Selanjutnya ada Abdurrahman bin Auf yang sangat ahlinya dalam berbisnis ia disebut dengan ungkapan "jika ada batu yang dipegang oleh Abdurrahman bin Auf, maka akan berubah menjadi emas" ini menunjukkan betapa hebatnya ia. Dan sebetulnya masih banyak lagi para sahabat berprofesi sebagai pebisnis yang tidak bisa penulis ceritakan satu persatu kisahnya.
Kemunduran budaya bisnis Umat serta peran Ulama untuk membangunnya kembali
Dimulai abad 16 dan 17, beberapa wilayah di Asia Tenggara, Afrika, dan Timur Tengah yang didominasi oleh kaum Muslimin mengalami penjajahan oleh kolonialis Eropa. Mereka melakukan invasi terhadap wilayah-wilayah tersebut dan merampas hak-haknya. Imbas dari tindakan tersebut kaum Muslimin dijadikan pekerja paksa tanpa diberi upah.
Selama ratusan tahun kondisi ini terus berlanjut. Waktu yang cukup lama untuk melemahkan mental orang-orang terjajah. Mereka dipaksa untuk amnesia terhadap keagungan jati diri kaumnya, kehebatan nenek moyangnya, dan kejayaan masa lalunya.
Proyek kolonial berhasil, kaum Muslimin yang dahulu mengarungi ombak lautan berdagang lintas benua, setelah dijajah hanya menjadi pekerja paksa (red: budak) di korporasi kolonial. Singa 'sang raja hutan' yang dulu disegani kini sudah jinak.
Meski sekarang wilayah-wilayah bekas penjajahan kolonial itu sudah merdeka, namun generasi penerusnya masih mewariskan mental-mental didikan kolonial, masih belum hilang. Perlu adanya upaya untuk membangunkan kembali singa yang tertidur lelap ini.
Disinilah pentingnya peran ulama sebagai pewaris para nabi untuk dakwah membangun kembali budaya bisnis umat Islam. Karena Ulama dinilai memiliki pengaruh yang sangat besar dikalangan umat. Agar mereka tersadar mengingat 'kejayaan masa lalu' serta pentingnya kekuatan sektor ekonomi.
"Ulama bertanggung jawab atas ketidakmampuan umat Islam yang mayoritas dalam jumlah, tetapi minoritas dalam penguasaan sektor ekonomi." (Dari buku 'Chairul Tanjung, Si Anak Singkong').
Islam agama rahmat bagi seluruh alam. Membawa keadilan dan menghapus kezaliman. Kebangkitan tidak akan pernah tercapai bila umat belum mampu berdiri di kaki sendiri. Mandiri secara ekonomi, agar terciptanya keadilan sejahtera yang abadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H