Lalu, untuk apa belajar, kalau pada akhirnya kamu tau kamu tidak akan hidup dari hasil belajar itu sendiri?
Pertanyaan yang sama akan saya ajukan: "Lalu, untuk apa kamu hidup, kalau pada akhirnya kamu akan mati?"
"Fiuuuuh!" Saya pun bernafas lega, karena ternyata Tuhan menciptakan sekumpulan kelenjar dengan jutaan syaraf yang tertanam di kepala ini tidak hanya untuk memikirkan sang pujaan hati yang dekat di hati tapi nun jauh di mato itu saja, tapi juga untuk dapat digunakan berpikir:
Bahwa Tuhan tidak peduli akan hasil dari kehidupan para umat-Nya, karena Dia sudah menciptakan takdir dan Tuhan sudah mengetahui akhir dari setiap hamba-Nya. Tapi sebagai manusia yang sungguh keren ini, kita diciptakan untuk menikmati proses kehidupan itu sendiri. Dan kamu pikir, hidup itu hanya bersenang-senang??? Hell yeah, kalau begitu silahkan kamu mati dan berharap bisa masuk surga aja....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H