Menyingkap lipatan bed cover , setelah berhasil terlebih dahulu memaksa kelopak mata terbuka. Burung-burung yang tak saya ketahui namanya riuh berdendang. Sepertinya dari pucuk cemara yang bergelayut di depan vila. Suasana yang jarang saya dapati beberapa tahun ini, walaupun tinggal di Jogja.
Pikiran berusaha mengingat keberadaan diri, maklum baru bangun tidur. Orang bilang, sedang proses mengumpulkan jiwa dari terbang semalam ke dunia mimpi, haha. Saya kemudian ingat baru kemarin siang melangkahkan hati di Kalyana Resort Kaliurang Yogyakarta.
Setelah membasuh wajah, jadilah kaki tanpa alas melangkah menuju pohon Mahoni yang menyapa beberapa depa dari pintu vila. Ayam jantan sudah berkokok tiga kali bersamaan dengan tempelan rumput berembun. Â Saya menemukan lokasi me-time yang tepat memang, bisa barefoot dengan leluasa sembari bernapas lapang serta dalam.
For your information barefoot adalah salah satu teknik earthing (menyelaraskan energi dengan bumi) dalam meditasi jalan. Kembali terhubung dengan ibu pertiwi (tanah) melalui langkah kaki dan menyelaraskan napas dengan bapak angkasa(udara). Â Breathe in, breathe out; Im Home.
Jika dahulu saya mengerutkan dahi, sekarang jadi paham mengapa teman saya dari ibukota berteriak girang melihat deretan pematang sawah. Kebahagiaan serupa terdapati saat teman dari pelosok, berbinar berada di deretan pencakar langit ibukota. Semua membutuhkan keseimbangan sesuai pengalaman hidupnya. Anda mempunyai pengalaman serupa?
Work From Home vs Me-Time
Work from home yang diambil selama pandemi ini memang benar membatasi waktu me-time bagi saya. Saat berada di rumah, terkadang fokus menyelesaikan pekerjaan bercampur dengan tugas rumah atau tetiba ada aktivitas sosial yang menyela. Bersyukurlah rencana at least sebulan sekali untuk staycation, berhasil dilakukan kembali.
Syukurlah jadwal lima teman yang lain bisa akur setelah merencanakannya beberapa minggu sebelumnya. Sepertinya me-time yang terbungkus dalam We-Time ya? Haha yang penting bisa menikmati jeda waktu dengan suasana yang berbeda. Menyuplai energi positif dengan tepat di tempat yang tepat bersama orang yang tepat.
Namun, ya begitulah. Begitu duduk manis di samping swimming pool tengah resor, ternyata ide menulis lebih lancar tercurah. Kalau kata orang Jawa, " Maneman nak orak ditulis! "(Disayangkan kalau tidak ditulis.) Ya sudah tiap kami kemudian mengolah pekerjaan masing-masing sembari tetap we-time.
Istilah kerennya kami sedang Bleisure (Business and Leisure) di Kalyana Resort. Dan, di sini ternyata memang tempat yang tepat, karena di dekat area restoran kami mendapati meeting room yang full fasilitas dengan Audio Visual Room. Peserta rapat bisa mencapai 100 orang maksimal.
Breakfast with Pecel Telur
Baiklah, lets back ke perjalanan barefoot saya di awal artikel. Saya respek sekali dengan perawat tanaman yang sedang menyapu dedaunan di bawah pohon Mahoni. Begitu mengetahui saya akan bermeditasi duduk, mereka tersenyum ramah mempersilakan sambil berpindah ke area lain.
Ah semua karyawan di resor semi private ini memang ramah, bukan hanya sekedar kata-kata. Namun terlihat dari bahasa tubuh mereka saat beraktifitas. Terima kasih Mas-mas!
Dan setelah beberapa waktu saya selesai meditasi duduk, saya beranjak menyusul teman-teman yang melakukan Yoga di tepi swimming pool. Teman yang memang sudah persiapan baju renang, tak membutuhkan waktu lama untuk berganti baju dan menceburkan sembari menunggu sarapan disiapkan. Satu persatu kami turut serta, walau hanya bagian pergelangan kaki saja, haha.
Saat karyawan restoran resor berjalan menuju vila, kami berinisiatif meminta baki-baki sarapan yang mereka bawa diletakan di meja bundar menghadap out door space dengan pemandangan pohon Mahoni serta langit terbuka. Biasanya ada 300 tamu bisa mengadakan wedding party atau even lainnya di sini loh. Saya sertakan fotonya di artikel ini ya agar kalian tidak penasaran, hihi.
Awalnya kami pikir baki besar berisi 12 tangkupan roti tawar lengkap dengan dua macam selai dan piranti makan, akan menyelesaikan kedatangan karyawan restoran. Eh ternyata dua menit kemudian mereka datang kembali. Membawa enam gelas limun segar, dua teko kopi panas dan teh, juga potongan buah.
Menyusul kemudian enam mangkuk Sato Ayam tanpa nasi, dan piring besar dalam jumlah yang sama berisi masing-masing sepaket Nasi Pecel telur dan tempe medoan. Semua mengoda kami untuk segera bersantap. Oya, semua menu tertutup rapat dengan penutup plastik, jadi kebersihan terjamin.
 Alhasil, pagi itu perut kami terisi sarapan menyehatkan. Kulit menerima pasokan vitamin D dari hangatnya surya, sedangkan paru-paru kami bebas menyuplai oksigen. Semua itu, ditemani suara jangkrik yang bercengkrama serta burung berlompatan di antara pepohonan.
Saya yang termasuk tim nasi, memutuskan menikmati Soto Ayam(berhasil menghangatkan perut memang, haha) terlebih dahulu. Kemudian disusul dengan paket Pecel Telur.
Setelah menyelesaikan sarapan, saya beranjak masuk ke vila untuk mandi pagi dengan air hangat dari shower. Bolehlah memanjakan diri di rumah mah harus memanaskan air dulu kalau mau mandi pakai air hangat, hihi. Â Oya ada empat vila di Kalyana Resort dengan jumlah kamar yang berbeda, tetapi dengan fasilitas yang sama.
King Size
Sembari menunggu giliran mandi (ternyata private bathroom sedang dipakai teman sekamar), saya beranjak ke lantai dua vila. Ternyata sama fasilitasnya dengan kamar utama vila yang saya tempati di lantai pertama. Yang membedakan hanya tipe bed-nya saja. Jika saya tidur dengan King Size maka teman-teman menikmati double Twin Size di lantai kedua.
Oya kami menempati Vila I dengan tiga room lengkap dengan living room, dining table, pastry, 4 TV flat, tiga private bathroom, dll.
Setelah rapi jali, kembali saya ke "pertemuan meja bundar" di dekat out door space dengan niat menyantap tangkupan roti sembari mencecap aroma kopi. Syukurlah masih tersedia, dan senyum saya semakin terulas kala mendapati potongan buah strawberry asli di cup selai.
Alhasil saya menikmati aslinya buah strawberry tanpa khawatir gusi sakit karena manis gula berlebihan. Coklat yang saya lapiskan setelah strawberry pun ternyata mempunyai cita rasa yang berbeda dengan cokelat biasa. Seorang teman terlihat bahagia menikmati tangkupan rotinya, maklum ia baker juga.
#mager
Hm, sepertinya staycation di Kalyana memang tak cukup bila sehari. Saat jadwal check out sudah menjelang, kami berenam ternyata enggan beranjak bahkan harus memaksakan diri untuk packing barang-barang. Wondering apakah ada kesempatan  kami staycation di Kalyana Resort lagi saat ada wedding party. Saat menjelajahi linimasa Instagram-nya, tepat saat momen pesta pernikahan salah satu tamu, saya berpikir asyik banget kalau bisa merekam memori bahagia tersebut.
Fyi, Kalyana Resort memang menyediakan fasilitas pendopo khusus untuk dinning maupun even yang lain selama sudah dikomunikasikan terlebih dahulu minimal 3 hari sebelum hari H. Untuk pemesanan vila juga dilakukan langsung menghubungi nara hubung Villa yang bisa diakses infonya di akun media sosial resmi Kalyana. Dont worry, parking space-nya bisa dipakai untuk 30 mobil.
Dan yah ahkirnya kami check out setelah selesai mendengarkan pertunjukan akustik angklung dari Mba Riana Dewie. Hehe di dekat konter resepsionis memang tersedia seperangkat angklung yang bisa dimainkan. So, kapan anda ikutan staycation di Kalyana Resort Kaliurang Yogyakarta?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
