Mohon tunggu...
Vika Kurniawati
Vika Kurniawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

| Content Writer

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

3 Heritage Budaya yang Perlu dikunjungi saat Staycation D'Senopati Malioboro

31 Maret 2021   18:38 Diperbarui: 31 Maret 2021   18:59 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kraton Jogja sebelum pandemi. Doc: Pribadi

Oiya sebelum masuk kelenteng lepas alas kaki(ada rak khusus untuk menyimpan) dan ikut prokes ya. Jika anda menganut kepercayaan Buddha Mahayana, maka bisa menuju tingkat dua dimana rupang Buddha diletakan di altar khusus berserta tempat hio. Dont worry ada penjaga kelenteng kok yang bisa membantu mengambilkan hio serta dengan senang hati bercerita tentang sejarah dan bagian Vihara Buddha Prabha.


2.Kraton Jogja

Kraton Jogja sebelum pandemi. Doc: Pribadi
Kraton Jogja sebelum pandemi. Doc: Pribadi


Heritage budaya kedua tak jauh dari kelenteng juga adalah kraton Jogja, yang hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit berjalan santai ke arah barat. Berhubung saya sudah sering kali ke kraton Jogja, maka staycation kali ini urung menuju ke sana.


3. Puro Paku Alaman

Alun-alun sewandanan sebelum pandemi. Doc: Pribadi.               
            googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});
Alun-alun sewandanan sebelum pandemi. Doc: Pribadi. googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});

Istana dimana Kadipaten Paku Alaman berdiri berada hanya 25 menit bila kita berjalan kaki dari D'Senopati Hotel. Tepat di depan gerbang Puro, terdapat alun-alun Sewandanan yang menjadi area kuliner lengkap murah. Deretan gerobak Bakso, Gado-Gado, Siomay, Rujak, dan kuliner lain tersaji lengkap. Tersedia juga area parkir luas dimana mobil, motor bahkan bus pariwisata bisa bersanding bersama.


Berhubung saya juga sudah sering menyambangi Puro Paku Alaman, jadi saya langsung menuju hotel untuk mandi serta istirahat sebelum waktu makan malam. Seorang teman mengajak mencari kuliner yang lokasinya dekat jembatan Sayidan. Sebelum pandemi, warung makan dengan berbagai jenis masakan ini memang laris manis penuh pembeli. Yes jika kalian pernah mendengar lagunya Shaggydog yaitu Di Sayidan maka inilah lokasi yang diceritakan. Tapi tenang, saya hanya mengangkat gelas Wedang Jeruk hangat saja setelah melahap Nasi Goreng, hehe.

Gapura Sayidan. Doc: Pribadi
Gapura Sayidan. Doc: Pribadi

Pulang dari makan malam, saya berinisiatif masuk kamar lebih cepat dengan perkiraan keesokan harinya akan pergi berenang. Tapi apa daya, tayangan film action melalui stasiun kabel kamar sangat menggoda. Dan jadilah dengan tirai jendela terbuka lebar menyuguhkan pemandangan kota, saya menikmati tayangan film sampai tengah malam. Plus menikmati teh panas yang bisa kita buat sendiri dengan teko listrik di kamar. Me Time.

Kolam Renang. Doc: Pribadi
Kolam Renang. Doc: Pribadi


Keesokan harinya sudah dipastikan turun ke restoran untuk sarapan dengan waktu tak seperti biasanya saat di rumah. Untung saja sajian melimpah serta tetap hangat sampai pukul 10.00 WIB. Mulai dari Nasi Goreng Merah, Capcay Sayur, Bakmie, Kering Tempe, Filet Ayam Goreng tersaji dalam satu buffet. Untuk Corn Soup, Jenang Sumsum mendapati meja tersendiri. Bagi yang terbiasa sarapan dengan roti, kopi, dan teh maka sudah tersedia di buffet sekelompok dengan potongan buah, pudding serta infuse water. Saya mah termasuk team sarapan pakai nasi dan lauk pauk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun