Mohon tunggu...
Vieri Ananto
Vieri Ananto Mohon Tunggu... Lainnya - Pengagum Buya Hamka dan Mohammad Natsir | Putra Lampung | Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ekuitas

Suaraku sering bergemuruh dalam sunyi, jadi kutuliskan supaya terdengar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Islam dan Budaya Bisnis

5 April 2020   16:36 Diperbarui: 5 April 2020   16:37 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pebisnis muslim. (Sumber : businessdailyafrica.com/Nation Media Grup)

Fathonah (cerdas).
Prinsip cerdas bisa diartikan dengan menguasai Business skill. Ini adalah syarat yang wajib dimiliki oleh seorang pebisnis. Mempelajari bagaimana cara membuat perencanaan, mengatur keuangan, mengatasi masalah, dll. Jika itu semua dipelajari maka secara otomatis akan tumbuh insting bisnis yang tajam dalam diri.

Tabligh (menyampaikan).
Menyampaikan dalam konteks ini memiliki arti Marketing skill. Prinsip ini juga tak kalah penting bagi seorang pebisnis karena pemasaran merupakan jantung dari sebuah perusahaan. Jika pemasaran tidak gencar dilakukan maka akan berakibat pada tersendatnya roda bisnis. Produk tidak laku, cash flow tidak lancar, gaji karyawan tidak bisa dibayar, akibat terburuknya bisnis akan bangkrut.

Sepak terjang bisnis Rasulullah dan para sahabatnya

Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri dalam kitabnya berjudul Sirah Nabawiyah menulis nabi Muhammad mengawali karier bisnisnya di usia 12 tahun, usia yang sangat belia. Beliau diajak oleh Abu Thalib pamannya, untuk mengikuti internship (magang) bersama kafilah dagang ke negeri Syam.

Menginjak usia 17 tahun, beliau dipercayakan oleh Abu Thalib untuk menjalankan bisnis sendiri sebagai manager dan bekerjasama dengan Khadijah seorang investor di Makkah. Beliau berhasil meraih untung berlipat ganda dan mengembangkan sektor bisnisnya hingga skala besar. Singkat cerita, di usia 25 tahun nabi Muhammad menikahi Khadijah dengan mahar sebanyak 20 unta. Jika sekarang ditaksir 1 unta seharga Rp 14 juta, maka total mahar beliau senilai Rp 280 juta.

Ketika Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasulullah di usia 40 tahun, beliau mulai berdakwah dan tetap konsisten berbisnis sembari meluruskan praktek-praktek bisnis umat.

Kemudian ada Utsman bin Affan, beliau salah satu sahabat Rasulullah yang dikenal sebagai pebisnis kaya raya, cerdas, dan sangat dermawan. Sewaktu kota Madinah dilanda musim kemarau, terjadi krisis air bersih. Hanya tersisa di sumur Raumah milik seorang Yahudi. Pemilik sumur ini memanfaatkan situasi dengan memberikan tarif harga kepada setiap orang yang ingin mengambil air bersih.

Mendapati hal tersebut, Rasulullah menghimbau kaum muslimin yang mampu, agar segera membebaskan sumur tersebut untuk keperluan umat. Utsman bin Affan lantas bergerak menemui pemilik sumur tersebut dengan memberikan penawaran harga tinggi, namun sang pemilik tetap menolak. Pemilik mengatakan tidak mau kehilangan pendapatan besar dari sumurnya.

Utsman lantas mencari cara lain, dengan bernegosiasi untuk membeli setengah sumurnya saja dengan harga 12 ribu dirham. Sehari milik Utsman esoknya milik si Yahudi, begitu seterusnya setiap hari bergantian. Akhirnya sang pemilik menyepakati.

Hari pertama sumur itu milik Utsman, ia langsung mempersilahkan penduduk Madinah untuk mengambilnya secara gratis. Mereka gembira, lantas mengambil air untuk stok selama dua hari. Keesokan harinya, giliran si Yahudi memiliki sumur, ia terheran mendapati sumurnya sepi pengunjung karena penduduk masih memiliki stok air bersih yang diambil kemarin.

Kejadiannya terus berulang, lantas ia bergegas menemui Utsman untuk menjual setengah sumurnya lagi dengan harga yang sama seperti sebelumnya. Akhirnya Utsman setuju dan sumur tersebut menjadi miliknya. Mulai saat itu sumur Raumah bebas diambil airnya oleh siapapun tanpa terkecuali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun