Kemusu, Boyolali -- Mahasiswa KKN Tim 1 Undip Desa Kemusu, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, memberikan pelatihan cara mengukur bobot badan dan mengetahui umur ternak, serta pengenalan Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan ternak dan cara pencegahannya. Kegiatan ini dilaksanakan di halaman depan masjid Dusun Ngelencong, Desa kemusu.Â
Mahasiswa ini berhasil mengajarkan kepada warga bagaimana cara menentukan ternak sebagai breeding/ bibit yang berkaitan dengan umur pubertas ternak dan umur mulai turunnya fungsi reproduksi ternak, membantu warga menentukan harga ternak berdasar umur dan bobot ternak untuk menghindari pemalsuan. Warga menjadi pandai membuat keputusan manajemen dalam usaha peternakan salah satunya dapat diambil dengan melihat indikator umur tenak yang diusahakan, serta warga bisa menentukan pakan dan dosis obat sesuai umur ternak. Ternak-ternak yang sudah tua dan tidak produktif lagi harus dilakukan penggantian dengan ternak yang muda.
Menantang sekali !!!!!!!
Menentukan umur ternak ternyata hanya dengan membuka mulut ternak dan melihat jumlah poel pada gigi ternak. Pada sapi apabila gigi poel 1 berumur di bawah 1,5 tahun sampai 2 tahun, poel 2 berumur sekitar 2 tahun sampai 2,5 tahun, poel 3 berumur sekitar 2,5 tahun sampai 3 tahun dan poel 4 berumur lebih dari 3 tahun. Sedangkan pada kambing apabila poel 1 berumur di bawah 1,5 tahun, poel 2 berumur sekitar 1,5 tahun sampai 2 tahun, poel 3 berumur sekitar 2,3 tahun sampai 3 tahun dan poel 4 berumur 3,5 sampai 4 tahun.
Mengetahui Bobot Ternak Tanpa Timbangan?
Mudah sekali mengukur bobot ternak hanya dengan 3 cara ini:
Mengukur Tinggi Pundak (TP) : diukur dari pundak sampai tanahÂ
Mengukur Panjang Badan (PB) : diukur dari sendi bahu sampai benjolan tulang tapis
Mengukur Lingkar Dada (LD) : diukur dengan cara melingkarkan pita ukur pada bagian dada ternak (tepat dibelakang kaki depan)
Lalu dimasukkan kedalam rumus berikut
Rumus Winter (cm) : BB (Kg) = LD (cm) x PB (cm) / 10000
Pengecekan gigi ternak juga bersangkutan dengan penyakit mulut dan kuku yang menyerang ternak. Gejala ternak yang menderita PMK yaitu ternak tidak nafsu makan, demam tinggi, keluar air liur berlebihan dan berbusa, ternak sering berbaring, menggertakkan gigi, kehilangan berat badan dan terdapat lepuh disekitar gigi. Penyakit ini dapat diatasi dengan cara memisahkan ternak yang mengalami gejala PMK, menghubungi dokter hewan, memberikan vaksin virus aktif pada ternak, melakukan pemusnahan hewan yang terinfeksi parah agar tidak menginfeksi ternak lainnya serta rutin melakukan pembersihan kandang dan pembersihan peralatan kandang menggunakan disinfektan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H