempun pasti sudah mengetahuinya terlebih dahulu sebelum dilantik. Karena ada larangan larangan pakaian yang tidak dibolehkan dipakai. Dari kebaya, jarik, penutup kepala dan yang lainnya. Jika kita melihat motifnya memang sekilas memang mirip semua, tetapi ternyata semua itu memiliki makna yang berbeda, yang harus di pakai Sri Sultan atau dipakai Abdi dalem.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun