Mohon tunggu...
Vieto
Vieto Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

UGM Selenggarakan Workshop Penguatan Ekosistem Industri Sapi Nasional

21 Oktober 2023   19:44 Diperbarui: 21 Oktober 2023   19:47 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dok. Pribadi

Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Program Macthing Fund Kedaireka 2023 melaksanakan Workshop Penguatan Ekosistem Industri Susu Sapi Nasional yang dilaksanakan 21 Oktober 2023 di Auditorium Fakultas Peternakan UGM. Acara ini dibuka oleh Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Budi Guntoro dan kemudian dilanjutkan pemaparan materi dari Prof. Ali Agus (Ketua Pelaksana Kegiatan), drh Totok Setyarto (PT. Nufeed Internasional Indonesia), drh Daud Suroto (Ketua Koperasi Sarono Makmur), dan Jamie Najmi Misbah (Owner Mazaraat Cheese) dan dimoderatori oleh Moh. Sofi'ul Anam. Peserta workshop ini meliputi para peternak sapi dan kambing perah di area Yogyakarta dan Jawa Tengah, serta mahasiswa dari berbagai universitas.

Dalam sambutannya, Prof. Budi Guntoro selaku Dekan Fakultas Peternakan UGM memaparkan bahwa saat ini kondisi industri persusuan di Indonesia masih stagnan atau tidak terdapat perkembangan yang signifikan n dibandingkan komoditas lain seperti unggas, domba, kambing dan sapi potong. Dalam hal ini, Dekan sangat mengapresiasi kegiatan workshop yang dilaksakana agar memacu industri persusuan di Indonesia terus berkembang.

Kemudian Prof. Ali Agus dalam sambutan dan pemaparannya menyampaikan bahwa susu sangat penting bagi makhluk hidup yang baru lahir. Susu sendiri merupakan cairan yang memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik. Namun, saat ini produksi susu sapi perah mengalami penurunan yang cukup signifikan, disebabkan adanya wabah penyakit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) dalam dua tahun terakhir. Kondisi tersebut menyebabkan industri susu sapi nasional menghadapi kendala. Selain itu, saat kondisi tertentu seperti awal laktasi sapi perah memerlukan asupan nutrien yang optimal. Dalam kesempatan ini Prof. Ali Agus memperkenalkan pakan konsentrat immonobooster.

"Konsentrat immonobooster merupakan pakan inovatif yang dirancang khusus untuk ternak sapi perah dan sapi potong. Dengan formula yang diformulasi secara cermat dengan kandungan protein yang tinggi serta kandungan vitamin dan mineral yang lengkap, maka pakan suplemen ini dapat memberikan nutrisi essensial yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal dan ketahanan terhadap penyakit. Diharapkan dengan Immonobooster ini dapat mengatasi penurunan produksi susu yang disebabkan PMK dan LSD", tutur Prof. Ali Agus melalui rilis resmi (21/10/2023).

"Konsumsi susu secara nasional masih jauh dibanding negara lain. Selain itu permasalahan seperti produktivitas ternak sangat rendah hanya 8-12 liter/ekor/hari karena rendahnya kualitas pakan ternak dan manajemen pemeliharaannya. Kami berharap, peternak dapat memahami Key Performance Indicator (KPI) agar mengatasi permasalahan pada performa pada sapi perah", papar drh. Totok Setyarto dalam pemaparan materi.

Drh. Daud Suroto memaparkan terkait tantangan budidaya sapi perah pasca terkena dampak PMK atau LSD. Dampak dari PMK dan LSD sendiri salah satunya produksi dan produktivitas susu sapi perah yang menurun, dan tentunya peternak mengalami kerugian. Dalam hal ini diperlukan penanganan PMK dan LSD, seperti biosecurity, vaksinasi, pengobatan, dan pendampingan. Serta diperlukan solusi jangka pendek dan panjang agar budidaya sapi perah pasca dampak PMK dan LSD masih berlanjut. 

Selanjutnya, Jamie Najmi Misbah selaku Owner Mazaraat Cheese memaparkan pentingnya mengikuti standar kualitas pakan dan susu yang dihasilkan. Hal ini karena kulitas produk olahan susu berasal dari susu dengan kualitas yang baik. Dan tentunya susu yang berkualitas berasal dari pakan yang berkualitas. Dan bagi produsen produk olahan susu seperti Mazaraat memerlukan kualitas susu yang baik. Dengan demikian hulu dan hilir akan berjalan dengan baik.

Kegiatan dilanjutkan dengan pembagian pakan konsentrat immonobooster untuk seluruh peserta yang hadir dalam workshop untuk dicobakan ke ternak mereka masing-masing.

"Kami sangat senang mengikuti workshop ini dikarenakan kami memperoleh wawasan terkait industri perah dari para ahlinya, dan kamu sangat antusias dengan pakan suplemen immonobooster ini dan harapannya pakan ini dapat menjawab permasalahan nutrien dan pasca penyakit PMK dan LSD" ungkap Retnawati selaku peternak sapi perah. "Para praktisi yang mengajar di dalam kelas memberikan ilmu dan pandangan baru terkait industri persusuan dari berbagai pengalaman yang beliau-beliau alami secara langsung di lapangan", ujar Yoga, salah satu mahasiswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun