Mohon tunggu...
Vika Kurniawati
Vika Kurniawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

| Content Writer

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Sport Healing di Yogyakarta dengan Jemparingan Langenastroa

23 Maret 2023   14:29 Diperbarui: 23 Maret 2023   14:33 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persiapan Jemparingan. Doc: Pribadi

Terkikih saya melihat liuk jemari teman-teman Kompasianer Jogja yang belajar melipat dan mengenakan Udeng. Udeng berasal dari kata Ben Mudeng(Agar mengerti)  Iya,  mengenakan Udeng menjadi salah satu syarat, dan tata krama saat berlatih Jemparingan. 

Syarat yang lain, bukan hanya sikap badan serta pemahaman akan filosofi, tetapi juga busana serta alat yang dipakai. Ya begitulah budaya leluhur, yang menyiratkan banyak simbol spiritual. mengingatkan bagaimana pentingnya menilik diri.

Paseduluran Langenastro

Sasana Jemparingan. Doc: Pribadi
Sasana Jemparingan. Doc: Pribadi

Ide event berlatih Jemparingan ini bermula dari beberapa kali saya membaca kosa kata tersebut dari time line instagram para pemerhati budaya. Saya kemudian penasaran dengan olah raga tradisional ini apalagi dari foto yang ditampilkan. 

Para peserta panahan tradisonal khas era Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat ini terlihat gagah dan anggun saat memanah walau dalam posisi bersila.

Saya beberapa kali sudah mencoba olahraga panahan modern, sehingga penasaran bagaimana rasanya bila merentangkan busur dengan posisi berbeda. Setelah diskusi dengan admin Kompasianer Jogja yang lain, kemudian disepakati menghubungi komunitas yang fokus pada Jemparingan.

Prakata pemangku. Doc: Pribadi
Prakata pemangku. Doc: Pribadi

Menyenangkan, saat bapak Agung Sumedi selaku  pemangku paseduluran Langenastro yang kami hubungi, menyambut dengan tangan terbuka rencana event yang Kompasianer ajukan. 

Bukan hal yang mudah untuk mewujudkan dalam satu kesepakatan waktu karena masing-masing pihak mempunyai kesibukan di luar kegiatan komunitas.  Sampai ahkirnya tercapai kesepakatan untuk mengadakan pelatihan Jemparingan di Sasana Wisangeni pada 11 Maret 2023. 

For Your Information,  nama Langenastro diambil dari nama sebuah kampung yang awalnya didirikan khusus pengawal raja/ratu. Jemparingan sendiri juga awalnya dikhususkan bagi warga kraton tapi seiring waktu terbuka bagi masyarakat umum.

Jemparingan 

Pengenalan Jemparingan. Doc: Pribadi
Pengenalan Jemparingan. Doc: Pribadi

Satu persatu, setelah mengenakan Udeng, para peserta mendapat penjabaran mengenai sejarah dan latar belakang Jemparingan maupun paseduluran Langenasto. 

Demikian juga piranti yang akan digunakan juga disingkap baik bahan, filosofi maupun tata cara menggunakannya. Misalnya  peserta diharuskan duduk bersila, menoleh ke sasaran, nginceng /mengunci target, lalu anak panah baru dilepaskan.

Bagi peserta pria wajib memakai Surjan lengkap dengan jarik yang melilit pinggang ke bawah. Untuk wanita bisa memakai kebaya, dan berlaku juga bagi para remaja serta anak-anak. Kosa kata Jemparingan sendiri berasal dari kata Jemparing atau anak panah. 

Bandul atau sasaran panahan. Doc: Pribadi
Bandul atau sasaran panahan. Doc: Pribadi

Di sesi pengenalan peralatan, saya belajar mengenali cengkolak/pegangan busur,  kendheng/tali busur dan deder/batang anak panah.  Oya Gendewo atau busur yang disediakan paseduluran Langenastro merupakan karya seni yang dibuat sendiri oleh salah satu anggota. Bambu Petung diolah sesuai pesanan dan tinggi badan tiap peserta.

Masyarakat umum dipersilakan untuk menghubungi bila menghendaki sebagai koleksi ataupun sarana berlatih. Bisa melalui instagram @lengenastroyk dan @langenastro.jogja ataupun langsung ke Sasana Wisangeni.

Memakai Udeng. Doc: Pribadi
Memakai Udeng. Doc: Pribadi

Peserta awalnya melepaskan anak panah dengan jarak dekat yaitu 15 meter, dan setelah lebih terbiasa mulai berjarak 30 meter. Hal ini juga menyiratkan bahwa segala sesuatu dilakukan secara bertahap, tidak terburu-buru.

Kesimpulan

Sesi Latihan 30 meter. Doc: Pribadi
Sesi Latihan 30 meter. Doc: Pribadi

Panahan sendiri dalam bahasa Jawa dilafalkan sebagai Manah atau hati. Demikian juga yang dilakukan saat olah raga jemparingan seyogyanya digunakan sebagai latihan melepaskan anak panah(ego/hasrat) dan fokus mengembalikan pada tujuan awal (pencipta) dengan hati.

Kudapan tradisional. Doc: Pribadi
Kudapan tradisional. Doc: Pribadi

Mengenali diri sendiri baik pendukung maupun hambatan dalam kehidupan awalnya dari diri sendiri, adalah poin terutama filosofi Jemparingan. Seperti yang diuraikan oleh bapak Agung Sumedi sebelum sesi latihan selama tiga jam dimulai. Tidak lupa filosofi tersebut juga diterjemahkan melalui sajian Singkong rebus serta Wedang Secang yang disediakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun