"Wah, beneran sudah ada topping durian mas? Weih juga potongan mangga?" Pertanyaan yang beruntun Saya tujukan pada Mas Danial yang sabar membalasnya satu-persatu. Kesabaran memang jadi salah satu kunci pengusaha sukses ya.
Yup, jika kalian ingat artikel Saya sebelumnya, maka sosok Mas Danial tidaklah asing lagi. Well, baiklah Saya sertakan saja link artikelnya ya biar semua bisa membacanya.
Kembali ke percakapan di awal, Durian memang selalu saja menjadi sukses memikat Saya. Baik  saat masih harus dikupas ataupun raja buah ini sudah diolah dalam bentuk minuman maupun jajanan. Dan saat Mas Danial menyebutkan kata kunci "Durian," maka Saya makin tergerak menyambangi kembali Dawet Kani.
Sebelumnya tentu saja memeriksa bagaimana penampakan varian baru dari Dawet Kani melalui akun instagram @dawetkani. "Oke mas, segera Saya ke warung Dawet Kani ya. Tetep di Jalan Kaliurang Km 9,7 Ngaglik Sleman  mas? Jangan-jangan sebentar lagi buka cabang?"
Percakapan kemudian berlanjut saat Saya sudah duduk manis di bangku warung yang tetap saja nyaman dan teduh dengan pohon rimbun menjuntai. Lengkap sudah saat terhidang juga cemilan yang tersedia di meja panjang.
"Produk UMKM loh mba. Jadi Dawet Kani juga membantu penjualan produk UMKM sekitar.  Masa pamdemi begini memang harus saling membantu. Apalagi Dawet Kani ini awalnya memang  sebagai terobosan usaha pada masa pandemi."
Dalam hitungan menit, segelas penuh Dawet Kani lengkap dengan topping bongkahan durian kupas plus potongan nangka. "Wah, bakalan kenyang sampai sore mas!" curhat Saya sesudah meneguk sekali. Bagaimana tidak kenyang bila dawet homemade nya kenyal, dan santan yang dipakai benar kental (diolah sendiri).