"Meong!" dan saya tergelak saat disapa secara beruntun oleh beberapa penghuni rumah. Saya memang sering disapa oleh para kucing, entah mengapa.Â
Pukul 12 siang saya memang bertandang di salah satu rumah anggota Jogja Domestik Cat Lovers. Untuk informasi, JDCL adalah komunitas yang mengumpulkan para pencinta kucing domestik di Jogja. Komunitas yang sudah beranggotakan 2300 orang, dan  pengurus inti 11 orang, juga merayakan ulang tahunnya ke empat. Saya beruntung bisa ikut merasakan riuh perayaan yang sederhana namun penuh keramahan.
Dua founder JDCL. Doc:Pribadi
Awal saya datang, yang terlihat adalah seperti komunitas ibu-ibu muda yang sepintas seperti melakukan kegiatan arisan. Nyatanya saya salah, karena waktu saya datang yaitu sabtu 19 Agustus 2017, tepat saat
Steril Keliling Jogja (SKJ) ke 34 diadakan. Â
Pada saat artikel ini ditulis, sterilisasi memang masih ada pihak yang pro maupun kontra, namun saya tidak akan membahasnya. Jika anda ingin mengetahui pembagian jenis kucing dan sterilisasi, silahkan berselancar di dunia maya atau membaca buku referensi.
Tumpeng perayaan ultah. Doc:Pribadi
Setelah meminta ijin pada Yosinasary Yusuf, dan Nita Andro selaku dua founder JDCL, saya sempat menemui drh. Andre dengan tiga asistennya di ruang tindakan sterilisasi. Maklum ini pertama kalinya saya akan menyaksikan langsung, maka kadar keingintahuan sudah berlipat ganda. Saya kembali disambut riuh ramah kucing yang akan disterilisasi. Ruangan terasa sejuk oleh angin dari AC.
Surat pernyataan sebelum operasi. Doc:Pribadi
Dari 37 kuota yang tersedia, sudah ada 35 kucing yang siap di lokasi mulai pukul 13.00 sampai 20.00 WIB. Saya memilih duduk di bangku tepat di depan drh. Andre yang ternyata sudah menjadi relawan
rescue kucing selama tiga tahun. Beliau juga sudah berpengalaman dalam menangani proses sterilisasi kucing. Saya sudah menyiapkan kamera untuk mengabadikan momen pertama menyaksikan proses sterilisasi.
Peralatan operasi. Doc:Pribadi
Sarung tangan karet hijau sudah dikenakan drh. Andre dan ketiga asistennya. Tentu setelah semua peralatan, dan obat sudah selesai dipersiapkan terlebih dahulu. Alunan musik pop mengalun dari gawai drh. Andre di salah satu sudut ruangan. Musik memang selalu berhasil membuat rileks.Â
Pasien pertama. Doc:Pribadi
Putih, nama kucing pertama yang dibius pertama kali. Saya mengira akan ada perlawanan (maaf efek melihat film action) namun ternyata nihil. Yang pasti drh. Andre sudah terlebih dahulu mengelus, memanggil nama pasiennya sebelum menyuntik obat bius yang bereaksi selama 15 menit. Memang benar, tak sampai 15 menit proses sterilisasi sudah selesai.Â
Saya tidak mengira secepat itu akan berlangsung, dan si putih baik-baik saja saat saya pamit kembali menemui para anggota JDCL. Di ruang tamu, saya mendapati adanya proses edukasi intern dari Sheila Meidi selaku bendahara mengenai kegiatan JDCL pada anggota baru. Saya turut menyimak.
Trap, Neuter and Release. Doc:JDCL
Beberapa kali di linimasa media sosial yang saya miliki memang sering terdapat foto kegiatan penyelamatan kucing yang terlantar, dan ternyata Jogja Domestik Cat Lovers juga melakukannya. Berikut dua kegiatan sosial yang rutin sudah dilakukan selama berdiri empat tahun:
1. Stray Feeding atau memberi makan pada kucing yang terlantar.
Lihat Healthy Selengkapnya