Gethuk, asale seko telo
Moto ngantuk iku tambane opo?
Ach..ach halah gethuk asalae seko telo
Yen ra petuk atine rodo gelo
Bibir saya langsung saja menyenandungkan lirik lagu yang diciptakan oleh Manthos seorang seniman terkenal dari Yogyakarta. Hal tersebut saya lakukan begitu lensa mata mendapati kemasan coklat dengan nama sekaligus keterangan bahan yang dipakai. Getthok atau dibaca Gethuk. Yuk kita nyanyi dulu.
Saya datang pada hari ketiga perhelatan Expo UKM Istimewa yang diprakarsai oleh Dinas Koperasi UKM Daerah Istimewa Yogyakarta. Halaman depan kantor dinas disulap menjadi pusat berkumpulnya 45 pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) menyajikan keunggulan produk kepada masyarakat umum. Dari perbincangan yang ada, UKM dengan produk kuliner menjadi salah satu stand yang paling ramai disambangi pengunjung. Berhubung saya food blogger aka blogger yang berfokus pada topik kuliner maka stand UKM yang pertama saya sambangi tentu yang menjual produk makanan. Terima kasih pada panitia Expo UKM Istimewa 2019 yang memang mengalokasikan tempat di halaman untuk UKM kuliner. Begitu kaki melewati pagar depan kantor Dinas Koperasi UKM DIY, lensa mata saya langsung mendapati sederet stand kuliner. Semangat saya yang sempat lutur karena terkena gerimis, mulai menyala lagi.
Awalnya sedikit bingung karena memang pilihan produknya banyak serta menarik hati. UKM wakil dari kabupaten Sleman dengan produk olahan Salak Podoh serta Pegagang. UKM wakil dari kabupaten Kulon Progo dengan camilan khas tradisionalnya salah satunya berbahan Growol. Begitu juga berupa Kripik Bayam, Sale Pisang dan disertai tester untuk dicicipi. Membahagiakan pokoknya.
Saya tertarik dengan produk yang sudah disebutkan pada awal artikel yaitu Gethuk yang berbahan dasar singkong dengan olahan tertentu. Olahan camilan yang biasanya saya dapati di pasar tradisional parutan kelapa ditaburkan di atasnya ataupun di nikmati dengan terlebih dahulu digoreng.
Saat Expo UKM DIY 2019 disajikan alam kemasan elegan serta menarik, dengan cara olahan yang berbeda tentu saja. Benar seperti yang terlihat pada gambar, gethuk diolah kembali dengan cara diiris tipis menjadi kripik. Ada rasa rumput laut yang sangat saya sukai sejak kecil.
Mulai tanggal 14-16 Februari 2019, bukan hanya diisi pameran kuliner saja, namun sederet acara pembelajaran baik pemasaran melalui media online, literasi keuangan, semangat berwiraswasta sampai kelas fotografi juga dihadirkan bagi masyarakat umum.
Tentu saja tidak dipungut biaya alias GRATIS. Hal ini memang sejalan dengan misi Dinas Koperasi UKM DIY yang mendukung penuh literasi kewirausahaan.
Acara literasi Expo UKM Istimewa 2019:
 * Hari Pertama (14 Februari 2019)
1. Talkshow "Menjadi Entrepeneur itu asyik" dengan support langsung BPD DI Yogyakarta.
2. Talkshow "Pintar Literasi Keuangan" dengan support langsung jurnal.ID
3. Kelas kreasi "Product photograph" dengan narasumber Minni Gunawan. Â
 * Hari kedua (15 Februari 2019)
1. Seminar "Pintar Mengangkap Peluang Bisnis Repackaging" dengan support langsung dikemas.com & RPX Logistic.
2. Talkshow "UKM Naik Kelas" dengan support langsung UMKMJogja.id
* Hari ketiga (16 Februari 2018)
1.Talkshow "Pintar Mengelola Keuangan untuk UMKM" yang disupport jurnal.id
2.Workshop "Membuat Konten yang Menjual" dengan support langsung Google Gapura Digital.
Oya sejak awal kita sudah membicarakan produk UKM yang disajikan di EXPO UKM Istimewa 2019, namun kita belum mengupas tentang PLUT-KUMKM.  Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah D.I Yogyakarta merupakan kepanjangan dari  PLUT-KUMKM yang menjadi jembatan penghubung antara program kerja Dinas Koperasi UKM DI Yogyakarta dengan masyarakat khususnya pelaku UKM.
PLUT-KUMKM memberikan fasilitas berupa pelatihan khusus yang sifatnya tidak dipunggut biaya dengan berbagai pengajar yang kompeten di dalamnya.
Saya sendiri mempunyai teman yang sudah mengikuti program binaan dari PLUT-KUMKM. Mulai pendampingan dari kemasan produk, kualitas serta perolehan bahan, perhitungan modal, marketing hingga menciptakan brand bagi produk yang dihasilkan.
Alhasil sekarang sudah mempunyai UKM bidang kuliner dengan sistem pemasaran melalui website pribadi. Dari seorang ibu rumah tua menjadi pelaku entrepreneur yang sukses.
Melihat kisah kesuksesan para pelaku UKM, tentu kita paham bagaimana pentingnya pembinaan UKM perlu selalu diadakan. Inilah salah satu bentuk cinta dari pelaku UKM bagi masyarakat sekitar. Anda tertarik bergabung dalam lingkaran pengusaha UKM?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H