Mohon tunggu...
Vieto Cell
Vieto Cell Mohon Tunggu... Penulis - Citizen Journalism

Layanan Digital Vieto Cell

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Noken: Inovasi Kantong Ramah Lingkungan, serta Bernilai Jual Tinggi

24 Desember 2023   20:01 Diperbarui: 25 Desember 2023   18:55 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Noken: Karya lokal masyarakat Papua, Sumber: Dok. Pribadi

Berdasarkan informasi hasil wawancara dengan Mama Papua yang menjual noken di Pasar Oyehe, Nabire beliau menerangkan mengenai harga jual noken dari ratusan ribu mencapai jutaan rupiah per pcs nya. Informasi lebih lanjut, beliau menerangkan bahwa setiap daerah dalam Pulau Papua memiliki keunikan ciri khas pembuatan noken yang berbeda. Bahan baku pembuatan noken pun ada yang berbeda pula, mulai dari kulit kayu hingga tumbuhan anggrek yang memiliki nilai jual paling mahal.

Noken papua ini telah menjadi artefak bagi melekatnya dengan tangan-tangan mama serta kaum perempuan di Papua. Selain menjadi barang kebutuhan untuk membawa suatu barang belanjaan, noken ini memiliki daya jual beli yang tinggi. Dilansir penelitian yang dilakukan oleh Novarlia Herlina dkk. (2023) menerangkan bahwa omset penjualan yang mampu dicapai oleh pengrajin Noken Papua di wilayah Distrik Abepura mencapai Rp7.000.000. 

Namun, lebih lanjut menjelaskan bahwa omset penjualan tersebut mengalami ketidakstabilan setiap bulannya dikarenakan tergantung dari permintaan konsumen untuk pembuatan noken. Penjualan noken tersebut tidak mampu mengalami grafik yang stabil karena sangat bergantung dari banyaknya permintaan konsumen.

Minimnya akses wawasan mengenai penatausahaan transaksi jual beli noken oleh mama Papua ini yang menyebabkan sulitnya pencarian data statistic transaksi jual beli noken. Dilanjutkan dengan penyampaian Dosen Ekonomi Mikro Universitas Cenderawasih, Klara Wanor, dalam materi liputan tematik menulis statistik (2023), produsen noken memiliki keterbatasan pemahaman dalam pengawasan pendapatan harian, selain itu juga Papua belum memiliki lokasi terpusat penjualan noken Asli Papua karena penjualan noken tersebut masih berlokasi di lapak sederhana maupun dijual dengan cara lesehan di pinggir trotoar. Padahal jika mampu dikelola dengan baik, penjualan noken tersebut akan berpotensi untuk mencapai perkembangan penjualan yang pesat.

Di era globalisasi saat ini, sebenarnya banyak metode yang dapat menjadi opsi pilihan untuk memperbaiki ekosistem dalam transaksi jual beli. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Camelia Praestuti (2020), menerangkan bahwa perlu adanya pengetahuan dan ketrampilan dalam memperkenalkan produk noken dengan metode yang lebih menarik perhatian dan minat konsumen terutama dalam mendesain produk yang menarik serta metode penjualan dengan digital marketing agar mampu memiliki pangsa pasar yang luas tidak hanya di wilayah Papua saja. Oleh karena itu, dalam hal ini pemerintah maupun stakeholder setempat perlu dilakukan pendampingan serta pengembangan mengenai industri pembuatan noken ini oleh mama Papua serta kaum perempuan lainnya sebagai modal tambahan dalam kehidupan yang baik secara sosial maupun ekonomi. (Muchammad Ilham Fachrudin)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun