Resensi: Constatine
Pertama kali melihat poster Constantine, langsung aku tertarik. Bagaimana tidak kalau Keanu Reeves adalah aktor utamanya. Namun satu lain hal, acara nonton diurungkan dan judul film ini terlupakan seiring waktu. Untunglah suatu hari, aku lupa tepatnya, sebuah stasiun tv swasta menayangkannya jam delapan malam. Jadilah aku sukses menonton walaupun terlambat dalam rentang waktu setahun. Better to late than never lah.
Magnet pertama film ini tentu saja Keanu Reeves (bagi penggemarnya tentu saja). yang kedua adalah tokoh Constantine sendiri sebenarnya adalah tokoh komik yang terkenal. Film ini menggambarkan Constantine sebagai pria kurus berkulit putih dan berambut lurus hitam. Tokoh protagonis yang memang biasanya tampan, juga mempunyai keahlian mengusir roh jahat dan melihatnya secara nyata. Contantine bukan sosok yang religius walaupun menggunakan Alkitab dan doa untuk melakukan tugasnya. Salah satu unsur yang menarik lainnya adalah kegemarannya akan merokok hingga mempunyai kanker paru-paru. Kalimat No body perfect ternyata tetap berlaku walaupun di film Hollywood.
Tokoh antagonis utamanya adalah Malaikat Gabriel yang diperankan oleh Tilda Swinton dengan baiknya. Iya bener Gabriel yang tertera namanya di beberapa kitab suci( walau beda-beda huruf dan pengucapan). Sosok androgny yang secara umum adalah malaikat terang, dalam film ini ditampilkan sisi gelapnya walau tetep memakai sayap terang bak rajawali raksasa. Hal yang menarik lainnya adalah perbedaan antara penggambaran tokoh Constatine di film dengan tokoh aslinya dalam komik. Iya tokoh constatine diambil dari komik Hellblazer dengan latar belakang kota London bukan Los Angels seperti pada film. Warna rambut tokoh dalam komik juga bukan hitam namun pirang dengan model rambut penyanyi Sting. Jas hitam dengan dasi senada juga berbeda dengan penggammbaran di komiknya. Namun hal itu wajar, kita tahu bagaimana taste Hollywood kan…he he. Review: After all , menurutku tiga jempol untuk film ini. Dengan trik komputer dan tehnik kamera ala Hollywood, tentu tak perlu diragukan lagi kualitasnya.
Taburan aktor-aktor tampan bahkan untuk Ballzaar, tentu memanjakan mata. Penggambaran untuk sosok malaikat androgny juga indah walaupun sederhana. Warna putih yang selama ini notabene milik kejahatan ternyata dipakai sebagai warna setelan jas Lucifer. Begitu juga pemilihan Gabriel sebagai tokoh antagonis, sedikit berani keluar dari pakem yang ada. Namun itulah Hollywood. Aku sendiri tidak bosan melihat film ini berulang-ulang, baik melalui DVD maupun Youtube. Disarankan menonton film ini baik yang suka horor spiritual maupun penggemar keanu Reeves...he he.
Yuk aku ceritakan isi film ini per adegan yang utama. Film yang dirilis pada tanggal 8 Februari 2005 di Hong Kong, dan pada tanggal 18 Februari 2005 di Amerika Serikat dan Kanada. Adegan pertama dimulai dengan penemuan mata tombak oleh seorang pria Latin bernama Manuel di reruntuhan gereja di Mexico. Tak lama kemudian dia tertabrak, dan meninggal namun sebuah roh jahat masuk dan membuat Manuel bangkit berlari membawa mata tombak tersebut. Ternyata kecelakaan hebat tersebut telah membuatnya meninggal dan tubuhnya kini dikuasai oleh roh jahat membawa mata tombak tersebut ke Los Angeles. Adegan selanjutnya beralih ke Los Angeles. John Constantine dan asisten pribadinya Cesh Kremer diminta pendeta katolik bernama Henessy untuk mengusir roh jahat didalam tubuh seorang gadis. Adegan di ranjang( bukan adegan suami istri loh) mengingatkanku akan adegan-adegan pengusiran roh pada umumnya di film.
Adegan beralih pada tokoh protagonis yang lain yaitu Angela. Polisi wanita terbangun dari tidurnya terengah-engah. Dan pada waktu bersamaan, saudari kembarnya yaitu Isabel melompat dari gedung rumah sakit. Angela kemudian menghubungi Constantine karena yakin Isabel tidak mungkin bunuh diri. Saat mereka berbincang di jalan Constantine melihat Angela diikuti oleh pasukan iblis, kemudian dia melenyapkan iblis tersebut. Kemudian Constantine kembali kerumahnya melakukan ritual perjalanan ke neraka ditemani kucing hitam. Dengan memotong nadi serta menenggelamkan kakinya ke air, Constantine berhasil membuktikan keberadaan isabel di neraka.
Cerita selanjutnya dimulai dengan terbunuhnya sahabat Constantine yaitu Beeman dan pendeta Henessy yang dibunuh Balthazhar seorang pemimpin mahkluk peranakan iblis di dimensi manusia. Angela diculik oleh roh yang membunuh Isabel, dan tombak takdir diperlukan untuk rencana besar pembebasan Mamon sang putra raja neraka Lucifer. Constatine kemudian meminta Papa Midnite seorang penengah para makhluk peranakan menyiapkan senjata-senjata sebelum ke Rumah sakit dimana Isabel meninggal. Constantine terlambat datang bersama asisten pribadinya Cesh Kremer, tubuh Angela telah dirasuki roh Mamon. Mamon nampak bersarang dan siap keluar melalui perutnya. Cesh Kremer kemudian meninggal dibunuh oleh roh yang sama saat bertempur.
Constatine menggunakan sigil tato memerintahkan roh tersebut menampakkan diri. Kemudian roh tersebut muncul dari atas menginjak Constantine. Roh tersebut adalah Gabriel, seorang malaikat peranakan. See, Gabriel memang tokoh antagonis dalam film ini. Constantine teringat bahwa Lucifer sang raja neraka akan menjemputnya ketika ajalnya menjemput. Dulu Constantine pernah bunuh diri dan selama hidupnya telah mengirimkan banyak iblis ke neraka. Constantinepun mengiris nadi di pergelangan tangannya. Tiba-tiba semua tokoh terdiam seperti patung dan menandakan waktu berhenti. Ternyata lucifer datang dengan stelan jas putih untuk menjemput Constantine yang sekarat namun masih bisa berbicara dengannya. Constantine memberitahu bahwa Mamon bersekongkol dengan Gabriel menguasai dunia dengan ritual pembebasan melalui tombak takdir.
Lucifer lalu marah dan mengirimkan putranya kembali ke neraka, sedang Gabriel dicabut kekuatannya menjadi manusia. Lucifer menawarkan perpanjangan umur pada Constatine, namun dia hanya meminta roh Isabel dikembalikan ke surga. Lucifer setuju dan menyeret tubuh Constantine dibawa ke neraka. Namun tubuh Constantine terasa berat. Hal ini karena dia dianggap Tuhan layak masuk ke surga karena berkorban bertukar tempat dengan Isabel. Lucifer marah karena ditipu, langsung menyembuhkan luka dan mengeluarkan racun nikotin dari paru-paru Constantine sehingga dia hidup kembali. Lucifer yang berjenggot putih pergi dengan marah. Constantine kemudian meninggalkan Gabriel yang sudah tumpul sayapnya.
Constantine pergi ke kuburan Cash dan nampaklah asistennya sudah menjadi malaikat menggantikan Gabriel. Adegan terahkir adalah pembicaraan Angela dan Constantine di gedung tinggi. Constantine memberikan tombak takdir kepada Angela sembari mengulum permen karet. Kebiasaan baru Constatine setelah sembuh dari kanker paru-paru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H