Beberapa aplikasi menjual informasi yang diadapatkan dari users untuk ditawarkan kepada perusahaan. Data seperti alamat email dapat berguna bagi perusahaan untuk bahan analytics di mana mereka dapat mencari tahu informasi seperti ketertarikan customer melalui data tersebut.
Donasi
Layaknya investor, banyak juga apps yang mengandalkan dana dari donasi; baik donasi perorangan tetap atau pun donasi user yang secara sukarela mau menyumbangkan dana untuk pengembangan apps. Messanging app seperti Telegram Messanger yang bebas iklan dan fitur berbayar mengandalkan donasi tetap perorangan dari Pavel Durov pemilik firma Digital Fortress. Pada kenyataannya tidak sedikit juga ada apps yang tidak ditujukan untuk mencari keuntungan.
Partnership
Aplikasi bisa juga melakukan partnership dengan aplikasi lain atau e-commerce untuk mempromosikan layanan mereka. Bentuk partnership ini memang cukup bervariasi. Sebagai ilustrasi, users dapat “membeli” lagu untuk karaoke di Smule dengan menukarkan poin. Poin-poin tersebut dikumpulkan melalui menonton iklan, mengikuti kuis, atau mendownload aplikasi lain yang tentunya sudah menjalin partnership dengan Smule.
Poin poin di atas merupakan cara yang biasa digunakan mobile apps untuk mendanai proyek mereka atau mencari keuntungan. Untuk timbal balik yang maksimal, mobile apps tak jarang juga lebih dari satu cara di atas. (VN)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H