Setelah menitipkan koordinasi even ke mba Retno P, saya menyeberang ke sisi timur Kantor Pos menuju pintu depannya. Saat sampai di depan Kantor Pos, bu Sri tak terlihat, panggilan via gawai pun tak terjawab.Sekiranya beliau sedang berjalan menuju Kantor Pos. Lajur jalan depan Kantor Pos bertambah penuh dengan penonton.Atraksi para drumband akan segera dimulai. Perlu waktu 10 menit akhirnya bu Sri Rumani bertemu saya.
Kami beranjak menembus lautan penonton melewati parkiran Kantor Pos.Dan sesampainya di cafe Sonobudoyo saya mendapat WA pribadi dari mba Tikha yang masih ingin ikut even. Saya kemudian meminta mba Retno untuk memimpin koordinasi peserta lain sudah berkumpul serta selesai makan untuk melanjutkan even dengan rute menuju selatan cafe Sonobudoyo. Saya sendiri memilih menunggu tiga anggota KJog yang masih terjebak lautan manusia. The show must go on kan ya.
Setelah even dimulai lima menit, kemudian datang mba Riana dengan wajah pucat serta kelelahan. "Masa aku dibentak penonton karena menerobos.Woalah mba segininya ya jadi admin, bisa saja loh aku milih pulang." Saya sodorkan nasi box,"Ya kan kita menghargai mentor dan anggota yang sudah meluangkan waktunya." Tiba-tiba mba Tikha mengabarkan sudah menyeberang menuju pintu depan Kantor Pos.Saya menyanggupi untuk menjemput karena untuk Tikha ini kali pertama dia di area tersebut.
Sesudah drama penjemputan selesa, saya menunggu mba Riana dan Tikha selesai makan seraya tetap chat dengan mba Atik.Bunda yang membawa serta satu putrinya ikut serta, tentu saja kalau sebelumnya tahu akan ada lautan manusia akan datang seorangan.Lajur timur Titik Nol tetap penuh, dan akhirnya kami sepakat bahwa di lain even Mba Atik akan ikut serta.Saat mendapat kiriman foto mereka mampir ke warung Mie Ayam, saya lega.
Saya mengira peserta even sedang asyik dengan paparan sejarah oleh mentor, eh ternyata hujan menetes dan mereka kembali ke cafe Sonobudoyo.Tumben ya Selasa Wagean hujan. Ambyar wes ya.Tapi saya melihat mereka bisa tetap tertawa lepas seraya swafoto maupun sibuk merekam padatnya penonton.Selasa Wagean memang jadi magnet khusus untuk tetep dinikmati walau hujan.Pstt bu Sri Rumani membaw oleh-oleh camilan dari Kotagede, dan lagi-lagi makanan menjadi pelipur drama sore itu.
Setelah beberapa kali main video Boomerang, muncul ide dari peserta agar even dialihkan ke hari Jumat dengan waktu yang sama. Saya pesimis apakah akan lancar dengan mengingat keadaan cuaca Jogja.Namun lagi-lagi demi menghormati keinginan peserta dan kesediaan mentor, saya menggangguk.
Dan memang benar, hujan deras plus kilat membasahi kami pada hari Jumat.Saya hanya diam, menyusuri jalanan dengan mantel hujan seraya berharap para peserta yang juga bermantel ria tidak akan sakit atau tergelincir di jalan. Yah begitulah introvert, kadang terlalu jauh berpikir dan kuatirnya.
Jadi yuk ke Selasa Wagean lagi, saya ajak menikmati jajanan jaman dahulu wes.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H