Menikmati Pizza Tuna di Antara Bangunan Heritage Hotel Puri Pangeran

Puro Pakualaman bukan tempat asing bagi saya, apalagi bagi keluarga besar. Hehe kami tidak tinggal di dalamnya, tapi rumah kakek memang tak begitu jauh dari Puro dimana ayah pernah menempuh pendidikan semasa kecil. 

Di lapangan Puro, saat kecil bergandengan tangan dengan kakak perempuan, saya rajin menyambangi acara Sewandanan. Kalian bisa membaca detail tentang Sewandanan melalui mbah Google ya.

Kompasianer Jogja. Doc: Riana

Selayaknya anak kecil yang doyan makan, jelas yang paling terekam ya aroma Sate Kere yang menguar sembarangan tapi berhasil memikat saya untuk merengek. Lima Tusuk Sate Kere (sama dagingnya juga dunk) beserta satu Endog Abang (Telur Merah) sudah menyibukan Vika kecil.  Memang tidak lengkap rasanya bila ke Sewandanan namun belum mencecap legitnya Sate Kere.

Aneka Pastry. Doc: Riana

Well, kita tidak akan membahas Sate Kere ya tapi tentang jenis kuliner yang lain yang lokasinya tak jauh dan masih berkaitan dengan Puro Pakualaman. Bukan kuliner tradisional yang memang sudah bertebaran sekitar Puro melainkan olahan kuliner manca yang sudah akrab kita nikmati.  Salah satu fav comfort food saya juga pastinya.

Cinnamon Roll. Doc: Riana

Sore selepas dari sowan dari Candi Sewu, saya menyambangi Emma & Ethans Pizza yang menyatu dengan Hotel Puri Pangeran. Tepatnya di sebelah barat Puro Pakualaman dan di depan persis kedai Jamu Ginggang. 

Dari luar, fasad hotel tersebut memang unik dan ditambah hadirnya beberapa becak kayuh yang siap mengantarkan kita berjelajah sampai ke Malioboro. Bisa menjelajah sejak subuh hingga tengah malam menjelang, tergantung kesepakatan kita dengan pak Becak tentunya.

Well, back to Emma & Ethans Pizza ya. Awalnya memang pernah melewati gerbang Hotel Puri Pangeran sebelumnya, dan penasaran dengan papan nama Emma & Ethans Pizza. Tepatnya ingin tahu bagaimana rasanya menikmati kuliner khas Italia di tempat yang termasuk heritage Jogja.

Pizza Meatlovers. Doc: Riana

Setibanya di resto tepatnya pendopo Joglo, yang terasa adanya kantuk walau belum makan, haha! Bagaimana tidak, kalau pohon Bodhi yang tepat di tengah taman Hotel Puri Pangeran memang mengantarkan semilir angin lebih sejuk lagi. Gemerisik daun dan sulurnya bisa kita dengar sembari menunggu pizza yang matang sekitar 15 menit setelah pemesanan. 

Jika memang butuh pemadam kelaparan segera maka Cinnamon Roll, Croissant dan sederet pastry bisa kita lahap terlebih dahulu. Tenang, semua disajikan fresh dan homemade dari dapur Emma & Ethans Pizza langsung.

Pizza Tuna. Doc: Riana

Saya sendiri sembari menunggu sajian menu terfavorit pelanggan yaitu Meat Lovers Pizza, maka sebongkah Cinnamon Roll yang menggemaskan warna serta penampilannya, sudah berpindah lokasi dari piring menuju perut. 

Di samping kehangatan dan aroma kayu manis bermukim di mulut, ternyata kelembutan teksturnya terasa. Semenit, dua menit, lima menit ternyata perut saya tidak bergejolak. Berarti bahan-bahan yang dipakai bagus kualitasnya, secara perut saya sensitive terhadap bahan-bahan bakery yang tak memenuhi standart.

Sengaja hanya makan satu pastry, agar menjaga perut dari kekenyangan dan siap  untuk melahap sajian pizza yang konon berdiameter 30 cm. Saya melirik ke beberapa teman Kompasianer Jogja yang ternyata sama saja berstrategi. 

Dan tak  lama kemudian, datanglah tiga pan pizza yang tentu tersaji panas hingga aroma masing-masing varian sudah bersaing menggoda penciuman kami. Meatlovers, Tuna Pizza, dan Hawaiian Pizza sudah diserbu tapi sudah saya selamatkan lebih dahulu satu slice dari tiga varian tersebut. Aman!

Kolam Renang Hotel Puri Pangeran. Doc: Pribadi

Jika dilihat dari segi ketebalan maka menurut saya sajian pizza di Emma & Ethans Pizza ini termasuk perpaduan antara jenis Pizza Italia dengan jenis Pizza Amerika. Tebal namun tetap cruncy dengan rasa topping serta sausnya lebih lembut daripada pizza italia dengan segmentasi pelanggan manca. Jika anda menyukai keju yang berlimpah maka saya sarankan memesan langsung Deluxe Cheese Pizza walau varian yang lain juga tak tanggung akan keju.

Daftar menu. Doc: Pribadi

Keju fav saya di Emma & Ethans Pizza tertuju pada Tuna Pizza yang juga bertaburan dengan buah Zaitun segar. Saya bahkan memesan varian pizza tersebut all around untuk dibawa pulang. Topping olahan daging Tuna nya memang berlimpah dan memikat saya untuk menghabiskan lebih dahulu.

Sebenarnya masih ada lima pan varian pizza yang lain, tapi saya sudah kenyang mata duluan, haha. Sebut saja Margherita, Papperoni, Deluxe Cheese, Bolognese, serta Vegetariana. Begitu selesai diabadikan melalui kamera, juga bernasib sama dengan tiga varian pizza yang lain yaitu langsung diserbu.

Rama. Doc: Riana

Ternyata kenyang mata tidak berlaku pada beberapa teman pria yang dengan tenang satu slice dari 8 varian yang disajikan. Sewaktu saya tanya kuncinya ternyata memang mereka terpikat dengan kelezatan semua varian pizzanya. 

Sewaktu saya menanyakan hal yang sama pada teman perempuan ternyata mendapat jawaban hampir sama, plus sebelumnya mereka sudah melewatkan makan siang agar bisa menjajal 8 varian Emma & Ethans Pizza. Sungguh strategi yang perlu dicoba lain kali saat bertandang ke resto yang brand nya berasal dari gabungan nama putra & putri pemilik Hotel Puri Pangeran yaitu Ida Bagus Narendra.

Tiga fav varian pizza. Doc: Riana

Kalau kalian termasuk tim mager, bolehlah memesan sederet menu Emma & Ethans Pizza melalui aplikasi GoFood  dan GrabFood. Pstt dilayani 24 jam selama bahan-bahan pendukung belum habis ya. Cek deh di akun instagramnya @emmaethanpizza untuk tanya-tanya atau mau sekalian pesan.  Menyenangkan ternyata menikmati pizza di antara bangunan heritage. Kalian juga penasaran?