Oya cerita tentang penjual Nasi Uduk berikut menjadi salah satu hal yang saya ingat karena ada kesyahduan dibaliknya. Jadi sebelum para peserta touring sampai di Pasar Legi Kotagede maka panggung dimeriahkan dengan berbagai hiburan dan game.
Bukan hanya penampilan Jathilan, Tari Edan-Edanan Nirbaya, juga diadakan interaksi pihak Adira, Zurich, Danamon dengan masyarakat melalui game berkelompok guna memenangkan jutaan rupiah sebagai hadiah.Â
Para pedagang serta pengunjung yang sudah membentuk kelompok dengan tiga anggota, diundang untuk naik ke panggung menjawab quiz.
Terlebih dahulu masing-masing kelompok memperkenalkan diri. Tersebutlah berbagai macam latar belakang peserta quiz dengan berbagai macam style penampilan. Mulai dari ibu rumah tangga, bapak pedagang kelontong, wakil UMKM Desa Rejowinangun hingga penjual Nasi Uduk Pasar Legi Kotagede.
Setelah berbagai macam pertanyaan seputar Pasar Kotagede, Kemenparekraf, hingga pengetahuan keuangan, didapatlah pemenang berturut-turut dengan penyerahan hadiah tunai.Â
Saya melihat roman wajah ibu penjual Nasi Uduk mendadak berubah, lebih tepatnya campuran antara sembab terharu dengan sukacita. Memang segala sesuatu bisa berubah dalam hitungan detik, termasuk dalam segi finansial. Mungkin ibu tersebut tidak mengira akan mendapat rejeki tambahan secara tetiba.
Sebenarnya ada banyak cerita dari sisi humanis saat FKL 2022, tapi cerita di atas cukuplah mewakili. Di lain artikel, saya akan menceritakan lebih detail bagaimana pengalaman berbaur dengan peserta touring Jelajah Desa Wisata Ramah Berkendara menjelajahi cluster andalan Desa Wisata Rejowinangun.Â
Oya menyoal Nasi Uduk, apakah sudah tahu sisi esoteris dari Nasi Uduk? Nasi Uduk beraroma wangi dangan warna putih adalah salah satu bagian penting dari kuliner Nasi Suci Ulam Sari. Â Wah panjang kali lebar ya kalau membahas sisi esoteris dalam kehidupan sehari-hari.
Well, sampai bertemu di artikel berikutnya. Terima kasih sudah membaca.